Hai lama tidak update nihh
Ada yang kangen gak sama author 😆..
Oh iyaa makasih banyak yang udah mau mampir keceritaku ya, makasih juga kalian udah mau support aku.
Ga terasa ceritanya udah mau habis,,
Huhuuu sedih deh! Ywdh yuk lanjut aja bacanyaSelamat membaca
************************************
Citra yang semakin males untuk melihat kelakuan manja yang dibuat-buat oleh Moni, ia lebih memilih untuk pergi dari sana namun Fajri memegang tangan kanan Citra.
"Rara aku mohon jangan pergi."ucap Fajri
Citra memejamkan kedua matanya dan menarik nafas perlahan-lahan, mendengar ucapan Fajri semakin membuat hatinya sakit sejujurnya ia juga tak ingin berpisah. Tanpa Citra sadari air mata nya turun begitu saja ia memegangi dadanya yang terasa sesak.
Moni yang melihat Fajri memegang tangan Citra ia dengan sengaja nya memisahkan kedua tangan itu, hingga membuat Fajri terkejut dengan perbuatannya.
Plaakk.
"Kak Fajri bisa ga sih ga usah pegang-pegang tangan ka Citra, aku cemburu." Oceh Moni
"Mon, Citra pacar gue, lu ga ada hak ngatur-ngatur kaya gini Sadar Mon, gue ga suka sama lu." Jelas Fajri
"Makanya kak Fajri harus putusin ka Citra, biar bisa suka sama aku." Tegur Moni
Sedangkan di sisi samping kiri dimana Keyla berserta teman-teman berdiri mereka semua memperhatikan kejadian itu, Gista yang sedari tadi sudah mengepalkan tangannya ingin sekali maju dan membantu Citra namun semua itu memang sengaja ia tahan.
Melihat Moni yang semakin mengelunjak membuat Keyla dan Gista ingin maju ke depan, namun kedua nya di tahan oleh Rangga dan Aldo.
"Rangga gue....."perkataan Keyla terhenti sebab Rangga dengan cepat memotong ucapannya
"Key, kalo lu ke sana suasananya bakalan semakin panas." Tegur Rangga
"Gue setuju sama Rangga, mending kita liatin aj dulu." Ucap Aldo
"Tapi gue ga bisa liat Citra di gini sama Moni." Seru Gista.
Vina yang berada di seberang di mana Gista berdiri ia terus menatap Gista dengan tatapan yang mungkin tak bisa di artikan, ia memang sengaja berdiri di seberang untuk bisa melihat ekspresi wajah Gista
Citra yang sudah tak tahan dengan suasana yang membuat hatinya semakin sesak, ia membalikkan badannya dan menatap kedua orang yang ada di sana.
"UDAHH CUKUP!" Teriak Citra, "gue cape sama keadaan yang udah gue jalanin, bisa ga sih lu berdua jangan nambahin beban masalah gue." Lanjut Citra
Citra melangkahkan kakinya ia menatap kedua mata moni "Mon, gue ngerti kalo lu emang beneran suka sama Fajri, maka dari itu." Ucap Citra yang berahli melihat ke arah Fajri. "Gue dan lu mulai hari ini KITA PUTUS." lanjut Citra seraya menekankan kaya Putus
DEG
Jlebb
Ucapan yang Citra lontarkan mampu membuat Fajri diam membeku, hati nya terasa sakit ia ingin berkata namun lidah nya terasa kaku badan nya pun terasa lemas, sama hal yang di rasa kan oleh Gista mendengar ucapan Citra membuat hati nya terasa sakit, ia juga mundur perlahan dan duduk di salah satu anak tangga, Gista bisa melihat senyum licik Vina yang begitu mengembang. Perlahan Gista memandangin wajah Aldo setelah melihat ia langsung pergi dari sana, Rangga yang melihat Gista pergi ia juga memberikan kode kepada Disya untuk menyusul nya.
"Ra, kamu bilang apa tadi."ucap Fajri
"Gue mau kita putus faj, gue udah cape sama hidup gue. Gue perlu ketenangan gue juga butuh waktu buat sendiri." Ucap Citra dan pergi dari sana.
"Yeesss, akhirnya kak Fajri putus juga sama ka Citra." Ucap nya senang.
_____________________
"Gista." Seru Disya
Melihat Disya dan di sini dengan cepat ia menghapus air matanya, Disya duduk di samping Gista perlahan memeluk tubuh nya.
"Udah nangis aj gue tau kok apa yang udah lu rasain." Tegur Disya.
"Maksud lu apa!"
"Gue tau kok kalo Citra putus sama Fajri lu harus merelakan Aldo buat Vina kan." Ucap Disya.
Tangis Gista semakin pecah mendengar ucapan Disya, sejujurnya ia tak ingin Aldo di miliki oleh Vina sebab ia tau kalo Vina hanya ingin membalas kan dendamnya saja.
"Gue ga bisa sya, gue Sama sekali ga bisa lepasin Aldo." Ucap Gista.
"Gue ga nyangka kalo Vina akan berbuat seperti itu." Ucap Disya
"Ehemm." Dehem seseorang dari belakang mereka
Disya dan Gista dengan cepat menoleh ke belakang, ternyata yang datang adalah Vina dan kedua sahabat nya. Vina melangkahkan kakinya sembari melipat kedua tangannya
"Akhirnya hal yang gue tunggu-tunggu tiba juga." Ucap nya
"Heh! Lu jangan senang dulu ya." Ucap Disya.
"Ga ada salahnyakan kalo gue senang, jadi gimana Gista lu udah siap belum buat merelakan Aldo buat gue." Ucapnya
Gista menarik nafas panjang dan menghembuskannya secara perlahan. "Gue tau kalo gue kalah, tapi Vin gue ga bisa melakukan itu." Ucap Gista.
"Lu bilang apa tadi," ucap Vina yang Secara tiba-tiba memegang rambut gista
"HEH LU BISA GA SIH GA MAIN JAMBAK KAYA GINI." Teriak Disya
"Udah sya, oke gue bakalan mutusin Aldo di depan semua orang." Ucapnya dan menarik tangan disya
"Oh iya, lu gue beri waktu satu hari untuk bersama-sama Aldo, dan besok lu harus putusin dia." Ucap vina
************************************
★Naysila_kim★
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship Break
Teen FictionPercintaan atau persahabatan? Mampukah seorang gadis mempertahankan persahabatan nya? Yang hampir hancur hanya karena kesalahpahaman. Dan. . . Mampukah ia juga mempertahankan Cinta nya? Yang di ambang oleh kematian. Mau tau gimana ceritanya? Yuk ma...