Jangan lupakan kami

15 6 36
                                    

Setelah beberapa lama menunggu akhirnya dokter keluar dari ruangan tersebut. Mereka yang awalnya  sedang nunggu melihat dokter keluar dengan cepat mereka pun mendekati dokter tersebut.

"Dok, gimana keadaan teman kami?" Tanya Juna

"Saya minta maaf karena tidak bisa menyelamatkan teman kalian." Ucap dokter seraya menundukkan kepala

"Dok jangan bercanda dong, dia pasti selamat kan?" Tanya Citra sekali lagi

"Saya minta maaf." Ucap Dokter dan pergi dari sana

"Enggak ini gak boleh terjadi, FAJRIII." ucap Citra dan berlari masuk kedalam ruangan

Melihat Citra lari kedalam Rangga mencegah teman-temannya untuk masuk ia ingin memberikan kesempatan kepada Citra, di dalam sana Citra langsung memeluk tubuh Fajri.

"Faj, jangan bercanda kaya gini dong. lu kalo mau ngeprak gue jangan yang ekstrim kaya gini. Jujur gue ga suka, gue marah nih ya kalo lu gak bangun." Ucap Citra

Hening tak ada suara, "faj, lu mau kita balik lagi kan, ya udah kita balik lagi kaya dulu gue udah maafin lu kok. Kita mulai dari awal lagi yaa, lu kan dah janji sama gue mau selalu ada disisi gue."

Tangis Citra semakin pecah ia tak bisa menahan rasa sedihnya, ia sangat terpukul ada rasa penyesalan di dirinya ia meraih tangan Fajri dan memegangnya dengan kuat.

"Maafin gue faj, maaf kalo gue udah jahat bnget sama lu. Maaf segala sesuatu yang udah nyakitin perasaan lu, jujur gue sebenarnya masih sayang sama lu, gue juga gak rela liat lu dimiliki sama orang lain gue hanya pura-pura kuat faj. Gue cuman gak mau terlihat lemah didepan semua orang." Ucap Citra sembari mengusap air matanya

"Oke! Gue iklhasin lu pergi, tapi lu janji ya lu harus jagain gue walaupun kita udah beda alam. Tapi Faj gue masih gak terima semua ini kenapa lu secepat ini ninggalin gue hah." Pekik Citra

"Ra udah, lu harus bisa menerima kenyataan ini." Tegur Keyla

"Key, kenapa Fajri ninggalin gue, iya gue akui gue emang salah tapi gue gak mau ini semua terjadi." Seru Citra

"Ra, mending lu makan dulu deh tenangin diri lu dulu ya." Tegur Gista

Citra menuruti perintah Gista ia bergegas pergi dari sana. Setelah Kepergian Fajri mereka semua hanya diam saja tak ada yang berbicara begitu pun dengan Citra.

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Di sekolah tepatnya di kantin tak ada keributan semua terlihat berbeda disana makanan yang mereka pesan juga belum mereka sentuh sedikit pun.

"Gue permisi ke kelas duluan ya." Seru Citra

Begitu pun dengan Rangga ia Juga berpamitan dengan yang lain. Melihat Citra duduk dibangku dan menundukkan kepalanya diatas meja ia pun mengambil bangku dan duduk didepan Citra.

"Rara! Sebelum Fajri pergi dia nitip ini buat lu." Ucap Rangga seraya menyerahkan kotak berwarna hitam

"Ini buat gue!"

"Iya Ra, dia bilang lu harus buka kotak ini disaat lu sendiri jangan sampai ada orang lain yang liat." Tegur Rangga.

"Oke, makasih ya."

"Ra! Saran gue lu jangan terlalu memikirkan Fajri, lu harus mengikhlaskan semua itu Ra. Jangan sampai buat Fajri sedih." Ucap Rangga

"Gue gak lagi mikirin dia kok, gue cuman mikir gimana caranya gue melupakan semua kenangan saat bersama dia."ucap Citra

"Cukup lu simpan dihati aj Ra, Fajri kan udah bilang kalo dia selalu ada dihati lu."

"Hhhmmm, iya sihh! Rang, gimana kalo kita jalan-jalan aja gitu. Seenggaknya gue bisa tenang sedikit"

Friendship BreakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang