[12]

613 142 72
                                    

Saat Kai turun dari kereta kuda diikuti oleh Taehyun, langit di atas sana telah berwarna jingga—penghujung hari yang indah. Kegiatan perkenalan calon kandidat memang selalu dilakukan menjelang malam—seperti pesta pada umumnya.

Kai menatap bangunan utama istana dengan tatapan yang tak terbaca. Meski demikian, hatinya berkecamuk mengingat kali pertama ia menginjakkan kaki disini adalah untuk mengucapkan sumpah setia pada Arakesh hingga waktu penahanannya selesai.

Kai benar-benar tak pernah menduga bahwa ia kembali ke tempat ini bukan untuk mendapatkan kebebasannya dan pulang ke Marseil, tapi justru menjadi satu dari kandidat calon pendamping Pangeran.

"Anda tampak gugup, Pangeran."

Kai menoleh ke arah Taehyun yang tersenyum tipis. Berbeda dengan Kai yang datang ke sini untuk diterkam, Taehyun tentu saja hanya mengawasi Kai dari keadaan yang mungkin bisa menyudutkannya—begitulah perintah Soobin.

Mereka berjalan menuju pintu besar megah yang dijaga oleh dua orang penjaga di sisi kiri dan kanan. Mereka memakai pakaian resmi penjaga istana dengan wajah datar dan mengangguk kaku saat membukakan pintu.

"Jangan takut. Tidak akan ada yang berani mengusik Anda secara langsung." Kalimat Taehyun nyatanya membuat Kai sedikit tenang. Kai melirik seorang pria paruh baya yang memegang gulungan perkamen di tangannya. Tugasnya adalah mengumumkan nama tamu yang datang ke dalam aula.

Kai menelan ludah seiring pintu besar nan tinggi itu terbuka perlahan.

"Pangeran kedua Kerajaan Marseil, Huening Kai memasuki aula!"

Suara lantang pria paruh baya itu membuat hampir semua orang menoleh ke arah pintu. Suara riuh rendah dari bisik-bisik percakapan mereda. Semua orang melarikan matanya pada pemilik nama yang akhir-akhir ini hangat dibicarakan.

Siapa lagi kalau bukan Kai. Walau tujuan utama para bangsawan berkumpul di tempat ini adalah untuk menentukan kemana dukungan mereka akan mengalir, tentu saja nama yang paling sering disebut-sebut adalah Kai.

Sosoknya yang misterius dan baru terdengar beberapa hari ini langsung menjadi topik panas—melancarkan semua gosip yang tidak benar tentang Kai.

Ada yang bilang, ia adalah kekasih Soobin. Ada yang bilang dia hanya alat bagi Soobin—ini yang paling mendekati benar. Bahkan yang paling kejam, ada yang mengatakan bahwa ia merayu Soobin tanpa tahu malu dan memaksa Soobin memasukkannya dalam seleksi untuk mengincar kekuasaan.

Kai berjalan lurus ke depan, menghampiri meja hidangan karena jelas saja ia tidak punya siapapun yang ia kenal disini—selain Taehyun. Setelah Kai sampai di meja hidangan, barulah tatapan-tatapan penasaran tadi sedikit berkurang dan mereka meneruskan pembicaraan dalam kelompok kecil.

Oh, ternyata ini Huening Kai yang dirumorkan orang-orang.

Selain gosip siapa Kai dan apa tujuannya, orang-orang juga bergosip tentang penampilan fisik Kai. Ada yang bilang ia berambut keriting tebal yang kasar, ada yang bilang wajahnya dipenuhi jerawat, dan ada yang bilang tubuhnya gempal dan pendek.

Tubuhnya tinggi, ramping, dengan pinggang kecil dan sepasang kaki yang jenjang. Jari-jari tangannya panjang dengan ujung kemerahan. Kukunya berkilat. Rambut coklatnya bergelombang sepanjang garis leher. Belum lagi bentuk wajahnya yang kecil, dengan kelopak mata sayu dan bulu mata yang indah. Hidung tinggi dan bibir yang mungil. Kulit sehat dan senyuman menawan.

Melihat sendiri bagaimana rupa indah Kai di dalam balutan pakaian elegan yang melekat di tubuhnya, mereka diam-diam mengerti kenapa Soobin berkeras ingin memasukkan Kai ke dalam barisan kandidat seleksi.

Ternyata dia benar-benar kekasih Pangeran Soobin! Begitulah yang ada di dalam kepala mereka—meski tentu saja tidak benar.

Kai yang tidak tahu apapun gosip yang beredar mengenai dirinya, hanya bisa mengulum senyum saat menyesap anggur yang tak beralkohol tanpa ada seorang pun yang menghampiri.

OLEANDER | SooKaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang