CHAPTER-26

78 5 4
                                    

⚠️MENGANDUNG KEKERASAN⚠️
.
.
.
.

♥︎HAPPY READING♥︎

Drett Drett

Suara telepon dari handpone Jeremy, Jeremypun meraih handpone nya yang berada dinakas dan melihat nama yang tertera ternyata adalah istrinya yang dia cari dari kemarin yaitu Khanza.

"Sayang,ini aku." Ucap Khanza dengan suara yang sangat pelan, takut jika Athian terbangun.

"Khanza? Sayang kamu kemana aja? Aku sama ayah nyariin kamu dari kemarin."

"Aku diculik sama Athian,"

"Jadi bener dia culik kamu, udah aku duga pasti dia biangkeroknya. Sekarang kamu dimana? Kamu baik-baik ajakan?"

"Aku baik-baik aja kok, aku sharelok ke kamu sekarang."

Sebelum Jeremy berbicara kembali tiba-tiba telp itu mati, Jeremy tak ambil pusing saat Khanza mematikan telp itu sebelah pihak. Dia tau pasti Khanza disana juga sedang merencanakan sesuatu.

Beberapa saat setelah telp itu mati Jeremy mendapatkan notif dari Khanza yang mengirimkan lokasinya, Jeremy pun segera menghubungi seluruh anak buahnya.

Tak lupa dia juga memberi tau kepada ayah mertuanya, Ammar yang mendapat kabarpun juga langsung menghubungi beberapa anak buahnya.

Setelah mereka semua berkumpul, merekapun merencanakan sesuatu untuk membebaskan Khanza dari Athian.

Sedangkan disi lain saat Khanza sedang terburu-buru untuk mengirim lokasinya kepada Jeremy tiba-tiba saja Athian memeluk pinggangnya dari belakang, dan mampu membuat Khanza terkejut. Dengan segera dia mematikan telpnya dengan Jeremy, untung saja dia sudah berhasil mengirimkan lokasinya.

"Kamu bikin kaget tau ga." Ucap Khanza mencoba untuk terlihat tidak terjadi apa-apa.

"Maaf ya, aku laperr ehmm kamu wangi." Athian menghirup aroma tubuh Khanza yang menjadi candu buatnya dan bersikap sangat manja.

"Sekarang kamu mandi ya,aku masakin makanan kesukaan kamu."

"Gamauuu aku mau ikut kamu masak aja." Ucap Athian masih tetap dengan posisi yang sama.

"Nurut yaa." Khanza membalikkan badannya sehingga dia bertatapan dengan Athian seraya mengelus kepala Athian.

Athian yang diperlakukan seperti itu oleh Khanza tentu saja tidak bisa menolak, dia sangat lemah jika sudah berhadapan dengan Khanza. Hanya Khanza yang mampu meluluhkan hatinya yang dingin itu.

Akhirnya Athian pun pergi ke kamar mandi sedangkan Khanza berjalan menuju kearah dapur, dapur yang masih sama seperti dulu bahkan perabotannya tidak ada yang berubah. Lihat saja sekarang, gelas couple yang dulu dia beli bersama Athianpun masih ada.

Khanza membuka kulkas dan melihat bahan-bahan yang tersedia, dia mulai menggambil wortel dan juga bahan lainnya. Dia akan membuatkan sayur sop kesukaan Athian, jika dilihat tubuh Athian sekarang sedikit kurusan tidak seperti dulu.

Apakah dia tidak bahagia dengan istrinya? Atau memang istrinya tidak perhatian kepada Athian? Entahlah, Khanza mulai memasak sayur sop dan tak lupa dengan beberapa lauk sebagai pelengkapnya.

Selang beberapa waktu akhirnya Khanza sudah selesai memasak, Athian juga sudah selesai mandi. Dia mencium bau yang sangat harum dari dapur dan diapun berlari menghampiri Khanza yang sedang menyiapkan makanan dimeja makan.

"Kamu masak sayur sop?" Tanya Athian dengan wajah yang berbinar.

"Iyaaa, kan tadi aku udah bilang kalo mau masakin makanan kesukaan kamu." Jawab Khanza dengan senyuman.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

StalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang