CHAPTER-23

220 3 0
                                    

⚠️MENGANDUNG KEKERASAN⚠️
.
.
.
.

♥︎HAPPY READING♥︎

"Jadi,"

"Dasar pelacur." Ucap seorang perempuan yang tiba-tiba menghampiri mereka berdua.

Seorang wanita yang entah dari mana asalnya tiba-tiba saja menghampiri Khanza dan juga Auron. Wanita itu terlihat sepertinya seumuran dengan Auron, dengan perut yang terlihat sepertinya sedang hamil beberapa bulan.

Wanita itu menjambak rambut Khanza hingga kepala Khanza mendongak ke atas. "Dasar pelacur."

"Arkhh lepasin anjing,"

"Ruri lepasin dia." Bentak Auron seraya melepaskan tangan wanita itu dari rambut Khanza.

"Jadi dia pelacur yang ngebuat mas ga pulang,iya?" Teriak perempuan itu.

"Jaga ucapan kamu ya, Khanza itu wanita baik-baik." Bentak Auron.

"Baik-baik kamu bilang? Kalau emang dia wanita baik-baik ga mungkin dia ngerebut kamu dari aku." Jawab wanita itu dengan air mata yang sudah mengalir.

"Sorry ya mba saya ga ngerebut pak Auron dari anda, saya ini cuma asisten pribadi pak Auron." Jelas Khanza dengan wajah juteknya.

"Jadi lo yang namanya Khanza, huhff. Biar gua kasih tau ya dia itu Athian bukan Auron, dan dia itu suami gua." Ucap wanita itu dengan suara keras.

"Ruri," bentak Auron.

Deg!!!

Khanza terkejut dengan ucapan wanita itu yang mengatakan bahwa laki-laki yang ada dihadapannya sekarang adalah Athian yang sudah meninggal beberapa tahun lalu, apakah Khanza sedang mimpi?

Lalu perempuan itu? Istri Athian? Gamungkin, Athian udah meninggal. Khanza tak bisa berpikir jernih saat ini, apakah benar dia Athian.

"Ga mungkin dia Athian, Athian udah meninggal." Ucap Khanza.

"Athian masih hidup dan sekarang dia ada dihadapan lo."

"Ruri, cukup gausah dilanjutin lagi." Ucap Auron mencoba menghentikan perkataan Ruri.

"Kenapa? Kamu takut ketauan sama dia kalo kamu itu sebenarnya Athian,iya? Aku udah muak ya sama semua ini. Kamu itu udah punya aku kenapa masih ngejar dia."

"Ga, ga mungkin ga mungkin kamu Athian." Ucap Khanza melangkah mundur dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Khanza Khanza biar aku jelasin," Auron mencoba meraih tangan Khanza tapi dihentikan oleh Ruri.

Khanza pergi meninggalkan pantai itu dengan air mata yang sudah mengalir, dia tidak percaya dengan apa yang terjadi saat ini. Kalo memang benar Auron adalah Athian lalu siapa yang telah meninggal.

Khanza terus menerka nerka dalam pikirannya, dia saat ini sudah berada didalam mobil ingin pergi menjumpai ayahnya untuk meminta kejelasan. Khanza yakin ayahnya tau sesuatu, didalam mobil Khanza masih tak berenti menangis.

Setelah beberapa menit akhirnya Khanza sampai juga di mansion milik keluarganya itu, Khanza dengan wajah cukup marah dan mata yang masih sembab berjalan menuju keruang kerja ayahnya. Sudah dipastikan bahwa ayahnya akan berada disana dan benar saja dugaan Khanza.

Brakk!!

Khanza membanting pintu dan masuk, "Ga diajarin sopan santun kamu?" Ucap Ammar.

"Jelasin ke aku sekarang siapa Auron sebenarnya ayah, hiks apa bener dia hiks Ath Athian." Ucap Khanza tak bisa menahan tangisnya lagi.

"Kamu sudah tau?" Tanya Amnar santai.

"Jadi beneran? Auron itu Athian?"

"Iya."

StalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang