Bigael memasuki kamar, entah mengapa fikirannya tidak bisa fokus apa lagi ada Lucas dalam kamar. Ia tidak habis fikir jika efek lamaran tadi bisa semengerikan ini, Bigael bingung juga gugup apa yang harus ia lakukan jika di sapa.
"Bodoh! Kenapa bisa seperti ini! " batin Bigael. Ia mengumpulkan semua keberanian untuk menatap Lucas. Ternyata pria itu juga menatapnya. Aksi saling tatap sukses membuat Bigael kaku.
"Ada apa? Sepertinya kau bingung, " tanya Lucas dengan senyum manis. Senyum yang jarang ditunjukan untuk orang lain. Bigael langsung memegang dadanya, "Ternyata sebuah senyuman bisa memiliki demage sebesar ini, bisa membuatku serangan jantung."
Tak mendapat jawaban Lucas memilih keluar kamar. Ia yakin jika Bigael sedang malu, siapa tahu Bigael ingin mandi tapi malu untuk bilang. Jalan terbaiknya Lucas keluar.
Deren dari jauh memperhatikan, ia mengigit jari-jari tangannya tidak suka.
"Apa yang kau lakukan sampai sampai memperhatikan kamar Lucas lama?" tanya Ilex. Bukannya menjawab, Deren mendorong tubuh Ilex kebelakang.
"Kita tidak seakrab itu hingga harus kuberi tahu, dan ingat jangan pernah ikut campur jika tak ingin nyawamu terancam. " Deren meninggalkan Ilex.
Mendengar keributan Lucas berjalan mendekati Ilex.
"Ada apa Lex?"tanya Lucas. Ilex menatap Lucas singkat lalu menatap kearah tangga dimana Deren baru saja melewati tangga itu.
"Sepertinya pria aneh itu menyukai Bigael, dan sedang cemburu karena kalian jadian," jelas Ilex. Lucas bersedekap dada menatap Ilex dengan tatapan curiga.
"Tahu dari mana kalau kami jadian, perasaan kami belum mengumumkan nya, heran ternyata rumah ini memiliki telinga," sindir Lucas. Ilex tersenyum aneh tanpa sadar mengatakan pada Lucas jika ia mengintip.
"Dia dalangnya aku tidak tahu apa-apa, " ucap Ilex menunjuk kearah Vyra yang baru turun tangga. Lucas menatap Vyra.
"Ada apa menatapku? " heran Vyra jadi bahan tatapan. Lucas menggeleng pelan sambil memegang pelipisnya.
"Ternyata kalian biang gosip, pantas saja Vuoto ingin melenyapkan kalian, siapa-siapa saja yang tahu? " tanya Lucas. Vyra yang baru ikut gabung menendang kaki Ilex.
"Kenapa kau menyeretku!" bisik Vyra.
"Maafkan aku, ini semua salah si pria aneh, gara gara dia mengintip ke kamar Lucas dan ketahuan olehku. Aku langsung melapor tapi ternyata aku yang kena," jelas Ilex. Vyra menatap sinis.
"Kami semua sudah tahu jika kau dan Bigael lamaran. Lagian lamaran di dapur tempat umum ya kami tahu lah, coba di dalam kamar atau dimana tempat sepi agar kami tidak tahu, " jawab Vyra. Bukankah bukan kesalahannya tahu karena yang melakukan lamaran tidak tahu tempat.
"Baiklah yang tadi itu kumaafkan, jadi kalian ada kejadian apa saat mengintip kami. " tanya Lucas lagi, tadi ia mendengar Ilex menyinggung Deren dan Bigael.
"Oh, menurut kami pria aneh itu menyukai kekasihmu karena tadi ia bilang kalian tidak boleh bersama, itu yang kami dengar, " jelas Vyra lagi. Lucas mengangguk meninggalkan Ilex dan Vyra.
Setelah Lucas tak terlihat Vyra memukul Ilex berulang kali, tak terima dirinya dilaporkan padahal bukan ia dalang pengintipan tadi.
Lucas memasuki kamar, tampak Bigael baru saja mengganti pakaian, karena rambut panjangnya masih bsah pertandanbaru selesai mandi.
Bigael menatap Lucas heran, ada apa pria itu Buru Buru masuk kamar.
"Ka ada hubungan apa dengan deren? " tanya Lucas memegang lengan Bigael.Bigael bingung apa maksud Lucas. Hubungan apa, dia dan Deren tidak pernah aku. Lagian yang Bigael tahu Deren tidak menyukai dirinya.
"Hubungan kami tidak ada hubungan bahkan setiap bertemu kami pasti akan cekcok, memangnya ada apa? " tanya balik Bigael.
Lucas berfikir jika Bigael tidak ada hubungan dengan Deren berarti deren menyukai Bigael tapi cintanya bertepuk sebelah tangan.
"Kalau aku bilang Deren menyukaimu, apkah kau akan percaya." Bigael menggeleng ia yakin itu hal mustahil untuk terjadi.
"Tak ada faktor yang bisa membuat Deren suka padaku, yang aku curigakan jika Deren menyukaimu. "
Lucas terdiam, jangan jangan mereka salah mengira, jika menyamakan pernyataan Bigael itu mungkin saj terjadi. Selama ini hanya kepada Lucas Deren terseyum nahkan menyapa."Tapi jik ia menyukaiku kenapa hanya kau yang diganggu? " heran Lucas. Bigael mnepuk dahinya entah efek polos atau apa himgga Lucas tidak tahu. Deren melakukan itu karena cemburu dan ingin membunuh wanita yang dekt dengan lucas.
Ingatan akan Anita muncul, bukankah Anita tewas setelah Lucas menyapanya malam itu, dan saat menyapa, Deren juga ada dan baru pulang dari tempat kerjanya.
"Terimakasih aku mau memastikan sesuatu,"ucap Lucas memegang pipi Bigael lalu berlari keluar kamar.
"Tok! Tok! Tok!" ketukan pintu dikamar Deren. Pria itu betdiam dalam kamar tidak ingin bergerak air keringatnya bercucuran takut.
"Jangan mengangguku!" teriak Deren menyelimuti tubuhnya dibalik selimut."Buka pintunya aku mau bicara!" tetiak seorang pria. Mendengar dari warna suaranya, pemilik suara itu bukan lain Lucas.
"Ada apa kemari!" teriak Deren.
"Aku ingin bicara sebentar!"
"Tidak, jangan menggangguku!" Lucas menghembuskan nafas berat, manggil Deren saja memanggil anak kecil.
"Kalau kau tak mau keluar aku akan membuka pakda kamarmu!" tak ada jawaban pintu kamar Deren terbuka, dan menunjukan Deren dibalik pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's In The Dark
Misterio / SuspensoRate: 17+ menceritakan seorang gadis yang berusaha bertahan hidup dari teror pembunuh berantai. pembunuhan itu terkenal dengan nama pembunuhan Vuoto. karena di setiap korban si pembunuh meninggalkan kode Vuoto yang artinya hampa. pembunuhan yang be...