Penyesalan

31 14 44
                                    

"Gimana keadaan lu Cit, udah baikan?" Tanya Keyla

"Iya key, gue udah ga papa kok. Ngomong-ngomong kalian ga ngajak Gista kesini?" Tanya Citra

Mendengar Citra mencari Keberadaan Gista membuat mereka semua bungkam tak ada yang berbicara mereka hanya bisa melirik satu sama lain

Citra yang terus menengok ke arah pintu ia merasa seperti ada yang kurang, bukan hanya Gista yang tak ada Aldo pun juga tak ada di sana.

"Kok kalian cuman diam? Ini juga Aldo kok ga ada ya mereka berdua lagi jalan-jalan atau gimana?" Tanya Citra sekali lagi.

Citra semakin bingung mengapa mereka semua tak menjawab pertanyaan nya, mereka hanya bisa menunduk kepala sampai akhir Keyla mendekati Citra

"Gista sama Aldo putus Ra!" Seru Keyla

DEG

"apa? Lu lagi ga bercandakan key." Ucap Citra terkejut

"Yang dikatankan sama Keyla benar Ra, mereka putus." Sambar Juna

"Tapi gimana bisa, apa yang membuat mereka putus?" Tanya Citra

"Kita juga ga tau Ra, Gista sendiri yang mutusin Aldo. Tapi gue yakin banget pasti Gista di suruh sama seseorang deh." Ucap Keyla seraya menaruh tangan nya di dagu.

"Gue juga berpikir kaya gini, ga mungkin Gista mutusin Aldo dengan cara nyerahin Aldo sama Vina." Sahut Juna

Citra yang tak tau apa yang terjadi disekolah ia tiba-tiba saja mengambil ponsel dan ingin menghubungi Gista namun Rangga mengambil alih ponsel Citra hingga membuatnya terkejut.

"Rangga gue ma.."Jari telunjuk tangan Rangga berhasil menutup bibir Citra, ia duduk di samping Citra seraya memegang tangannya.

"Ra lu baru aj sembuh dari sakit lu, lebih baik lu istirahat aja dulu. Gue tau kok lu khawatir sama Gista tapi lu tenang aja masih ada kita yang akan membuat Gista." Seru Rangga.

______________________________________

"Gue ga bisa pisah dari lu Al, gue sayang banget sama lu tapi apa daya gue Al." Ucap Gista yang saat ini sedang menangis diatas kasur kesayangannya.

Sudah berjam-jam ia menangis hingga membuat kedua matanya bengkak, Gista hanya bisa memandangi foto Aldo. Bantal dan guling adalah saksi Dimana ia menangis begitu deras hingga Gista sempat memberikan sedikit luka di pergelangan tangannya.

Darah yang ada disana terus mengalir hingga membuat kepala mulai terasa berat dan pusing, tak lama tiba-tiba saja badan nya terasa lemas hingga ia terbaring di atas kasur dengan darah yang masih mengalir.

Tok tok tok

"GISTA SAYANG BUKA PINTUNYA NAK, WAKTUNYA MAKAN MALAM." Teriak sang bunda

Karena tak ada Jawaban dari Gista Bunda pun membuka paksa pintu tersebut, betapa terkejutnya sang bunda ketika melihat anaknya sudah tak berdaya apa lagi darah yang terus keluar

"GISTAAAA!" Teriak Bunda

"Sayang kamu kenapa nak, Mas buruan kesini." Panggil bunda

"Ada apa sih Bun, kok teriak-teriak." Seru ayah yang masih menggunakan baju kerja

"Gista mas, anak kita." Ucap bunda menangis

"Astaghfirullah, GISTAAAA ya Allah nak. Ayo bun sebaik kita bawa kerumah sakit sekarang."

Ayah mulai menggendong tubuh Gista dan membawanya ke mobil, bunda yang menutup pergelangan tangan Gista dengan menggunakan Kain bajunya.

Sesampainya di rumah sakit akhirnya Gista di bawa ke ruangan. Ayah dan bunda yang terlihat sangat khawatir, Bunda memutuskan untuk menghubungi Disya sebab setau bunda Gista lebih dekat bersama Disya.

Ddrrrttttt

"Assalamualaikum Tante ad..."

"Disya apa kamu bisa kerumah sakit sekarang." Seru bunda

"Hhhmm ada apa ya Tante, emang siapa yang sakit?" Tanya Disya

"Gista berusaha mengakhiri hidupnya." Ucap Bunda

"APA! Oke Tante Disya ke sana sekarang." Seru Disya

Semua yang melihat ekspresi wajah Disya yang berubah seketika panik, Juna memegang bahu Disya dan bertanya ada apa sebenarnya.

"Gista masuk rumah sakit, Tante bilang dia mau mengakhiri hidupnya."

______________________________________

Gimana nih apa mungkin Gista tak selamat, pada mau tau kelanjutannya..

Huhuhuu sedih banget ye kann..

💞Naysila_kim💞

Friendship BreakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang