09 : Hantu?

336 142 496
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca❤

🍓🍓🍓

"Rame juga ya, mal-nya." Kazuma melihat ke sekelilingnya yang terlihat padat pengunjung.

"Ya kalo nggak rame bangkrut," celetuk Gio.

"Hehe, bener juga ya." Kazuma terkekeh.

Gio menggeleng, sementara Kazuma sibuk memperhatikan sekitarnya. Pandangan Kazuma mengedar, tanpa sadar seorang anak kecil lari dari arah berlawanan hingga ingin menabrak Kazuma.

Untungnya, Gio dengan sigap menarik Kazuma ke arah tubuhnya. Alhasil Kazuma menabrak dada bidang milik Gio.

"Shit! Si bocil nggak liat-liat." Gio ngomel sendiri. Sementara Kazuma terkejut dan tetap diam menahan gugup. Bahkan tangan Kazuma seketika berubah menjadi dingin dan jantungnya berdegub kencang.

"Pesawat yang mau berangkat ke Mars jam berapa, ya?" celetuk Clarissa melihat Gio dan Kazuma bermesraan persis di hadapannya.

"Duh panas-panas." Clara mengibas-ngibaskan tangan ke wajahnya.

"Setan kali ah," celetuk Nala kepada Clara.

"Duh gue nggak liat." Brian menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"Apaan sih kalian!" Kazuma cepat-cepat menjauhkan tubuhnya dari tubuh Gio. Ia benar-benar tidak ada niatan modus seperti ini. Kan Gio yang memulainya, bukan? "Hehe maaf Yo."

Gio sih tak masalah dengan apa yang barusan terjadi. "Gapapa, mau ditubruk sama lo juga gue ikhlas, asal nggak ditubruk banteng aja."

Clara memutar bola matanya malas. "Modus lo!" sahutnya.

"Astaghfirullah!" Clarissa tidak bisa berkata-kata, ia mengelus dadanya. Sekilas Clarissa melirik ke arah Brian yang hanya memerhatikan tanpa ekspresi. Memang cowok itu wajahnya sangat datar.  "Cape gue, lo kagak peka mulu, Yan. Kali-kali gandeng gue kek," ucap Clarissa yang berasal dari hati mungilnya.

Gio hanya terkekeh sebari mengaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Maafin ya para jomlo." Gio menyengir kuda memperhatikan sederetan gigi putihnya. "Oh iya, gue berani nih ke mal pake celana pendek, berarti lo beneran teraktir gue susu kotak ya, Cla," lanjutnya menatap ke arah Clara.

831 KazumaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang