CHAPTER-19

159 5 0
                                    

⚠️MENGANDUNG KEKERASAN⚠️
.
.
.
.

♥︎HAPPY READING♥︎

Keesokan harinya Khanza sudah siap dengan mengenakan pakaian rapi dan setelan jasnya. Dia akan berangkat untuk menjalankan misinya hari ini, dengan diantarkan oleh Jeremy menggunakan mobil disinilah Khanza akan menjalankan misinya.

ARN COMPANY, sebuah perusahaan milik Auron Murasame. Khanza akan menjalankan misinya dengan menyamar sebagai karyawan dari perusahaan Auron.

Khanza berjalan memasuki perusahaan itu dan segera menuju ke resepsionis untuk mengatakan tujuannya.

"Selamat datang di ARN COMPANY ada yang bisa saya bantu?" Tanya salah satu petugas resepsionis.

"Ohh itu saya disini mau interview kerja, apakah masih bisa?" Jawab Khanza.

"Tunggu sebentar saya tanyakan kepada atasan saya. Silakan anda menunggu disebelah sana,"

Khanzapun menuju ke ruang tunggu yang tak jauh dari sana, dia menunggu cukup lama sampai akhirnya karyawan tadi menghampiri Khanza. Dan menyuruh Khanza untuk mengikutinya keruangan interview, tanpa basa basi lagi Khanza dengan segera mengikuti karyawan tersebut ke lantai dua dengan menggunakan lift.

Sesampainya Khanza dilantai dua dia dan juga karyawan tadi memasuki ruangan interview. Didalam sana sudah ada Auron Murasame dan juga sekretarisnya Zenny, karyawan yang mengantar Khanza tadipun segera meninggalkan Khanza dan kembali untuk bekerja lagi.

Khanza diruangan tersebut cukup gugup karena melihat Auron, entahlah ada apa dengannya. Padahal ini hanya menyamar saja kenapa dia merasa gugup seperti benar benar sedang melamar pekerjaan.

"Nama kamu siapa?" Ucap Zenny sekretaris Auron.

"Nama saya Khanza Aramina Blair." Jawab Khanza singkat.

"Kenapa kamu ingin melamar di perusahaan ini?"

"Karena saya mempunyai potensi dan saya juga yakin bahwa kemampuan saya dapat membantu perusahaan ini lebih maju dan berkembang lagi."

"Baiklah, nanti saya akan kabari lagi apakah kamu diterima atau tidak." Setelah mengucapkan itu tiba-tiba.

"Kamu diterima dan bisa kerja mulai hari ini menjadi asisten pribadi saya." Ucap Auron tanpa basa basi.

Sekretaris Auron yang mendengar itupun tak percaya, bagaimana bisa boss sekaligus temannya ini langsung membuat keputusan begitu saja. Khanza yang mendengarnya juga tak kalah terkejutnya, bagaimana bisa dia langsung direkrut untuk jadi asisten pribadi Auron.

"Tapi pak, kan saya baru saja melamar disini bagaimana bisa saya langsung menjadi asisten pribadi anda?" Tanya Khanza masih tak percaya.

"Saya ga nerima penolakan, dan juga suka suka saya. Mau kamu saya jadikan OB atau apapun itu ya terserah saya."

Yaa memang benar sih, tapi yasudahlah toh ini akan jadi kesempatan paling sempurna buat Khanza mendekati Auron dan menghancurkannya. Seperti kata pepatah mengatakan "genggamlah musuhmu semakin erat denganmu"

"Kenapa kamu senyum-senyum sendiri?" Tanya Auron membuyarkan lamunan Khanza

"Eh engga kok pak" jawab Khanza dengan tersenyum kikuk.

"Yasudah kamu sekarang ikut saya ke ruangan saya."

"Oh ya Zenny, saya ada kerjaan buat kamu dan sudah ada diruangammu." Ucap Auron seraya menunjuk Zenny.

Setelah itu Auron pergi dari ruang interview untuk menuju ke ruangannya yang berada dilantai 8 dan diikuti oleh Khanza dibelakangnya, hening sama sekali tak ada percakapan apapun antara mereka berdua. Auron sama sekali tidak mengajak Khanza berbicara begitu pula dengan Khanza yang malas untuk membuka percakapan.

StalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang