CHAPTER-17

801 29 6
                                    

⚠️MENGANDUNG KEKERASAN⚠️
.
.
.
.

♥︎HAPPY READING♥︎

Hari ini adalah hari dimana Khanza dan Jeremy kembali untuk melakukan tugasnya sebagai pembunuh bayaran. Khanza dan Jeremy pagi-pagi sekali sudah berada di tempat biasanya mereka berkumpul bersama anak buah mereka.

Saat mereka sedang bersantai, tiba-tiba saja ada seorang pria yang terlihat sudah cukup tua menghampiri mereka. Pria itu memberikan Khanza beberapa map yang berisi tentang data-data orang yang akan mereka bunuh.

"Ini tugas kalian selanjutnya." Ucap pria itu.

"Iya yah," jawab Khanza datar.

"Ayah bangga sama kamu,karna udah berhasil melakukan balas dendam kepada Athian. Tapi ayah juga kecewa sama kamu," ucap pria itu yang tak lain adalah ayah Khanza.

Ammar Al Blair, seorang pengusaha terkenal di Indonesia karena kedermawanannya dan juga kebaikannya. Namun disisi lain tanpa orang-orang sadari, Ammar adalah pendiri dari organisasi dunia gelap yaitu pembunuh bayaran.

"Maksud ayah apa?" Tanya Khanza bingung saat ayahnya mengatakan rasa kecewa padanya.

"Suatu saat nanti kamu pasti tau maksud ayah. Untuk sekarang kamu lebih baik fokus aja sama misi kamu yang ini," jawab Ammar lalu meninggalkan Khanza dan Jeremy.

Khanza masih saja memikirkan perkataan ayahnya itu, entahlah Khanza benar-benar tidak tau apa yang di maksud oleh ayahnya itu. Jeremy yang melihat Khanza sedang memikirkan itupun menghampiri dia.

"Udah ga usah di pikiran apa kata ayah kamu, mending sekarang kita fokus sama misi kali ini biar cepet selesai." Ucap Jeremy lembut.

"Emm bener apa kata kamu, makasih ya." Khanza tersenyum kepada Jeremy.

Kemudian mereka berduapun mulai menyelidiki orang yang akan mereka bunuh,mulai dari identitas, nama keluarga,aktivitas,dan pekerjaan. Khanza dan Jeremy menyelediki dengan teliti dan tidak membiarkan satupun yang terlewatkan.

"Kevin Ardiano, umur 35 tahun. Pengusaha lebel dengan tarif jutaan, sering pergi ke club malam, hobi bermain golf, dan istrinya ingin membunuh dia karena selingkuh dengan teman dari anaknya sendiri." Ucap anak buah Khanza.

"Jadi bagaimana sayang?" Tanya Jeremy melirik Khanza dengan senyuman penuh makna.

"Hemm,tentu saja ini akan menjadi permainan yang begitu menyenangkan." Jawab Khanza dengan di akhiri tawa.

"Tidak usah basa-basi malam ini kita pergi ke club itu dan menjalankan rencana kita." Ucap Jeremy tegas,dan di angguki oleh semua anak buah dia dan juga Khanza.

•🔪🔪🔪•

Pukul 10 malam tepat Khanza dan Jeremy sudah sampai di club malam tempat Kevin biasa ke sana untuk minum bersama selingkuhannya itu.

Sebagian anak buah Khanza sudah berjaga di sana sejak tadi untuk mengawasi pergerakan Kevin. Dan saat ini Kevin tengah berada di depan bar dengan segelas wine ditangannya, lalu dimana selingkuhannya?

Dia pergi ke toilet, tentu saja itu menjadi kesempatan yang bagus untuk menjalankan misi Khanza dan juga Jeremy.

Khanza mulai menjalankan misinya,dia mendekat ke arah Kevin dan mulai mengajak Kevin untuk mengobrol. Karena suara musik yang cukup keras membuat percakapan mereka sedikit terganggu,namun itu tidak menghalangi misi mereka berdua.

"Hai om boleh gabung?" Tanya Khanza dengan suara yang cukup keras agar Kevin bisa mendengarnya.

"Ya iya silahkan silahkan." Jawab Kevin dengan suara khas orang mabuk.

StalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang