Epilog

162 34 167
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Even after all these years, I still love you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Even after all these years, I still love you.
- 831 Kazuma

***

Kazuma keluar dari area rooftop, pandangannya melirik ke berbagai arah---barangkali Gio masih di sekitar area anak tangga menuju rooftop. Tapi, setelah sekian lama ditelusuri, Kazuma tak menemukan kehadiran cowok itu lagi. Tak ada lagi yang Kazuma harapkan, akhirnya ia memilih pergi dari sana dengan tatapan menunduk.

Suasana hari kelulusan itu masih berlangsung, seluruh murid masih berada di lapangan sana dan berkumpul bersama teman-temannya. Kazuma memandangi suasananya itu dengan senyuman samar, hingga suara panggilan mengalihkan pandangannya.

"KAZUMA!" teriak seseorang.

Kazuma beralih menatap Laskar. Cowok itu berjalan setengah berlari menghampiri gadis itu dengan sebuket bunga yang ada ditangannya.

"Selamat hari kelulusan, Kazuma." Laskar mengulas senyumannya, ia menyerahkan sebuket bunga tersebut kepada Kazuma.

Kazuma menerima sebuket bunga tersebut dengan perasaan bahagia. Kazuma senang Laskar bisa hadir malam ini. "Makasih, Las. Gue seneng banget karena lo bisa datang."

"Selama acara itu ada kaitannya sama lo, gue pasti datang. Gue nggak mungkin ngelewatin hari yang penting di kehidupan lo."

"Dan makasih juga, karena lo udah memilih gue, Kaz," lanjut Laskar.

Kazuma tersenyum malu-malu. Beberapa saat yang lalu sebelum acara kelulusan dimulai, Kazuma sudah memutuskan lebih dahulu kalau ia lebih memilih Laskar. Kazuma sudah yakin dengan perasaannya selama ini. Mungkin saja, perasaan dulu yang pernah hadir untuk Laskar memang masih ada, hanya saja Kazuma selalu menyangkal perasaannya sendiri. Mungkin saja, dulu Kazuma terlalu takut untuk mengakui perasaannya kalau Laskar adalah orang yang selama ini Kazuma cintai.

"Makasih juga udah berjuang dan selalu ada ketika gue membutuhkan kehadiran lo."

Laskar tersenyum bahagia, lalu menarik gadis itu ke dalam pelukannya. Akhirnya setelah sekian lama Laskar berjuang mendapatkan Kazuma, perasaannya bisa terbalaskan juga. Bayangkan jika dulu Laskar menyerah, mungkin ia tidak akan bisa berdiri di depan Kazuma seperti sekarang.

Tak berselang lama, Laskar melepaskan pelukannya. Tatapannya mengarah pada sebuket bunga aster yang ada di tangan Kazuma. "Sekarang lo lihat deh, sesuatu yang ada di dalam bunga itu."

Kazuma mengalihkan pandangannya. Ia merogoh isi buket tersebut sesuai intruksi dan beberapa saat kemudian, Kazuma mendapati sebuah kotak kecil berwarna merah yang entah isinya apa. "Kotak merah?"

Laskar mengangguk, ia meraih kotak merah kecil tersebut dan membukanya langsung di depan Kazuma.

Kazuma terkejut ketika mengetahui isi dari kotak tersebut adalah sebuah cincin perak yang sangat indah. "L-lo---"

"Jadi, lo mau jadi teman hidup gue?"

Kazuma tersenyum bahagia. Tanpa berpikir panjang, gadis itu mengangguk menyetujui pertanyaan Laskar yang sebelumnya tidak pernah Kazuma bayangkan akan secepat ini.

Secercah kebahagiaan kian menyelimuti suasana pada malam itu. Laskar senang Kazuma mau menerimanya. Kemudian cowok itu langsung mengambil cincin dari dalam kotak dan memasangnya di jari manis tangan kanan Kazuma.

Setelah memasangkan cincin itu, Laskar menundukkan kepalanya dan mencium punggung tangan Kazuma dengan lembut.

"Eight hundred thirty one, Kazuma. I love you, Kazuma."

Laskar menatap wajah Kazuma dengan jarak yang dekat, membuat Kazuma menahan gugup.

"Bahkan jika aku mempunyai sejuta pilihan, I will always choose you."

Setelah mengatakan kalimat tersebut, Laskar kembali memeluk Kazuma. Kali ini pelukan itu sangat erat, menyalurkan seluruh perasaan Laskar yang selama ini ia pendam.

Tatapan Kazuma berkaca-kaca, ia sangat bahagia karena bisa dipertemukan dengan laki-laki sebaik Laskar. Pertemuannya dengan Laskar akan menjadi bagian terbaik yang pernah ada dalam hidupnya.

Seseorang yang sempurna, selalu ada untuk dirinya, dan selalu mengupayakan segala cara untuk menepati janji-janjinya.

Dia adalah tokoh favorit, tokoh kesayangan, dan orang baik yang tidak akan pernah Kazuma lupakan sampai kapan pun.

Laskar, terima kasih karena sudah hadir.

Terima kasih, sudah menjadi orang favoritku di masa putih abu-abu.

***

Epilog 831 Kazuma

Jum'at, 18 Agustus 2023

Spesial di hari ulang tahunku sekarang, aku langsung publish part epilog yang kalian tunggu-tunggu😍

Gimana perasaan kalian setelah membaca epilog 831 Kazuma?

Aku seneng bisa nyelesein cerita ini, tapi aku masih gamon banget sama tokohnya😭

Simpen terus cerita ini di library kalian ya❤️ jangan lupa rekomendasiin cerita ini ke temen-temen kalian, sahabat, pacar, ataupun orang terdekat. Mereka wajib baca juga kisah ini


Ada yang mau menyampaikan sesuatu untuk kesekian kalinya buat para tokoh di cerita 831 Kazuma?

Kazuma?

Laskar?

Gio?

Brian?

Ananta?

Clarissa dan kawan-kawan?

Geng Shania?

Atau Bunda Rani tercinta?

Maaf ya, kalo selama nulis aku ada salah-salah kata, semoga kalian bisa memaknai cerita ini dengan baik❤️

Follow juga instagram aku : @story.marsita18

Supaya ngga ketinggalan info terbaru lainnya

Sampai jumpa di ceritaku yang lainnya💗

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

831 KazumaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang