menyimpan rahasia

56 30 31
                                    

Sudah lima hari Citra tidak turun sekolah, lima hari juga ia tidak ada memberi kabar kepada Fajri, ia memang sengaja melakukan itu kepada Fajri untuk tidak mengetahui kalo dirinya sedang berada di rumah sakit. Bahkan Citra meminta kepada Rangga untuk memberitahu kepada Fajri bahwa Citra sedang berada di luar kota.

Pintu kamar terbuka dan terlihat lah sang kakak sedang membawa bungkusan makanan, ia pun menghampiri Citra yang sedang menemani sang mama.

"Ra mending lu hari ini sekolah deh, udah lima hari lu nemanin mama di sini dan lima hari juga lu izin ga masuk sekolah."

"Tapi Rara masih mau nemanin mama kak."

"Ra ga mungkin dong lu harus izin lagi hari ini. Mama kan masih bisa kakak yang nemanin, ya ga ma." Ucap Fajar memberi kode kepada mama nya.

"Yang di katain kakak kamu benar sayang, sekarang kamu masuk sekolah ya. Dan mama juga udah ga sakit lagi." Minta sang mama

"Enggak ma, Rara masih mau di sin..."

"HEH! Lu ya jangan buat gue marah, sekali ini aj lu nurut sama gue." Ucap fajar yang sudah kesal

Citra menghelakan nafasnya sembari menundukkan kepala, ia bersiap untuk berdiri dan memandangin wajah fajar. Citra mengulurkan tangannya kepada fajar hingga membuat sang kakak bingung.

"Ngapain lu ngulurin tangan kaya gitu, mau minta uang lu?"

Citra dengan cepat menggelengkan kepalanya, "kunci motor lu."

"GA! Lu mau pulang pake motor gitu, ga boleh. Gue udah nelpon supir biar bisa jemput lu."

"Ga mau, Rara mau pake motor kakak aja."

"Tapi kan it.."

"Ya udah, fajar kasih kunci motornya biar aja Rara pake motor mu."

Dengan terpaksa ia memberikan kunci motor nya kepada Citra, dengan senang hati ia pergi tanpa mengatakan apapun sebab ia ingin merasa kan udara di pagi hari.

Citra yang melihat ada seseorang sedang berada di depan rumah nya, ia pun menggas motor dengan cepat. Setelah sampai ia melihat Disya dan Juna sedang berdiri di depan pagar nya.

"Kalian berdua Ngapain di depan rumah gue?" Tanya Citra.

"Eh Citra, baru pulang dari luar kota ya." Tegur Juna

Citra mengerutkan keningnya, "jo, lu kan tau kalo gu.."

Disya yang tiba-tiba menutup mulut Citra, melihat perlakuan itu ia sempat memberontak, Juna juga dengan cepat memutar ponsel nya dan memperlihatkan nya kepada Citra, seketika Citra terkejut. Ternyata mereka sedang Teleponan bersama Fajri

Citra semakin bingung ada apa sebenarnya, Disya memberikan kode dan memohon kepadanya untuk berkata kalo dirinya memang habis pulang dari luar kota.

"Hehehhh, iya nih gue baru aj pulang dari luar kota. Kan kalian sendiri tau kalo gue ada urusan keluarga." Ucap Citra sembari memberikan tatapan tajam kepada Juna dan Disya

"Gitu ya, ya ampun Ra, kenapa lu ga bilang sama kita Kalo tau kan kita bisa jemput." Seru Disya

"Sengaja sih ga ngasih tau, biar lu pada kaget." Ucap Citra.

"Ya udah deh karena lu udah pulang, oh iya lu hari ini sekolah Ra?"

"Iya hari ini gue masuk, kan gue udah lima hari izin. Ga enak sama para guru."

"Ya udah kalo gitu, gue titip Disya deh. Soalnya gue kasihan sama Disya selalu di tanya Mulu sama siswa di sekolah." Ucap Juna

Citra dan Disya masuk ke dalam rumah, melihat ekspresi Disya seperti merasa takut, ia pun menepuk pundak Disya jujur saja ia sama sekali tak tau apa yang sedang terjadi saat ia tak masuk sekolah.

Friendship BreakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang