54 : Perpisahan Termanis (End)

191 51 342
                                    

Hari Perpisahan Termanis SMK Dewantara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari Perpisahan Termanis SMK Dewantara

Hiruk pikuk perayaan hari kelulusan di SMK Dewantara sangat meriah. Pada malam hari, lebih tepatnya menuju tengah malam, seluruh murid merayakan hari kelulusan dengan saling menempelkan stiker berbentuk love di seragam jurusan kebanggaan masing-masing. Banyak juga di antara mereka yang saling bertukar kado dan berswafoto.

Perayaan hari perpisahan itu juga di isi dengan membuat video kenang-kenangan. Seluruh murid diminta duduk di kursi yang berundak-undak. Setelah semuanya sudah duduk sesuai konsep yang disusun, alunan lagu diputar hingga bergema diseluruh penjuru lapangan. Sang pemandu langsung memberi kode kepada seluruh murid untuk menyalakan senter ponselnya dan melambaikan ponsel tersebut ke udara.

Lagu yang bertajuk Monokrom karya Tulus dinyanyikan oleh seluruh murid, hingga suasana sendu kian menyelimuti.

Lembaran foto hitam-putih
Aku coba ingat lagi wangi rumah di sore itu
Kue cokelat, balon warna-warni
Pesta hari ulang tahunku

Di mana pun kalian berada
Kukirimkan terima kasih
Untuk warna dalam hidupku dan banyak kenangan indah
Kau melukis aku

Ketika pembuatan video itu selesai, seluruh siswa saling memeluk temannya satu sama lain, menyalurkan rasa takut akan kehilangan. Takut mendadak asing padahal dulu saling mengenal. Takut semuanya tak sesuai ekspektasi lagi. Takut akan kenyataan dunia yang sebentar lagi akan menerpa mereka.

Kazuma memeluk Ananta dengan erat. Kazuma tak tahu apakah teman sebaik Ananta akan ia temukan lagi di diri orang lain atau tidak. Akankah di dunia ini masih banyak orang baik? Dan apakah Kazuma akan asing juga dengan sahabatnya yang sekarang?

Mereka tak lagi anak SMK, sebentar lagi mereka akan memasuki fase dunia yang sebenarnya. Melewati banyak rintangan yang sebelumnya sudah terbayang dipikiran masing-masing. Bukan lagi waktunya bercanda, melainkan harus memikirkan ke depannya akan menjadi apa. Memikirkan bagaimana cara mencari uang dan ilmu sebanyak-banyaknya di umur mereka yang masih terbilang muda menuju dewasa.

Perpisahan itu bukanlah hari yang menyenangkan. Perpisahan adalah hari yang menyakitkan. Semua orang benci perpisahan termasuk keempat laki-laki konyol yang selalu menjadi pusat perhatian di SMK Dewantara.

Di malam penuh gemerlap bintang, keempat laki-laki yang terkenal dengan tingkah konyol dan juga keren---berkumpul di salah satu bagian lapangan. Mereka memeluk satu sama lain, seperti yang lainnya.

Gio tak ada habis-habisnya mengucapkan salam perpisahan dan selamat tinggal kepada teman-temannya yang tidak hanya berjumlah 3 orang. Namun, yang paling enggan ia relakan adalah Brian, Alvin, dan Libra tentunya. Ketiga teman Gio yang berhasil membuat masa SMK-nya berwarna dan penuh canda tawa.

"Libra, Alvin, sekarang gue udah lulus. Gue titip Dewantara sama kalian, ya." Gio tersenyum, entah senyuman senang atau justru senyuman menyakitkan.

"Pasti." Jauh dari lubuk hati yang paling dalam, Libra merasa tidak rela jika Gio dan Brian pergi dari SMK Dewantara dan meninggalkan dirinya dan Alvin. "Jaga diri lo baik-baik, ubah kehidupan lo yang serius, Yo. Nggak semua kehidupan di dunia ini bisa lo bercandain."

831 KazumaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang