47 : Satu Perasaan

252 106 737
                                    

Hari keberangkatan Laskar menuju London akan menjadi momen yang sebelumnya tidak pernah Kazuma pikirkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari keberangkatan Laskar menuju London akan menjadi momen yang sebelumnya tidak pernah Kazuma pikirkan.

20 menit menuju keberangkatan, Kazuma terus menatap wajah Laskar tanpa henti. Rasanya wajah itu tak mau hilang sedetik pun dari pandangannya. Kazuma ingin menatap lama agar ia bisa puas memandangi wajah Laskar di setiap inchi pahatannya.

"Gue harus pergi, Kaz." Laskar bangkit dari duduknya, diikuti juga oleh Kazuma hingga mereka berdua kini saling berhadapan.

Sejujurnya Laskar tidak tega jika harus meninggalkan orang yang ia sayang. Laskar tidak tega jika harus menghilang dari kehidupan Kazuma selama beberapa hari.

"Las, jangan lupa pulang." Kazuma menatap Laskar dengan tatapan sendu. "Gue bakal kangen berat sama lo."

"Gue juga." Laskar mengusap lembut rambut Kazuma, lalu meletakkan sebagian rambut yang menutupi sebagian wajah gadis itu ke belakang daun telinga. "Jaga diri lo baik-baik, ya, selama gue nggak ada. Nanti setelah urusan gue selesai, gue bakal usahain pulang ke Indonesia, kok."

Kazuma mengangguk, ia tak kuasa menahan sedihnya hingga sedetik kemudian Kazuma langsung memeluk Laskar tiba-tiba dan membuat cowok itu sedikit terkejut. "LASKAR! POKOKNYA LO HARUS PULANG! LO HARUS BALIK KE INDONESIA!"

"GUE NGGAK MAU DITINGGAL LAMA-LAMA!"

Kazuma berteriak hingga mereka kini menjadi pusat perhatian bagi orang yang tengah berlalu-lalang. Laskar menyunggingkan senyumannya, ia merasa Kazuma sangat menggemaskan dan membuat Laskar semakin tak rela untuk meninggalkannya.

Sementara Gio, yang menyaksikan adegan keduanya hanya menyilangkan kedua tangannya di depan dada dengan raut wajah datar. Laskar tahu Gio cemburu, tetapi ia lebih memilih mengabaikannya.

"Iya, gue bakal pulang, kok. Tenang aja, Kaz." Laskar melepaskan pelukan itu, lalu tangannya mengeluarkan sebuah kotak berwarna pink dari dalam tasnya dan mengulurkannya ke arah Kazuma. "Buat lo. Jangan lupa nanti dipake pas acara ulang tahun."

Kazuma menatap kotak tersebut dengan tatapan berbinar, lalu menerimanya dengan senyuman hangat. "Makasih, Las."

Laskar menaikkan alisnya sekilas. Ia melirik sekilas ke arah jadwal penerbangan, lalu sedetik kemudian kembali menatap Kazuma. "Kaz, bentar lagi gue berangkat. Gue pamit sekarang, ya?"

Kazuma kembali mendongkak. Dengan berat hati ia mengangguk perlahan dan membiarkan Laskar pergi. Cowok itu berjalan mundur lalu melambaikan tangannya ke arah Kazuma. Tak berselang lama Laskar mulai membalikkan tubuhnya dan berjalan menjauh hingga punggungnya tak lagi terlihat.

"Udah, Kaz, jangan sedih. Masih ada gue, kok." Gio tiba-tiba berdiri di samping Kazuma seraya menaik-turunkan alisnya ketika pandangan mereka bertemu.

Kazuma mengangguk. Senyuman yang semula hilang kembali terulas dengan kehadiran Gio. Walau Laskar tidak ada, walau Kazuma dan sahabatnya tidak lagi bersama, setidaknya Kazuma masih mempunyai Gio dan teman-teman yang lain untuk menemaninya.

831 KazumaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang