45 : Peluang

270 103 743
                                    

Note: Tidak menerima plagiat dalam bentuk apapun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Note: Tidak menerima plagiat dalam bentuk apapun. Jika menemukan kesamaan adegan, alur, dan sebagainya di cerita/ platfrom lain, langsung dm aja yaa❣️

***

Sesuai keputusannya beberapa hari yang lalu, Laskar benar-benar menjauhi Kazuma. Selain karena papanya, Laskar juga ingin membiasakan Kazuma hidup tanpa kehadirannya---agar suatu saat nanti ketika Laskar benar-benar pergi, Kazuma terbiasa sendiri.

Ya, Laskar tahu ini adalah keputusan yang kejam. Menjauh tanpa memberikan penjelasan yang jelas hingga Kazuma saat ini menjadi bertanya-tanya akan kesalahannya.

Gadis berambut panjang itu memandangi layar ponselnya, sudah beberapa hari ini Laskar tidak membalas pesannya. Bahkan ketika Kazuma berkunjung ke rumah cowok itu, ART-nya berkata bahwa Laskar sedang tidak berada di rumah. Entah memang karena tidak ada di rumah atau memang Laskar yang tak mau bertemu dengannya.

Entahlah, Kazuma jadi overthinking beberapa hari ini. Setelah sahabat dan temannya pergi meninggalkannya, sekarang Laskar pun juga ikut pergi meninggalkan?

"Katanya janji buat nggak akan ninggalin gue, tapi kenyataannya? Lo nggak jauh beda sama sahabat gue, Las," gumam Kazuma.

Kazuma menutup layar ponselnya dan meletakkan di atas nakas. Ia menutup wajahnya frustrasi dan duduk di samping tempat tidur.

"Sekarang gue harus gimana? Kalau semua orang pergi, gue sama siapa?"

🏀🏀🏀

Laskar mengambil beberapa minuman isotonik dan langsung membayarnya ke kasir. Hari ini ia memutuskan bermain basket lagi setelah sekian lama Laskar tidak memainkan permainan olahraga tersebut.

"Makasih, Mbak." Laskar menerima uang kembalian dan juga barang belanjaannya dari kasir tersebut.

Saat Laskar keluar dari supermarket, tatapannya tak sengaja bertemu dengan Kazuma yang baru saja datang untuk berbelanja.

"Laskar?" Kazuma terdiam sejenak sampai pada akhirnya ia langsung meraih pergelangan tangan cowok itu ketika Laskar hendak pergi meninggalkannya. "Las, lo mau ke mana?"

Laskar memejamkan matanya, sekarang ia tak tahu harus berbuat apa padahal sebenarnya Laskar ingin menghindar dari Kazuma.

"Lo ke mana selama ini? Kenapa pesan gue nggak pernah lagi lo balas? Kenapa setiap kali gue ke rumah lo, lo selalu nggak ada?" Kazuma langsung melontarkan beberapa pertanyaan yang menghantui pikirannya selama ini.

"Lo menghindar dari gue? Ta-tapi kenapa, Las? Lo pikir enak dihindari tanpa penjelasan?"

Laskar masih terdiam. Ia enggan menatap wajah Kazuma sedikit pun.

831 KazumaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang