Bigael terdiam dalam penjara, ia memeluk kakinya sambil menatap kosong lantai. Berakhirnya hubungan dengan Lucas membuat Bigael sedikit terpukul, memang secara lisan mengakhiri hubungan itu gampang, tapi secara kenyataan tidak segampang itu.
"Bagaimana kabarmu? " tanya seseorang, tanpa berbalik pun Bigael tahu siapa pemilik suara itu, ia bukan lain Deren.
"Kau lihat sendiri kan aku baik-baik saja, anggota tubuhku masih lengkap, " balas Bigael. Ia melirik ke arah Deren. pakain pria itu rapi berbeda dengannya.
"Maaf, hari ini aku bebas, " ucap Deren lagi ia merasa bersalah pada Bigael.
"Syukurlah, selamat bebas. " acuh Bigael ia menatap kearah lain.
''waktumu sudah habis kau bisa keluar, hari ini kau bebas, " ucap seorang polisi. Deren mengangguk sambil menatap Bigael.
"Aku akan menunggumu bebas, " ucap Deren lagi.
"Itu mustahil, aku ini pembunuh. Palingan hukumanku kalau bukan mati pasti hukuman seumur hidup, " balas Bigael lagi.
"Akan kutunggu jika memang seumur hidup aku akan rajin mengunjungimu, tapi aku yakin kau tak mendapatkan hukuman seberat itu karena bukan kau pelakunya, tapi kepribadian ganda mu. "
"Kepribadian ganda itu bagian dariku juga, lebih baik kau pergi aku mau sendiri. " Bigael menunduk rambut yang biasanya tergerai begitu cantik kini bergerai kusut, sudah beberapa hari ia tidak bertemu dengan sisir.
"Kenapa kau bisa sebaik ini, aku kira kita tidak bermusuhan dan aku juga hampir membunuhmu, " Bigael menatap Deren.
"Ceritanya panjang nanti akan ku ceritakan jadi jangan bosan menunggu kedatanganku, " balas Deren berjalan keluar terihat dari cara jalan pria itu pincang.
"Bagaimana bisa kau hidup di dalam sana tanpa aku sadari, karena perbuatanmu aku harus berada di ruangan kecil lembab dan dingin ini, kau tahu gara-gara dirimulah semua penderitaanku berasal, " batin Bigael memukul dadanya, menyalahkan semua kejadian pada kepribadian gandannya.
"Bigael ikut kami, " ucap seorang polisi, Bigael menatap polisi yang membantunya bangun.
"Mau di bawah kemana? " tanya Bigael.
"Hipnotis, kami ingin tahu siapa kepribadian ganda mu, " jawab polisi. Ia membawa Bigael memasuki sebuah ruangan tertutup. Dalam ruangan itu ada pria memakai pakaian putih.
"Silahkan duduk, tapi kami izin mengikatmu, kami tidak tahu seperti apa kepribadian lain dalam dirimu, jangan sampai ia berbahaya dan menyerang kami, "ucap pria memakai pakaian putih. Bigael mengangguk terima jika tangan dan kakinya diikat.
Setelah semua selesai di ikat pria itu mendekati Bigael.
"Baiklah rileksakan dirimu, ikuti kata-kataku, " ucap pria itu lagi. Ia memegang sebuah benda menggantung benda itu di depan Bigael.
"Ikut tarik nafas, hembuskan. Rileks lihat benda ini saat kau melihat titik hitam fokuskan fikiranmu di titik itu, lalu. Clak! " bunyi jentikan jari membuat kesadaran Bigael hilang, tapi hanya dengan sentuhan di pundak Bigael kembali terbangun denga kepribadian lain.
"Hay cantik, " goda pria berbaju putih itu.
"Menjijikan, aku bukan wanita, " balas Bigael tertawa, tawanya terdengar mengejek.
"Laki-laki ya, sayang sekali tubuhmu cantik tapi isinya laki-laki, " ejek Pria itu lagi.
"Kurang ajar sekali, andai saja kau tidak mengikatku aku sudah merobek mulut baumu itu, " kesal Bigael.
"Silahkan kalau bisa, tapi sebelum itu kita kenalan. Siapa kau sebenarnya, masa iya namamu Bigael, feminim sekali, " tanya si pria putih. Polisi yang ada dalam ruangan hanya diam untuknya baru pertama kali melihat hal seperti ini, bukankah kasus kepribadian ganda hanya terdapat di negara-negara barat, kenapa bisa orang asia bisa kena.
"Nama ya, kau panggil saja Vuoto, karena aku terlahir dari Vuoto. " pria itu mengambil ponselnya mencari kata Vuoto. Ternyata Vuoto berasal dari bahasa Jepang yang artinya hampa.
"Namamu cantik. Jadi bingung mau bertanya dari mana, baru kali ini aku menangani kasus seperti mu. Bisa jelaskan kenapa bisa menyasar di tubuh wanita ini? " tanya pria itu lagi sambil mencatat apa yang keluar dari mulut Vuoto.
"Kau mau bayar berapa, informasi itu mahal aku butuh bayaran yang setimpal, sepertinya tubuh putrimu Bagus juga dijadikan karya seni, " ucap Vuoto cengir.
"Kau hebat tahu kalau aku punya Putri. "
"Itu gampang terlihat dari penampilanmu, sedikit feminim dan tercium bau anak dari tubuhmu, " jelas Vuoto. Pria itu tersenyum.
"Selain kejam kau juga jenius, apa pekerjaanmu. "
"Pekerjaan, aku ini dokter bedah tapi suka seni aku menggunakan darah untuk menggambar, tahu tidak di pasar gelap gambaranku itu di incar, apa lagi kalau sampai menggunaka darahmu menggambar, harganya bisa melesat tinggi, wanita ini terlalu bodoh dia tidak tahu kalau sebenarnya dia kaya Raya karenaku, ups terlalu jauh, jadi berani bayar berapa untuk semua jawabanku, " tanya Balik Vuoto.
Pria itu menatap Vuoto.
"Sayangnya kau sedang berada di ruang selidik bukan untuk menjual jawaban, jadi apapun ya aku pertanyakan ku harus jawab sebelum aku melakukan ini. " pria itu memperlihatkan alat kejut listrik."Mau coba? "
"Terimakasih, ancamanmu cukup membuatku takut. Apakah ini tidak memalukan seorang pria pembunuh takut pada sengatan listrik? "
"Tidak sih, kau juga takut mati jadi tidak memalukan untukku, jelaskan kenapa kau bisa berada ditubuh wanita ini? " tanya priaberjas itu dengan senyum sinis.
"Muka dikondisikan pak, jangan sampai aku takut dan tidak bisa menjawab pertanyaanmu. "
KAMU SEDANG MEMBACA
He's In The Dark
Mystery / ThrillerRate: 17+ menceritakan seorang gadis yang berusaha bertahan hidup dari teror pembunuh berantai. pembunuhan itu terkenal dengan nama pembunuhan Vuoto. karena di setiap korban si pembunuh meninggalkan kode Vuoto yang artinya hampa. pembunuhan yang be...