42 : Hancur

269 115 869
                                    

Jika egois dibalas dengan egois, maka pemenangnya adalah perpisahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika egois dibalas dengan egois, maka pemenangnya adalah perpisahan.

831 Kazuma

🍓🍓🍓

Seperti yang diminta oleh Putri sore tadi. Malam ini juga Kazuma dengan perasaan campur aduk---memaksakan diri pergi menuju taman Cendana yang tak jauh dari perumahannya. Mungkin dengan cara bertemu semuanya akan jelas, meski Kazuma tak yakin jika nanti persahabatannya akan baik-baik saja.

Ketika Kazuma sudah sampai di sana, Kazuma melihat Putri dan Clarissa sudah menunggu dan duduk di kursi panjang yang berada di tengah taman. Ketika menyadari kehadiran Kazuma, keduanya langsung bangkit dan menatap ke arah Kazuma.

"Jelasin lah kesalahpahaman kalian selama ini," ucap Putri seolah permasalahan ini hanya ada pada Kazuma dan Clarissa.

"Apa lagi yang harus dijelasin? Semuanya udah jelas, 'kan?" Clarissa tidak bisa membohongi perasaannya, raut wajah gadis itu tampak kesal. Ia bersikap acuh tak acuh, lalu menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

Sepertinya Clarissa benar-benar marah soal Kazuma yang mengobrol dengan Brian tadi siang. Padahal Kazuma dan Brian tidak ada hubungan apa-apa. Lagi pula Briannya juga yang tiba-tiba berdiri di samping Kazuma dan mengajaknya berbicara.

Kazuma sendiri juga kesal dengan dua sahabatnya yang tidak peduli sama sekali atas musibah yang menimpanya tadi sore. Bahkan kedua sahabatnya itu tidak menanyakan kabarnya sama sekali.

"Dasar muka dua," cibir Kazuma. Entah kenapa tiga kata tersebut meluncur begitu saja dari mulutnya hingga membuat Clarissa mulai tersulut emosi.

Clarissa mengepalkan tangannya. "MAKSUD LO APA?!"

Putri langsung sigap menahan pundak Clarissa yang maju selangkah ke arah Kazuma. "Tenang dulu, Sa."

"Lo tuh yang bermuka dua! Udah tau gue suka sama Brian, kenapa lo ngedeketin dia?!" lanjut Clarissa tak mau kalah.

"Oh, ya?" Kazuma tersenyum hambar. "Lo sendiri juga ngedeketin Gio, 'kan? Selama di kosan lo selalu ribut dan bercanda sama dia. Lo nggak mikirin perasaan gue? Clara wajar ribut sama Gio karena dia nggak tau perasaan gue selama ini, sedangkan lo? Lo tau semuanya, Sa. Tiap kali lo bercanda sama Gio, lo pikir gue nggak cemburu?" Kazuma mengeraskan rahangnya. Rasanya seperti ada desakan yang meminta untuk dikeluarkan hingga semua tumpah ruah

"Lo tuh egois, Clarissa. Lo nggak mau gue dekat-dekat Brian, tapi lo sendiri ngedeketin orang yang gue suka." Kazuma menggeleng. Perasaan yang selama ini Kazuma tahan, kini berubah tak terkendali, semua meluncur seperti rentetan peluru

831 KazumaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang