CHAPTER-14

457 26 0
                                    

⚠️MENGANDUNG KEKERASAN⚠️
.
.
.
.

♥︎HAPPY READING♥︎

🔞🔞🔞

Malampun tiba, Athian hanya bisa terduduk lemas dengan tangan yang terikat. Khanza menghampiri Athian, dia menatap Athian dengan sendu tapi tatapan itu segera Khanza ganti dengan tatapan kebencian.

"Makan." Ucap Khanza sembari memberikan nampan yang berisikan makanan.

"Suapin," jawab Athian dengan manjanya.

"Ga usah manja, lu punya tangan kan? Jadi makan sendiri."

"Kamu ga liat ya tangan aku kan kamu iket." Athian tersenyum jahil ketika melihat Khanza yang terdiam kikuk.

"Apa lu senyum-senyum ga jelas." Khanza menatap Athian dengan tajam,hingga membuat sang empu terdiam.

Akhirnya mau tak mau Khanzapun menyuapi Athian, sebenarnya dia bisa saja melepaskan ikatan Athian. Tetapi dia tidak mau karena sebenarnya hati Khanza juga ingin Athian, namun pikiran dia menyuruh untuk membenci Athian.

Terkadang Khanza mengikuti isi hatinya, tapi dia juga mengikuti apa kata pikirannya. Di sisi lain Jeremy terus memperhatikan Khanza yang sedang mensuapi Athian, Jeremy mengepalkan tangannya menahan emosi karena melihat Khanza yang masih saja tidak bisa melepaskan Athian.

Jeremy berjalan menuju Khanza dan menarik tangan Khanza. Karena tarikan tersebut mau tak mau Khanzapun berdiri,dan menatap Jeremy yang sudah emosi.

"Lu apa-apaan sih."

"Kamu yang apa-apaan, kamu udah lupa sama misi kita? Iya?" Jeremy sedikit membentak Khanza.

"Gw ga lupa kok, lu tenang aja." Khanza hanya bisa memalingkan wajahnya saat dia di tatap oleh Jeremy.

"Maaf ya mas, Khanza itu milik saya dan akan tetap jadi milik saya." Tiba-tiba Athian bersuara.

"Apa lu bilang? Khanza milik lu? Mimpi lu."

"Engga kok, buktinya dia ga mau lepasin saya." Athian menyeringai melihat Jeremy mulai terbawa emosi.

"Jaga mulut lu ya." Bugg

Satu pukulan dilayangkan oleh Jeremy, hingga bibir Athian mengeluarkan sedikit darah. Khanza yang melihat itu sedikit khawatir, namun ketika dia ingin mendekat kepada Athian, Jeremy lebih dulu menarik Khanza dari sana dan membawanya ke sebuah ruangan.

Athian melihat kepergian Jeremy dan juga Khanza dengan senyum kemenangan karena berhasil membuat Jeremy emosi. Saat ini Khanza sudah berada di ruangan milik Jeremy, Khanza hanya menatap Jeremy dengan tatapan tanpa arti.

"Kamu bisa ga sih hargain aku?" Ucap Jeremy menatap Khanza.

Dengan singkat Khanza menjawab, "Bisa."

"Kalo bisa kenapa kamu masih peduli sama dia,kenapa kamu masih perhatian sama dia? Kamu lupa sama mi-," ucapan Jeremy terhenti ketika Khanza mulai berbicara.

"Iya Jer aku tau,aku inget kok sama misi kita. Tapi kasih aku waktu."

"Sampai kapan ha? Sampai rasa cinta kamu ke dia semakin dalam,iya?"

"Engga, Aku benci sama dia tapi aku belum bisa—,"

"Belum bisa lepasin dia, gitu aja terus. Arrgg aku muak sama kamu."

Khanza memalingkan wajahnya saat Jeremy mengangkat tanganya ingin memukul Khanza. Walaupun Khanza bisa di bilang orang yang cukup kejam, tapi Khanza tetaplah perempuan. Jika di bandingkan dengan Jeremy tentu saja Khanza belum seberapa karena Jeremy termasuk salah satu ketua dari organisasi Ayahnya.

StalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang