CHAPTER-16

631 26 5
                                    

⚠️MENGANDUNG KEKERASAN⚠️
.
.
.

♥︎HAPPY READING♥︎

Dorr!!!

Suara tembakan yang terdengar di seluruh penjuru ruangan, semua yang mendengar suara itu terkejut bukan main. Terlebih lagi mereka mendengar suara langkah kaki dari luar yang menuju ke dalam.

Suara langkah kaki tersebut semakin dekat dengan mereka, dan mereka terkejut dengan apa yang mereka lihat karena ternyata ada beberapa polisi yang sudah siap kapan saja bisa menembak mereka.

"Jangan bergerak, tempat ini sudah kami kepung." Ucap salah satu polisi tersebut.

Saat polisi mulai masuk ke ruangan mereka, Khanza dan juga Jeremy mulai kabur. Begitu juga dengan Gibran dan Athian. Beberapa anak buah Jeremy ada yang tertangkap.

Khanza mendorong kursi roda milik Abian dan membawanya ke ruang bawah tanah untuk bersembunyi, di ikuti dengan Jeremy dan juga Lyfia di belakangnya. Begitu juga dengan beberapa anak buah mereka yang ikut bersembunyi di ruang bawah tanah.

Khanza merasa bingung dengan situasi yang mereka alami saat ini, dia melirik Jeremy heran, kenapa polisi bisa ada di sana. Siapa yang telah melaporkan? Khanza bertanya kepada Abian namun Abian tidak pernah melaporkan hal ini kepada polisi.

Di sisi lain Athian dan juga Gibran terus berlari ke arah hutan,sehingga mau tak mau polisipun mengejar mereka berdua.

Gibran dan juga Athian terus berlari dan menghindari tembakan dari beberapa polisi. Namun saat ini Gibran dan juga Athian telah berpencar,sehingga polisipun juga ikut berpencar untuk menangkap mereka berdua.

Athian saat ini terus berlari hingga ujung. Tapi naasnya ternyata di sana terdapat tebing yang sangat tinggi, dan di bawahnya adalah lautan. Sehingga siapapun yang melompat sudah bisa di pastikan akan langsung kehilangan nyawanya.

Athian berpikiri sejenak,dan melihat ke arah bawah sana. Memikirkan apakah dia akan melompat dan kehilangan nyawanya, atau menyerah saja tapi di penjara.

Cukup lama Athian berfikir, dia akhirnya memutuskan untuk melompat saja. Karena dibandingkan dia berada di dalam penjara,dan tinggal dengan beberapa penjahat,lebih baik dia mati saja.

"Serahkan diri anda." Ucap salah satu polisi, saat melihat Athian yang sepertinya sudah ancang-acang untuk melompat.

"Kalo bapak bisa, coba tangkap saya sendiri." Setelah mengucapkan kalimat itu Athian tersenyum dan mulai melompat dari tebing.

Polisi yang melihat itu segera berlari menghampiri pinggir tebing dan melihat ke bawah. Di bawah sana sudah terdapat Athian yang tergeletak dengan darah di kepalanya, dan itu sudah di pastikan bahwa dia telah tewas.

Beberapa polisi, menuju ke bawah tebing dan melihat kondisi Athian. Saat ini kondisi Athian sudah tak karuan dengan wajah yang hancur sehingga tidak dapat di kenali sama sekali.

Kepolisian mulai menelusuri TKP dan membawa jasad Athian ke Forensik untuk menganalisis DNA nya, memastikan bahwa itu benar-benar jasad Athian.

•🔪🔪🔪•


Saat ini Abian,Lyfia dan juga Jeremy telah berada di kediaman Khanza. Mereka sudah tidak berada di tempat di tengah hutan itu, karena mereka merasa bahwa di sana sudah tidak aman.

Saat mereka berempat sedang berada di ruang keluarga,tiba-tiba saja salah satu anak buah Jeremy datang dan menyampaikan sesuatu yang membuat mereka terkejut terutama Khanza.

"Maaf tuan saya cuma mau bilang kalo Athian telah tewas."

"Ha? Ga mungkin," ucap Khanza tak percaya.

StalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang