CHAPTER-24

129 8 0
                                    

⚠️MENGANDUNG KEKERASAN⚠️
.
.
.
.

♥︎HAPPY READING♥︎

"Udah cukup Athian,dia lagi hamil." Ucap seseorang menahan tangan Athian.

Dia adalah Gibran sahabat baik Athian, saat diperjalanan pulang tadi Athian memang sudah menghubungi Gibran untuk datang kerumahnya.

"Lepasin tangan gua, dia pantes dapetin itu." Athian menarik tangannya dari orang itu.

"Dia itu cewek dan dia istri lo jangan lo perlakuin kasar,"

"Cih, gua ga akan pernah anggep dia istri gua. Dan sampe kapanpun juga gua ga akan pernah nerima dia jadi istri gua."

"Lo gua kurung disini malem ini." Ucap Athian tegas.

"Ngga aku gamau Athian, aku minta maaf." Ruri memegang tangan Athian memohon.

Athian tidak menggubris Ruri sama sekali lalu pergi dari ruangan itu dan mengunci pintunya dari luar, diikuti oleh Gibran dibelakang Athian.

"Gimana kabar lo Gib?" Tanya Athian.

"Gua sehat-sehat kayak yang lo liat. Jadi gimana sekarang?"

"Seperti yang udah lo tau, rahasia gua udah kebongkar. Khanza udah tau semuanya,"

"Jadi mau lo apa?"

"Gua mau jalanin rencana gua selanjutnya, gua bakal rebut Khanza dari Jeremy."

"Tapi dia lagi hamil anak Jeremy."

"Gua ga peduli, mau dia ngandung anak siapapun gua bakal tetep terima itu. Gua cinta sama Khanza jadi gua pastiin dia bakalan jadi milik gua lagi." Jelas Athian.

"Yaudah kalo itu mau lo, apa yang harus gua lakuin?"

Athian memberitaukan rencananya dan apa yang harus Gibran lakukan, mereka berdua cukup lama membicarakan hal tersebut dan akhirnya mereka akan menjalankan rencananya besok.

"Makasih ya Gib lo udah mau bantuin gua."

"Iya santai aja broh," jawab Gibran menepuk pundak Athian.

"Yaudah kalo gitu gua pergi dulu ke markas."

"Iya hati-hati, besok gua susul."

Setelah itu Gibran pergi dari rumah Athian dan melajukan mobilnya menuju markas yang sudah mereka siapkan dari dulu. Mereka akan menjalankan semua rencananya disana.

•🔪🔪🔪•

Keesokan harinya pukul 16.30 saat ini Khanza sudah siap dengan berpakaian serba hitam, dia ingin pergi kesuatu tempat. Dengan mengendarai mobilnya sendiri Khanza melajukan mobilnya dikecepatan sedang.

Beberapa menit kemudian Khanza memberhentikan mobilnya didepan toko bunga, dia membeli seikat bunga mawar merah. Setelah Khanza membayar bunga itu dia langsung melanjutkan perjalanannya.

Tak butuh waktu lama akhirnya Khanza sudah sampai ditempat tujuannya, dia keluar dari mobil dan berjalan kesebuah makam yang bertuliskan nama seseorang yaitu Athian Ryuga Pradipta.

Benar, Khanza memang dari awal berencana untuk pergi ke makam yang sebelumnya dia pikir itu adalah Athian. Dengan memegang payung dan juga seikat mawar merah ia terus menatap makam itu.

Khanza terus menatap tanpa mengatakan sepatah katapun, matanya berkaca-kaca memikirkan bahwa yang meninggal adalah Athian tapi ternyata kenyataannya bukanlah Athian.

"Dunia ini memang penuh dengan kejutan," gumam Khanza.

Cukup lama Khanza disana, dia menaruh bunga mawar yang dia bawa tadi. Setelah itu dia melangkah pergi dari makam, saat dia hampir sampai ke mobilnya tiba-tiba saja ada mobil hitam yang menghadang jalan Khanza.

StalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang