[15]

651 138 204
                                    

Haiii, lama tak jumpa!. Aku kangen di-spam komen, suka bacainnya! Spam dong, jangan malu-malu :D

___


Saat Kai tiba di ruang makan, hanya ada Yuna disana yang menatapnya dengan mata berbinar-binar—seperti sudah menunggu waktu untuk berjumpa dengan Kai. Ia melambai dengan semangat agar Kai duduk di sampingnya. Tapi sayang, Madam Anna justru menggiring Kai duduk di seberang Yuna—yang membuat wanita berwajah ceria itu sedikit murung dan memajukan bibirnya.

Kai menatap sekeliling ruang makan, menjelajahi semuanya dengan mata. Meja panjang itu telah terisi oleh piring kosong dan peralatan makan, sementara hidangan akan diletakkan setelah semua kandidat terkumpul.

Melirik dari tempat duduk yang tertera, Kai tahu bahwa dirinya duduk terasing di satu sisi panjang meja, sementara tiga wanita kandidat lainnya duduk berderet di sisi seberang. Di ujung meja tempat biasanya kepala keluarga berada, hanya ada tempat kosong yang Kai pikir pasti akan ditempati Soobin jika ada kegiatan makan malam bersama para kandidat.

"Hei, Kai. Bagaimana kamarmu di lantai tiga? Apakah pemandangannya bagus?"

Setidaknya jauh lebih bagus dari pada menara terasing.

Kai mengembangkan senyum, berterima kasih pada Yuna yang mengajaknya bicara lebih dulu. "Aku bisa melihat halaman depan Istana Mahkota lebih luas dari lantai tiga. Bagaimana dengan kamarmu, Nona Yuna?"

Yuna tertawa, menjawab dengan semangat. "Tentu saja sangat bagus! Ini adalah lingkungan istana. Meski bukan bangunan utama pun, Istana Mahkota ini sepuluh kali lipat lebih megah daripada rumahku. Aku malah bertanya-tanya bagaimana bentuk kediaman Nona Karina kalau yang seindah ini tidak cukup untuk memuaskan hatinya."

Itu adalah kalimat yang sama dengan apa yang Kai pikirkan beberapa menit yang lalu. Tapi ia tidak ambil pusing. Selain karena ia memang tidak terlalu tertarik pada benda-benda indah yang biasanya menyenangkan hati orang, Kai pun terbiasa memakai apapun itu seperlunya saja dan seberguna mungkin.

"Kapan-kapan undang aku ke ruanganmu, Kai."

Kai tahu kalimat Yuna tidak bermaksud lebih, mengingat Yuna sangat ramah dan berbicara apa adanya. Tapi kalau mengingat bahwa mereka adalah sama-sama pesaing dan berbeda lawan jenis, Kai takut akan membawa gosip yang tidak perlu. Tapi ia juga tidak bisa menolak begitu saja karena hanya akan menyakiti hati. Walau mereka saingan, Kai tetap ingin menjaga hubungan baik dengan semua peserta dan tidak berencana memiliki musuh.

Kai tersenyum tipis. "Baiklah. Kapan-kapan aku akan mengundangmu untuk minum teh bersama."

Itu adalah jawaban yang paling tepat untuk saat ini.

Makan malam pertama dengan kandidat yang lain pada akhirnya tertunda hingga setengah jam—karena Karina tidak mau turun sebelum ia mendapatkan kamar yang paling bagus menurutnya. Terakhir Kai dengar kabar dari pelayan yang bergosip, kandidat paling muda yaitu Hyunseo pada akhirnya mengalah dan memberikan kamar yang lebih dulu ia tempati kepada Karina. Baru setelah itu mereka berdua turun ke ruang makan dan bergabung dengan Yuna dan Kai yang telah lebih dulu menunggu.

____

Hari kedua, mereka berempat dikumpulkan oleh Madam Anna di ruang utama Istana Mahkota. Tujuannya adalah untuk memberitahu peraturan apa saja yang harus ditegakkan selama mereka berada di Istana Mahkota dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan. Karena Kai sudah membaca panduan lebih awal, ia tidak terlalu banyak memusingkan hal itu—dilihat dari ekspresi kandidat lain yang tidak bersemangat, Kai yakin mereka juga sudah mengetahui semuanya. Hanya saja, Madam Anna tetap harus menjelaskan sesuai dengan protokol yang berlaku.

OLEANDER | SooKaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang