[26]

512 80 43
                                    

"Tidaaak! Kau tidak bisa mengusirku dari sini! Aku masih mau melihat Kaaai!"

Teriakan drama Yuna terdengar di sepanjang koridor istana saat dia diseret oleh penjaga. Tidak secara harfiah diseret, tapi Yuna bertingkah seolah-olah ia sedang diseret dipisahkan dengan kejam. Karina yang berjalan di sampingnya memutar bola mata dengan jengah.

"Kita sudah mengganggu Kai dua jam. Kau mau keadaannya semakin memburuk?"

Yuna memajukan bibirnya dengan berlebihan, lalu mengentakkan kaki seperti anak kecil yang sedang marah. "Justru semakin dia lama bermain dengan kita, bukankah dia akan sembuh lebih cepat?"

Karina mengerutkan dahi, "apa hubungannya?"

"Karena aku pembawa keberuntungan!" Mata Yuna bersinar-sinar saat ia menjawab dengan kepercayaan diri penuh, sementara Karina menipiskan bibirnya untuk tidak mengatakan hal-hal kejam. Semakin lama ia mengenal Yuna, maka semakin banyak tingkah ajaib yang muncul ke permukaan.

"Terserah."

Karina melengos pergi dengan kibasan rambut panjang yang indah. Ia masih tidak terlihat ramah dari luar, tapi mampu menemani Yuna berkunjung ke ruang inap Kai selama dua jam sudah menunjukkan bahwa ia peduli pada rival seleksinya. Tidak ada kata-kata manis yang terucap, tapi Karina memilih beberapa hadiah secara pribadi untuk Kai.

"Dasar wanita bertopeng! Memangnya siapa yang menyarankan untuk berkunjung ke ruangan Kai, hei!"

Melihat Karina sudah jauh di depannya, Yuna mengejar dengan banyak ocehan berisik di mulutnya. Walau Karina tak membalas satu pun, tapi sudut bibirnya terangkat sesaat saat mereka berbelok di ujung koridor.

___

Sebelumnya karena keadaan Kai benar-benar sangat memprihatinkan, Soobin memerintahkan agar Kai tidak menerima tamu—meski memang tidak ada yang mengunjunginya. Beberapa hari setelah ia siuman dan terlihat sedikit membaik, tamu pertamanya adalah Yuna dan Karina yang dengan penuh drama mengunjungi Kai seperti mereka sudah terpisah selama bertahun-tahun—sebagai catatan, yang memulai drama ini hanya Yuna seorang.

Yuna bercerita betapa sangat membosankannya istana karena ketidakhadiran Kai, dan peserta yang tersisa—yaitu dirinya dan Karina—otomatis tidak mempunyai jadwal khusus. Hari-hari yang mereka habiskan seperti pengangguran yang dibiayai oleh kerajaan.

"Aku harap kau cepat sembuh dan kita bisa memulai kembali berebut posisi pasangan pangeran Soobin."

Yuna dengan tulus mendoakan kesembuhan Kai, meski jelas ia menantikan saat dimana mereka bisa kembali bersaing secara sehat. Persaingan nomor dua, tapi pertemanan yang terbentuk di antara mereka bertiga jauh lebih berharga. Setelah menghabiskan dua jam penuh bertukar cerita, Yuna dan Karina memberikan sedikit hadiah kesembuhan dan 'diusir' oleh pengawal karena Kai masih harus beristirahat setelahnya.

Kai sedang melihat-lihat hadiah dari Yuna dan Karina saat pintu diketuk. Ia mengangkat kepalanya, menemukan Soobin berdiri di ambang pintu. Kai menyuarakan "masuk" dengan suara serak dan memindahkan hadiah itu dari pangkuannya saat Soobin berjalan mendekat.

Laki-laki itu melirik barang-barang Kai pindahkan namun tidak mengatakan apa-apa. Ia berdiri di ujung ranjang dengan tangan tersembunyi di saku celana. "Bagaimana keadaanmu?"

Meski suaranya masih serak, tapi wajah Kai terlihat lebih baik setelah beberapa hari sejak ia siuman. "Masih sedikit pusing, tapi aku sudah lebih sehat dari pada kemarin."

Soobin menipiskan bibirnya, tidak terlihat tersenyum namun tidak terlihat menakutkan seperti biasanya. Ada kilatan lembut di sepasang matanya saat menatap Kai namun Kai tidak memperhatikannya. Ia cukup senang dengan kunjungan Yuna dan Karina dari pada hanya harus berbaring di ranjang rumah sakit sepanjang hari—meski ini tidak ada bedanya dengan kehidupan satu tahun setengah di menara terbuang.

OLEANDER | SooKaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang