"Ehem, jadi gimana Ta, lu udah siap kan buat mutusin Aldo?" Tanya Vina
"Vin, gue ga bisa mutusin Aldo. " Ucap Gista
"Heh! Lu kan udah janji sama gue kalo lu bakalan mutusin Aldo, sekarang juga lu harus lakukan itu." Bentak Vina
Gista yang menangis dibawah kaki Vina dirinya terlihat sangat lemah, mana mungkin ia harus melakukan itu terhadap Aldo. Vina duduk jongkok di depan Gista dan memegang dagu nya dengan begitu kuat.
"Kalo lu ga mau mutusin dia, lu yang akan menjadi sasaran gue." Bisik Vina
Tubuh Gista mulai menegang ia sangat takut saat mendengar bisikan itu, Gista mencoba untuk tegar di depan Vina dan teman-temannya ia mulai bangkit dari duduknya dan berdiri tegak tepat di depan mereka semua perlahan ia menarik nafasnya dan mulai menatap kedua mata Vina.
"Kalo memang itu yang Lo mau akan gue lakuin sekarang juga." Seru Gista dan pergi dari tempat itu.
Vina yang melihat Gista pergi dari sana ia dengan cepat mengikuti Gista dari belakang, senyuman liciknya terus saja ia ukirkan rasa sabar nya sudah tak bisa dikendalikan lagi ia ingin sekali Melihat Gista hancur tepat didepan Semua orang.
Sedangkan Aldo yang lagi asyik makan bersama Rangga, tiba-tiba saja Gista langsung memegang tangannya hal itu membuat Aldo serta Rangga terkejut.
"Ada apa Sayang! Kamu mau makan juga" Tegur Aldo
"Berdiri." Tegas Gista
"Hah! Kenapa? Aku kan lagi makan!" Ucap Aldo bingung
"Berdiri Aldo."Bentak Gista
Rangga yang sedari tadi hanya diam saja ia juga sebenarnya bingung ada apa dengan Gista, mengapa ia membentak Aldo. Semua orang yang berada di kantin pun ikut serta memperhatikan Gista saat ini.
"Ta, Lo sendiri kan tau kalo kita berdua lagi makan dan Lo ma..."
Ucapan Rangga tiba-tiba saja di potong oleh Gista, "Lo ga usah ikut campur, lebih baik Lo nemani Citra dari pada ngurus urusan gue." Bentak Gista
"Sayang, kamu kenapa sih! Kenapa tiba-tiba marah kaya gini." Seru Aldo
"Ikut aku sekarang!" Ajak Gista yang menarik tangan Aldo
"Kita mau kemana?" Tanya Aldo
"Udah diem! Ga usah banyak bacot!" Bentak Gista
"GISTA." Teriak Rangga sembari mengikuti Gista.
Aldo yang ditarik paksa oleh Gista hanya bisa pasrah ia sangat bingung saat ini, mengapa sikap Gista kepadanya berbeda. Apakah ia ada membuat kesalahan sehingga membuat Gista begitu marah.
Disisi lain Disya dan Keyla yang sedang duduk di bangku lapangan basket, mereka berdua bisa melihat begitu banyak siswa yang bergerombol disana. Disya mempertajam penglihatannya dan ia bisa melihat bahwa Gista sedang menarik Aldo pergi ke tengah lapangan hati nya mulai panik ia pun berdiri secara tiba-tiba.
Melihat pergerakan Disya membuat Keyla tampak bingung ia pun mulai melihat kearah dimana Disya tak henti-hentinya memandang ke sana.
"Itu bukannya Gista sama Aldo ya, mereka ngapain di tengah-tengah lapangan gitu." Tegur Keyla
"Ini ga boleh terjadi." Seru Disya
"Maksud Lo?" Tanya Keyla heran
"Gista mau mu..."Disya yang tak sempat melanjutkan ucapannya sebab Gista tiba-tiba saja berteriak di tengah lapangan.
