Pria yang memakai pakaian putih itu duduk di depan Vuoto sambil memegang alat kejut listrik.
"Kenapa kau membunuh orang-orang dalam rumah itu? " tanya pria putih.
"Karena mau, lagian rumah mana yang kau maksud? " balas Vuoto bermain-main.
"Rumah yang Bigael tempati, kau tahu akibat perbuatanmu pemilik badan yang harus menanggung akibatnya. "
"Tahu tapi perbuatanku baik loh tujuannya, aku membunuh sampah masyarakat. Mungkin disini aku penjahat tapi di depan yang maha kuasa aku pahlawan, " jawab Vuoto.
"Pahlawan? Enak sekali kau mengatakan dirimu pahlawan, Yang maha kuasa tidak suka jika hambanya berbuat kasar, apalagi sampai membunuh, " tekan Pria yang bernama Lufi.
"Memang kau tuhan, tahu kalau perbuatanku ini baik atau tidak, setidaknya pihak kepolisian berterimakasih padaku karena aku bisa membunuh sampah masyarkat yang sembunyi. " Vuoto tersenyum.
Lufi menatap Vuoto ia bisa membaca raut ekspresi Vuoto.
"Bisa jelaskan apa pelanggaran korbanmu hingga kau menyebutnya sampah masyarakat? " tanya Lufi lagi.
"Kau tahu Anita, dia itu pelacur sudah beberapakali mengugurkan kandungan. jika memang ia tak mau memiliki anak setidaknya jangan buat anak, mau enaknya tapi tidak mau susah, malam itu aku tidak sengaja mendengar kalau ia akan membunuh anak dalam kandungannya, tak lama di dia terima orderan lagi, sungguh tidak ada kapoknya, lebih baik aku bunuh dari pada hidup bikin repot saja, " jelas Vuoto."Baiklah kasus Anita boleh di terima nalar, tapi kenapa kau membunuh Amy dan Margaret, dan juga dua anggota kepolisian? Bisa jelaskan, "
Vuoto terdiam memikirkan sesuatu."Nama bocah ingusan itu Ami ya? Aku membunuhnya karena kesal, dia itu masih kecil sudah tau judi, bahkan bocah itu kabur dari rumahnya setelah menjual aset orang tuanya, hasil jualan itu ia gunakan berjudi bahkan menipu orang-orang, masih hijau sudah tau jahat lebih baik dibunuh saja kan, kau tahu pria tampan aku sengaja memasang perangkap yang bisa menembakkan peluru ke dadanya, tepatnya di hati anak itu, karena anak itu hidup tanpa hati jadi lebih baik aku menghancurkan hatinya... "
"Bagaimana kau tahu kalau orang yang kau bunuh itu memiliki kehidupan buruk? " tanya Lufi.
"Aku tahu karena itulah pekerjaanku mencari sampah masyarakat untuk dijual kepasar hitam, jangan bertanya di mana pasar hitam itu, karena aku takan menjawab bahkan sampai kau membunuhku, " Lufi mengangguk, tugasnya mencari tahu tentang siapa Vuoto dan apa motif ia membunuh.
" aku tidak kan bertanya soal itu karena aku disuruh bukan untuk cari tahu tentang dunia pasar gelap.
Bagaimana kau bisa menjelaskan tentang Margaret? " tanya Lufi.
"Margaret ya, si wanita LGBT itu, dia tidak ada masalah apa-apa sih hanya saja aku tidak suka melihat wanita yang mencintai sesama jenisnya. Otaknya sudah eror jadi lebih baik disingkirkan. Dan tentang kedua polisi itu, bukan aku pelakunya, aku juga kaget pas tahu mereka tiada, padahal aku sudah menyusun rencana agar polisi itu bisa menyeret semua penghuni rumah yang bermasalah baik dari Lucas, Deren, Vyra dan yang lainnya. Aku tak masalah jika dihukum mati, tapi kau harus menangkap semua orang yang ada di rumah itu. Lucas pria yang menyakiti pemilik tubuh ini, dia dokter yang tak pernah betu-betul melakukan tugasnya jika dia ada fasien ia biarkan nyawa mereka melayang begitu saja. Deren dia pria yang suka menculik, sudah ah nanti pihak kepolisian dapat banyak mangsa tanpa harus bekerja. Akan kuberitahu jika kau membiarkan pemilik tubuh ini bebas. " tawaran besar, Vuoto memiliki banyak informasi, ia bisa mendapatkan informasi penjahat, sia-sia kematian Vuoto jika dibiarkan begitu saja.
"Baiklah akan kuusahakan hukumanmu di ringankan, tapi jawab pertanyaan terakhirku, bagaimana Bigael bisa memiliki kepribadian ganda sepertimu? " tanya Lufi.
"Aku kurang tahu bagaimana bisa tercipta, ini menurutku. Bigael wanita yang lahir dari ayah penipu, pecandu alkohol dan pejudi, sedangkan ibunya seorang pelacur, hidupnya menderita saat masih kecil. kekerasan, pelecehan ia dapatkan. Hidupnya menderita tapi tak ada yang membantu, ibunya tempat Bigael harusnya mendapat kasih sayang malah wanita itu yang membuatnya semakin menderita, menjual anak pada lelaki hidung belang, sulit untuk dijelaskan. Dari amarah memuncak yang dipendam menjadikan aku, sang kepribadian ganda yang tampan. Kepribadian ganda itu tercipta dari rasa sakit, amarah, kekecewaan. Aku terlahir dari unsur negatif itu. Makanya saat melihat adanya kejahatan serupa membuatku ingin melenyapkan. Bagaimana jadinya negara ini jika terlahir kepribadian ganda sepertiku. Satu saja sudah membuat kalian kewalahan apalagi jika sampai ada sepuluh. " Vuoto tertawa terbahak-bahak mengejek Lufi dan kepolisian.
"Jika kalain menjatuhiku hukuman mati maka bersiaplah aku akan terlahir dari orang yang menderita lalu membunuhmu," Ucap Vuoto lalu kembali tertawa mengejek.
"Bigael mati tapi tidak denganku, aku akan selalu hidup dalam rasa trauma seseorang, dan jika aku kembali akan kupastikan kalian korban selanjutnya," ucap Vuoto terdengar sedikit mengancam.
"Baiklah silahkan kembali ke alammu," ucap Lufi menepuk dahi Vuoto seketika tubuh Bigael lemas.
"Hay cantik," sapa Lufi. Bigael menatap Lufi heran.
"Bagaimana hipnotisnya?" tanya Bigael.
"Aman, " jawab Lufi.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's In The Dark
Mystery / ThrillerRate: 17+ menceritakan seorang gadis yang berusaha bertahan hidup dari teror pembunuh berantai. pembunuhan itu terkenal dengan nama pembunuhan Vuoto. karena di setiap korban si pembunuh meninggalkan kode Vuoto yang artinya hampa. pembunuhan yang be...