Assalamualaikum teman-teman!
Gimana nih kabarnya mudah-mudahan sehat semua ya.Oh iya disini aku mau ngasih tau kalo sebenarnya aku tuh pengen banget cerita ini selesai, tapi karena masih ada beberapa part lagi. Jadi aku harap semoga kalian ga bosen buat baca cerita aku yaa..
Selamat membaca
______________________________________
"makasih ya Rang, udah ngantarin gue pulang." Seru Citra
"Iya Ra sama-sama, ngomong-ngomong mau gue temanin masuk kedalam rumah?" Tanya Rangga
"Ehh ga usah Rang, Lo tau sendiri kan papa gue kaya gimana." Ucap Citra
Rangga menganggukan kepalanya dan mempersilahkan Citra untuk turun dari mobil, sebelum pergi Rangga sempat memberitahu tentang hal penting kepada Citra.
"Rara, gue boleh ngasih saran ga?" Tanya Rangga
"Hhhmm, boleh kok apa?"
"Lebih baik lu bicara sama Fajri dan selesaikan masalah lu, gue yakin kok kalo Fajri sampai saat ini masih nungguin Lo." Jelasnya
"Biar gue pikirin lagi ya." Ucap Citra dan beranjak masuk ke dalam rumah
Ketika masuk kedalam rumah suasananya terasa sepi seperti tidak ada orang disana, Citra mencoba memanggil semua orang namun tak ada yang menjawab hingga sampai Fajar sang kakak Citra keluar dari kamar dan menghampirinya seraya memeluk tubuh Citra.
"Rara Sayang kamu baik-baik aja kan?" Tanya Fajar
"Iya ka, Rara baik-baik aj. Tapi ngomong-ngomong mama mana?" Tanya Citra
"Mama ada di kamar" seru fajar
"Ayok kak kita liat mama." Ajak Citra
"Tunggu dulu." Citra mengerutkan keningnya "Kenapa Ka?" Tanya Citra
"Temuin mama besok aj ya, soalnya mama sudah tidur."
Citra merasa kecewa sebab ia tida izinkan untuk menemui sang mama, ia pun mengangguk dan beranjak pergi ke kamar. Sesampainya di kamar tiba-tiba saja Citra kepikiran dengan ucapan kakak Siska maupun Rangga. Apakah ia harus kembali lagi kepada Fajri, dengan cepat ia menggelengkan kepalanya
"Enggak Ra, lu ga boleh merebut milik orang lain." Ucap bicara sendiri
Karena tak mau ambil pusing ia pun memilih untuk tidur, keesokan harinya Citra bangun begitu pagi ia langsung turun dari kasurnya dan mendatangi Kamar sang mama
Ia yang ingin membuka pintu secara cepat ada yang memegangi tangan Citra. Ia melihat pelaku itu dan ternyata itu adalah sang papa.
"Mau ngapain kamu ke sini." Tegurnya
"Rara mau liat kondisi mama, pah."
"Gak ada, kamu ga boleh masuk" Bentaknya
"Tapi pah, Rara cuman pen.." ucapan Citra terpotong sebab sang papa mendorong tubuhnya hingga ia terjatuh dilantai
"Saya sudah bilang jangan coba-coba buat mendekati kamar ini." Tegurnya
Citra tak bisa menahan air matanya dengan begitu lolos nya air mata Citra turun ia beranjak dari duduknya dan pergi ke kamar lagi.
Di kamar tersebut ia menumpahkan semua rasa sedihnya padahal Citra sudah berminggu-minggu tak bertemu dengan sang mama. Karena hari sudah pagi Citra bergegas untuk pergi ke sekolah.
"Gimana Ra kondisi mama lu?" Tanya Juna
"Gue juga ga tau Jun, soalnya belum sempat ketemu." Jelas Citra
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship Break
Teen FictionPercintaan atau persahabatan? Mampukah seorang gadis mempertahankan persahabatan nya? Yang hampir hancur hanya karena kesalahpahaman. Dan. . . Mampukah ia juga mempertahankan Cinta nya? Yang di ambang oleh kematian. Mau tau gimana ceritanya? Yuk ma...