Setelah pembicaraan dengan Vuoto malam itu, kini kehadiran Vuoto benar-benar tidak di temukan, menurut dokter yang menangani, Vuoto sudah tidak ada dalam diri Bigael, tapi bigael tahu kalau alter egonya itu kini sedang berdiam jauh didalam lubuk hatinya.
walau tidak merespon panggilan Bigael, tapi bigael tahu kalau Vuoto baik-baik saja di dalam sana.
Terapi demi terapi Bigael lakukan, bahkan sebulan terakhir ini Bigael tidak menemukan kendala. Ia dinyatakan bisa bebas. Kerjasama antara Bigael dan Vuoto membuat keduanya aman.
"Selamat hari ini anda bebas, aku harap kau tidak kembali kemari lagi, " ucap dokter yang selalu menanganinya.
"Sama-sama, semoga kita bisa bertemu di tempat lain, " balas Bigael menjabak tangan Si dokter.
"Hati-hati. "Bigael berjalan keluar rumah sakit. Ia menatap tempat yang selama beberapa minggu menjadi tempatnya berlindung dari hujan dan panas matahari.
"Terimakasih, " batin Bigael ia semakin mendekatkan kakinya di gerbang. Saat menbuka gerbang ia terdiam melihat Lucas berdiri sambil tersenyum.
"Selamat atas kebebasannya,"ucap Lucas lalu memberikan buket bunga.
"Ada apa kemari?" tanya Bigael heran. Bukankah mereka sudah mengakhiri hubungan, untuk apa lagi Lucas datang."Untuk menyambutmu, selamat atas kebebasannya," ucap Lucas. Sebenarnya Bigael ingin berhambur kepelukan Lucas karena sudah rindu, tapi sayang berakhirnya hubungan kedua insan itu membuat Bigael sadar diri.
"Terima kasih atas perhatiannya, saya permisi dulu."
Bigael berjalan melewati Lucas.ia sama sekali tidak menatap, bukankah tujuannya setelah lepas, ia akan membuang identitasnya sebagai Bigael dan akan menggunakan identitas baru, jika Bigael luluh pada Lucas berarti rencananya akan sia-sia.
"Datanglah padaku. kapan pun itu aku akan selalu menunggumu," teriak Lucas. Bigael tidak mengindahkan teriakan Lucas. Ia fokus kedepan.
***
Hari-hari baru terlewati, Bigael yang kini mengganti nama menjadi Vena, singkatan Veron Nageki, nama asli Vuoto. Karena nama itu hidup Bigael berubah, harta atas nama Veron Nageki tidaklah sedikit ada beberapa aset yang ia simpan, baik dari rumah kendaraan dan juga apertemen, uang tak perlu dipertanyakan lagi, Bigael tahu jika harta yang dimiliki Vuoto sebagian besar dari bayaran didunia hitan, tapi ada juga murni dari kerja keras.
Bigael sendiri bingung bagaimana bisa Vuoto memiliki harta kekayaan sebanyak itu, bukankah Vuoto merupakan sisi negatif dari Bigael, tapi kenapa saat mengambil semua harta Vuoto pegawai penanggung jawabnya berkata jika Veron nageki seorang lelaki bukan wanita. Untung saat itu Vuoto cepat ambil alih hingga muda bagi Bigael mengambil semuanya. Jika difikirkan secara nyata berarti Vuoto itu pernah memiliki kehidupan layaknya orang pada umumnya, tetapi kenapa bisa berada ditubuh bigael sebagai alter ego, dimana tubuh asli Vuoto itu.
Pertanyaan sama sering ia ucapkan, tapi Vuoto sama sekali tidak tertarik untuk mejelskan, ia bahkan bersembunyi jika Bigael ingin membahas hal itu, dan sampai sekarang jadilah misteri yang ingin di ungkap Bigael.
"Sepertinya kebutuhan untuk sebulan sudah habis, aku harus keluar untuk membelinya, " bisik Vana. Ia bangkit dari duduknya berjalan mengambil tas dan cardigan, memakainya lalu meraih sepatu. Setelah siap Vana keluar dari rumah.
Pemandangan kota begitu sesak tapi Vana suka, sesak yang bebas. Dengan santai Vana berjalan ke supermarket.
Saat sudah berada di supermarket ia memilih bahan apa yang kurang dirumahnya setelah itu berpindah ke tempat buah dan sayur. Beberapa buah di ambilnya, juga dengan sayur mayur. Keranjang yang awalnya kosong kini dipenuhi keperluan Vana."Astaga aku lupa mengambil pengharum ruangan, "bisik Vana. Ia berjalan kearah tempat pengharum ruangan berada. Melihat lilin aromaterapi Bigael mengambil empat buah seteah itu meraih pengharum ruangan. Saat mengambil pengharum itu tangan lain juga mengambilnya sehingga keduanya saling pegang.
"Maaf, " ucap Vana menunduk melepaskan pengharum itu lalu mengambil yang lain denga aroma sama.
"Bigael?! " ucap pria itu memastikan. Vana mendongakkan kepala menatap siap yang mengajaknya bicara ternyata dia Lucas pria yang pernah jadi Raja dihatinya, untung dulu Vuoto tidak membunuhnya karena mengambil posisi Vuoto.
"Maaf anda salah orang, " balas Vana acuh. Saat hendak menjauh Lucas menahan tangan bigael.
"Tak perlu pura-pura tidak mengenalku, kita ini pernah begitu dekat, jika keberadaanku menyusahkanmu kau cukup bilang tidak perlu pura-pura tak mengenaliku. Karena itu menyakitiku, " ucap Lucas melepaskan pegangannya di tangan Vana.
"Bukankah kita sudah sepakat untuk tidak memiliki hubungan lagi? "
" kita sepakat putus, bukan tidak saling kenal, lagian yang meminta putus terlebih dahulu itu kamu aku hanya ikut karena mengerti saat itu kau butuh menyendiri, jika tahu efek putus bisa sesadis ini mungkin aku tidak mengiyakan waktu itu, " tutur Lucas."Maaf, " balas Vana keduanya terdiam cukup lama.
"Aku hanya memastikan tentang janji yang pernah kita buat. Saat ini aku melamarmu, will you merry me! " ucap Lucas menyodorkan pengharum ruangan. Bingung, Vana tak tahu harus menjawab apa? Dia sedang menghindari Lucas jika ia menerima lamaran Lucas itu berarti Vana tidak memiliki prinsip, tapi menolaknya bisa membuat Vana Menyesal. Ia tahu jika dirinya masih menyukai Lucas.
"Terima saja biar aku ada hiburan saat kalian lagi bercinta, " terdengar suara dalam kepalanya.
"Sialan " bisik Vana.
"Kalau kau tidak mau menjawab biar aku yang jawab, " balas suara itu lagi.
"Alter ego sialan, dimana rumah aslimu siapa kau sebenarnya, kenapa identitasmu sangat rahasia? " batin bigael.
"Jika kau menerimanya aku akan jawab, deal. "
"Baiklah, " balas Vana. Ia menatap kearah Lucas.
"Aku yakin kau baru saja berbicara dengan Vuoto, terlihat dari ekspresimu. " Vana tersenyum miris.
"Dia menyuruhku menerimamu, karena ingin melihat dirimu bercinta, alter ego sialan, " umpat Bigael."Tak apa. " Lucas meraih tangan Bigael.
"Aku anggap kau menerimanya, " ucap Lucas mencium tangan Bigael yang kini berubah nama menjadi Vana.
Kehidupan bahagia kini menunggu mereka.
Tamat
Episode spesial nyusul besok.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's In The Dark
Mystery / ThrillerRate: 17+ menceritakan seorang gadis yang berusaha bertahan hidup dari teror pembunuh berantai. pembunuhan itu terkenal dengan nama pembunuhan Vuoto. karena di setiap korban si pembunuh meninggalkan kode Vuoto yang artinya hampa. pembunuhan yang be...