Halooo
Gimana kabarnya di bulan pertama tahun 2023 ini? Semoga diawali sama yang manis-manis ya haha
Sebelum masuk ke ceritanya, jangan lupa dibaca dengan teliti, jangan sampe ada yang kelewat sedikit pun
Ingat, jangan ada yang kelewat sedikit pun
⚠️Dan part ini mengandung kata-kata kasar yang tidak layak untuk ditiru. Harap bijak dalam membaca⚠️
Oke tanpa berlama-lama mari kita lanjutkan
Selamat membaca Mociku❤️🍓
🍓🍓🍓
Penguji sidang kelompok kali ini adalah kepala ruangan rumah sakit tempat mereka PKL. Oleh karena itu sebelum penguji—sebagai tamu yang dianggap istimewa—itu datang ke SMK Dewantara, guru produktif telah mempersiapkan ruangan sebaik mungkin dan juga sudah mengkoordinasikan kepada seluruh murid peserta sidang untuk memakai seragam keperawatan berwarna putih-putih. Tak lupa rambut siswi yang tidak berhijab wajib menggunakan harnet dan sepatunya diharuskan memakai pantopel putih.
Sidang kelompok dimulai secara bertahap dengan membutuhkan waktu yang cukup lama.
Sampai pada akhirnya hampir seluruh kelompok sidang sudah selesai diaksanakan. Sidang yang amat ditakutkan oleh pelajar SMK itu berhasil dilewatkan. Sebagian dari mereka merasa tidak percaya karena bisa melewati masa yang begitu sulit dan penuh perjuangan.Setelah keluar dari ruangan sidang, Kazuma dan anggota-anggota kelompoknya bernapas lega. Selesai berpelukan dan berfoto-foto dengan anggota kelompoknya, Kazuma langsung membereskan laptopnya, lalu berjalan menuju Putri dan Clarissa yang sedang mengobrol. Entah apa yang mereka bicarakan namun terlihat serius.
Pada saat Kazuma baru saja sampai dihadapan mereka, obrolan keduanya mereda. Kazuma mengernyitkan dahinya, seolah mereka menyembunyikan sesuatu yang tidak boleh Kazuma ketahui dibalik obrolannya.
"Lagi pada ngomongin apaan, sih?" tanya Kazuma yang langsung duduk di samping Clarissa.
Clarissa hanya tersenyum samar. "Nggak ngomongin apa-apa kok." Sekilas ia tersenyum.
"Oh." Kazuma hanya manggut-manggut. Pikirannya tiba-tiba berkelana pada ucapan Rendra yang membahas soal Clarissa sehari yang lalu. Entah kenapa penjelasan Rendra pada hari itu membuat Kazuma penasaran dengan Clarissa.
"Sa, lo ada yang mau diceritain nggak?" tanya Kazuma. "Beberapa hari yang lalu kayaknya lo lagi nggak mood gitu, ya? Lagi ada masalah?" Kazuma menggigit bibir bawahnya dan berharap Clarissa bisa menjelaskan secara jujur.
Clarissa sekilas melirik ke arah Putri yang berlaga seolah tidak mau ikut campur. Setelah diam cukup lama, akhirnya Clarissa membuka suara.
"Nggak ada kok, gue emang lagi nggak mood aja waktu itu." Clarissa langsung menundukkan kepalanya. Kazuma masih belum puas dengan jawaban itu, Kazuma ingin Clarissa menceritakan sesuatu soal Rendra atau bahkan soal perasaannya yang selama ini mungkin belum Kazuma ketahui. Kazuma tidak suka main rahasia-rahasiaan seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
831 Kazuma
Teen Fiction[Completed]✔️ "Seluruh Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang" ⚠️TIDAK MENERIMA PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN⚠️ ⚠️BERANI PLAGIAT? KITA BERURUSAN DENGAN JALUR HUKUM⚠️ *** Untuk melupakan seseorang di masa lalu, Kazuma mencoba membuka hati lagi kepada seseo...