"BUAT TEMAN-TEMAN SEMUA HARI INI GUE MAU MEMBERITAHUKAN KE KALIAN SEMUA BAHWA..." Gista menghentikan ucapannya sebentar dan melirik Aldo perlahan ia memegang tangan Aldo dan Vina secara bersamaan. "KALO GUE DAN ALDO DINYATAKAN PUTUS, DAN GUE AKAN NYERAHIN ALDO KE VINA." Lanjut Gista
DEG
"APA!"ucap Keyla terkejut
Semua orang terkejut mendengar kata yang dilontarkan oleh Gista, terutama Aldo hatinya seketika membeku lidahnya terrasa kaku. Ia dengan cepat melepaskan pegangannya dari Gista dan mundur perlahan. sedangkan Vina ia hanya tersenyum saja ia tak menyangka kalo Gista akan benar-benar melakukan itu.
"Kamu ngomong apa sih! Enggak, aku ga mau." Tolak Aldo
"Kamu ga bisa nolak." Seru Gista
"Aku tetap nolak, Ta yang aku sayang itu cuma kamu. Kenapa kamu mutusin aku terus nyerahin aku ke Vina. Ini sebenarnya ada apa sih!" Bentak Aldo
"Aldo maafin aku, tapi kamu harus Nerima Vina." Mohon Gista
"Aku ga mau Vina jadi pacar aku, pacar aku itu cuman kamu." Tegur Aldo sembari memegang kedua bahu Gista.
Gista yang tak bisa menahan air matanya, ia hanya bisa tertunduk saja, Vina yang hanya membiarkan mereka berdua ia tak ingin ikut campur terlebih dahulu. Keyla yang tak tahan melihat itu semua ia pun maju dan memegang kedua tangan Gista.
"Ta, apa yang udah Lo lakuin. Kenapa lo mutusin Aldo kaya gitu, gue yakin Lo pasti dipaksakan Sama si tuh pina." Tunjuk Keyla kearah Vina.
"Heh! Nama dia Vina bukan Pina." Tegur Fitri
Gista hanya diam ia tak menjawab pertanyaan Keyla, sedangkan Disya ia tak bisa berbicara juga sebab ia memang sudah disuruh tutup mulut. Citra semakin geram ia terus menanyakan pertanyaan yang sama.
"Ta jawab pertanyaan gue Lo pasti dipaksakan sama dia, jangan diam aja Ta." Tegur Keyla yang terus mengguncang tubuh Gista
"Ta kenapa Lo cuman diam aja Hah, Keyla dari tadi nanyain Lo." Bentak Juna
"Maafin gue." Ucap Gista pelan
Hanya kata itu yang bisa ia ucapkan Keyla semakin bingung ia pun duduk disisi bangku, Gista kembali menatap wajah Aldo namun Aldo malah tak mau menatap dirinya. Rasanya sangat sulit untuk menerima semua kenyataan yang ia hadapi.
"Al, kamu maukan Nerima Vina sebagai pacar kamu. Aku mohon lupakan semua kenangan tentang aku ya dan maafin aku." Ucap Gista
Aldo tak menjawab ucapan Gista ia merasa tak adil dengan keputusan yang sudah Gista ambil, Gista perlahan menutup matanya dan membalikkan badannya ia membuka matanya dan melihat ke arah dimana Vina berdiri ia meraih tangan Vina sebelum mengatakan sesuatu Gista sempat menghapus air matanya dan ia juga memaksakan dirinya untuk tersenyum.
"Selamat ya Vin, sekarang Aldo jadi milik Lo. Gue cuman mau bilang tolong Lo jagain Aldo ya bagaimana pun Aldo adalah cinta pertama gue. Jadi mungkin akan sulit untuk melupakannya." Ucap Gista
"Makasih! Lo ga perlu ngucapin itu semua karena gue juga tau kok gimana caranya menjaga Aldo." Ketus Vina
Karena merasa tak tahan Gista memutuskan untuk pergi dari hadapan Aldo, ia berlari menerobos orang-orang yang mengerumuninya. Banyak orang yang membicarakan tentang putus nya Aldo dan Gista.
"Gue ga bisa nerima ini semua, Gista."
🌾🌾🌾🌾🌾
Next
🌾Naysila_kim🌾
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship Break
Teen FictionPercintaan atau persahabatan? Mampukah seorang gadis mempertahankan persahabatan nya? Yang hampir hancur hanya karena kesalahpahaman. Dan. . . Mampukah ia juga mempertahankan Cinta nya? Yang di ambang oleh kematian. Mau tau gimana ceritanya? Yuk ma...