Kebenaran

15 9 58
                                    


"Sya lu ga papakan? zero gak nyakitin Lo?" Tanya Keyla

Disya tersenyum sembari memegang tangan Keyla. "Gue ga papa kok, lu kagak usah khawatir elah Santai aj santai." Ucap Disya seraya memakan gorengan

Plak

"Aawww, sakitt Cit." Keluh Disya

"Lu yaa benar-benar. kita berdua khawatir sama lu tapi lu malah enjoy aj berasa kaya ga terjadi apa-apa sama lu." Tegur Citra

Disya tertawa puas melihat Citra yang begitu marah kepadanya melihat tingkah Disya semakin membuat Citra geram.

"Udah ya gak usah pada khawatir, zero gak akan pernah bisa nyakitin gue selama Juna ad bersama gue." Ucap Disya sembari melirik kearah Juna

"Tapi tetap aja sya, bagaimanapun kita berdua tentunya khawatir." Seru Keyla

"Oh iya ngomong-ngomong Gista tau soal ini." Tanya Disya.

"Gista sama sekali gak tau, lu tau sendirikan kalo Gista tau tentang ini dia pasti bakalan langsung nyariin lu, lagian juga keadaan Gista kurang membaik."jelas Keyla

"Syukur deh! Gue pikir lu berdua bakalan segera ngasih tua dia."

"Tapi menurut gue sebaik kita harus tetap ngasih tu tentang dia. Kalian tau kan sifat Gista kaya gimana." Tegur Juna yang tiba-tiba datang kedalam kamar.

Mendengar ucapan Juna memang ad benarnya, tidak mungkin mereka merahasiakan kejadian yang menimpa Disya. Dengan segera Disya mengambil ponselnya dan mencari nomor Gista namun telponnya tak dijawab oleh Gista

"Kenapa sya?" Tanya Citra

"Kagak diangkat Cit, tumben nih anak kagak main hp biasanya juga kalo gue nelpon dia pasti langsung dijawab." Ucap Disya.

"Hhhmmm mungkin Gista masih dalam tahap penyembuhan, lebih baik kita biarin dia istirahat total dulu baru kita kasih tau." Seru Juna

🍃🍃🍃🍃🍃🍃

"Lu yakin ga mau gue antar pulang?" Tanya Rangga

"Gak usah deh lagian juga rumah gue ga jauh dari sini kan." Seru Citra

"Ya udah kalo gitu gue duluan ya, kalo ada apa-apa telpon gue." Ucap Rangga sembari mengacak-acak rambut Citra

Citra hanya terkekeh saja melihat Rangga sudah jauh dari sana ia pun memutuskan untuk pulang juga, di tengah jalan Citra yang sedang asik bermain ponsel tak sengaja menabrak seseorang hingga ponselnya juga ikut terjatuh

"Eh sorry yaa!" Ucap Citra

Tak ada jawaban dari seseorang itu citra bisa melihat sepatu yang dikenakan oleh lelaki itu ia pun mengangkat kepalanya dan terlihat jelas Fajri sedang tersenyum manis kepadanya.

Dengan malasnya Citra harus bertemu dengan Fajri lagi walaupun hatinya sangat merindukan seseorang Fajri tapi tetap saja Fajri kini bukan kekasihnya lagi.

Citra perlahan bangkit dan berjalan melewati Fajri tanpa mengucapkan satu kata pun, namun Fajri dengan cepat memegang lengan Citra.

"Rara! apa kita seasing ini sekarang?"tanya Fajri

"Gue gak tau Faj." Seru Citra

"Kamu boleh cuek dan menjauh dari aku, tapi Ra aku mau jelasin sesuatu sama kamu" Ucap Fajri

"Lu pikir gue yang menjauh dari lu, justru lu yang berusaha buat jauh dari gue. Asal lu tau gimana perasaan gue saat liat lu ciuman sama Moni tepat di depan mata gue." Bentak Citra

Air mata yang awalnya Citra berusaha ia tutupi namun kini air mata itu lolos jatuh dari matanya. Perkataan Citra mampu membuat Fajri tak bisa berkata-kata lagi ia memang mengakui dirinya yang bersalah tetap Fajri juga sudah berusaha untuk meminta maaf kepada Citra.

Friendship BreakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang