35 : Tanggung Jawab

287 111 726
                                    

Haloo ketemu lagi sama akuu hehe

Sebelum membaca jangan lupa vote dan comment yaa

Enjoyy!

"Asyik! Udah selesai UKK, dong! Udah BEBAS!" Gio merentangkan kedua tangannya seraya menyenderkan punggungnya ke bangku kantin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Asyik! Udah selesai UKK, dong! Udah BEBAS!" Gio merentangkan kedua tangannya seraya menyenderkan punggungnya ke bangku kantin. Menghirup napasnya dalam-dalam, lalu mengembuskannya secara perlahan. "Huh, akhirnya gue bentar lagi bakalan lulus."

"Kayak lo beneran lulus aja," celetuk Brian.

Gio langsung melotot ke arah Brian. "Heh! Ya kali gue nggak lulus. Bulan kemarin gue udah belajar serius, ya. Kalau sampe nggak lulus---keterlaluan, sih." Gio menatap tiap penjuru kantin, tidak terasa sebentar lagi ia akan meninggalkan tempat ini. "Bakal kangen banget, nih, gue sama suasana kantin."

"Bentar lagi lo berdua bakal ngerasain pahitnya dunia yang sebenarnya, haha," sambung Alvin seraya terkekeh.

"Duh, jadi takut tambah dewasa," balas Libra. "Takut tambah dewasa ... takut aku kecewa..." Libra malah bernyanyi mengikuti nada salah satu lagu yang sedang trend akhir-akhir ini.

"Jadi dewasa nggak enak, lho. Bengong dikit langsung mikirin hidup." Alvin terkekeh ketika melihat raut wajah Gio berubah karena ucapannya. "Hehe, tapi memang kenyataannya gitu, 'kan?"

"Ah, lo bikin gue overthinking aja, Vin. Mana gue belum punya tujuan hidup mau ngambil kuliah jurusan apa." Gio mengusap wajahnya frustrasi. "Lo, kan, masih kelas sebelas, nih. Kalau nanti lulus, lo mau ngambil kuliah jurusan apa?" tanya Gio pada Alvin.

"Belum tau, sih, antara mau ngelanjutin jurusan farmasi atau justru ngambil jurusan teknik. Tapi, yang pasti gue bakal usahain buat kuliah sambil kerja."

"Buset, lo, kan, udah kaya, Vin. Masa mau kuliah sambil kerja?" sambung Libra.

"Ya, gimana, ya. Kita hidup di dunia ini, kan, nggak selamanya enak karena kita nggak tau ke depannya bakal kayak gimana. Walau my emak lumayan tajir, tapi gue pengen bisa ngebeliin sesuatu buat orang tua pake duit sendiri."

Gio langsung bertepuk tangan mendengar penuturan Alvin. Sebenarnya Alvin itu tidak selalu bijak, hanya di waktu tertentu saja. Tapi, entah kenapa perkataannya tadi sukses membuat Gio sedikit kagum. "Gila ... keren banget pemikiran lo!"

"Gue curiga si Alvin habis kesurupan jurig Palabuhan Ratu gara-gara kunjungan industri bulan lalu." Libra menatap ngeri ke arah Alvin.

"Sembarangan! Setidaknya gue nggak kayak lo, ya, yang waktu pas di pantai Palabuhan Ratu---pahanya malah didudukin bencong pantai," cibir Alvin yang dihadiahi gelak tawa teman-temannya.

"Heh, anjir! Jangan nyebarin aib gue, woy!"

"Haha, ngakak banget!" Gio tertawa terpingkal-pingkal. "Itu seriusan Libra pahanya didudukin bencong? Kok bisa?"

831 KazumaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang