CHAPTER-10

787 33 1
                                    

⚠️MENGANDUNG KEKERASAN⚠️
.
.
.
.

♥︎HAPPY READING♥︎

Athian pergi ke dapur untuk mengambilkan sebuah kompres dan juga obat. Namun sebelum itu Athian memasak sebuah bubur untuk Khanza terlebih dahulu. Saat Athian membuka pintu ternyata Khanza tidak ada di dalam kamar.

Dimana Khanza? Athian mencari-cari keberadaan Khanza di seluruh kamar,mulai dari kamar mandi dan juga ruang ganti tapi dia tidak mendapati Khanza.

Tunggu cendela rumahnya terbuka, Athian mengecek di sana dan sepertinya ada yang masuk ke dalam kamar. Athian memperhatikan sekitar tapi tidak menemukan seseorang yang mencurigakan di sana. Apa mungkin Khanza kabur? Tapi dia sudah janji untuk tidak meninggalkan Athian.

Athian semakin cemas saat dia tidak bisa menghubungi nomer Khanza. Athian mulai melacak keberadaan Khanza tapi belum mendapatkan apa-apa, dimana Khanza sebenarnya?

Athian juga meminta bantuan sahabatnya yaitu Gibran untuk melacak keberadaan Khanza. Semua anak buah Athian juga Athian suruh untuk mencari keberadaan Khanza.

"Cepat cari Khanza sampai ketemu,bahkan sampe ujung dunia sekalipun bawa dia pulang tanpa ada lecet sedikit pun." Ucap Athian tegas.

Setelah Athian mengucapkan kalimat tersebut semua anak buah Athian bergegas mencari keberadaan Khanza. Gibran yang berada di samping Athian mulai bertanya padanya.

"Kira-kira Khanza kemana?"

"Ya kalo gua tau gua ga akan ngerahin semua anak buah gua buat cari dia bego." Ucap Athian marah.

"Ya maksud gua bukan gitu. Coba lu pikir pikir lagi,lu punya musuh apa enggak?"

Athian mulai teringat kejadian yang menimpanya beberapa hari ini, apa benar orang yang menerornya selama ini menculik Khanza? Entahlah namun bisa jadi memang orang itu menculik Khanza.

Athian mulai masuk ke dalam mobilnya bersama dengan Gibran. Athian melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata, di sepanjang jalan dia mendapat tegoran dari berbagai pengemudi lain.

Athian menghentikan mobilnya tepat di perkarangan rumah, dia masuk ke dalam dengan Gibran yang berada di belakangnya. Athian membuka pintu dan mulai bertanya pada seseorang yang sedang duduk santai di sofa.

"Pah gimana?udah ada informasi tentang orang itu?"

"Belum,kamu tenang aja."

"Aku ga bisa tenang Pah,dia udah berani culik Khanza."

"Ha?ga usah bercanda deh."

"Emang ekspresi aku keliatan lagi bercanda ha?" Athian sedikit membentak ke Reymond papahnya.

"Ya ampun calon mantu papah ntar di apa-apain gimana?" Reymond heboh sendiri ketika mendengar kabar bahwa Khanza di culik.

"Udah deh pah ga usah nge drama, sekarang bantu aku buat cari keberadaan Khanza."

Reymond pergi ke ruang kerjanya untuk melacak keberadaan Khanza, begitu juga dengan Athian dan juga Gibran. Mereka sedang mencari keberadaan Khanza, namun nihil, tidak ada informasi tentang keberadaan Khanza dan juga informasi tentang orang itu.

"Ini semua salah Papah." Ucap Athian tiba-tiba.

"Kok kamu malah nyalahin Papah? Papah udah berusaha buat cari tau soal orang itu,tapi ga ada hasilnya."

"Cih, kalo gitu waktu itu ga usah sombong sok soan bilang kalo dalam waktu tiga hari bakal ketemu." Athian memutar bola matanya malas karena kesombongan papahnya itu.

StalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang