8 || Sakit - [아픈]

72 11 7
                                    

Fajar kembali terbit memberikan kehangatan untuk seluruh penghuni muka bumi. Suara kicauan burung yang saling bersautan seakan menjadi nyanyian indah menyambut datangnya pagi hari yang cerah.

Seperti suasana hari ini yang begiu cerah. Aeri berjalan memasuki gedung kantornya dengan senyuman manis yang menghiasi wajah cantiknya. Menyapa beberapa staff yang kebetulan berpapasan dengannya.

Senyuman itu terus terlihat sampai pada akhirnya lenyap saat kakinya melangkah masuk ke dalam ruangannya menemukan sosok Taehyung yang kini tergeletak tak sadarkan diri dengan darah segar yang keluar dari hidungnya.

"TOLOOONGGG!!!"

•••

Pagi hari yang cerah ini tak secerah yang dilihat oleh Jung Aeri. Gadis berparas cantik itu kini dilanda khawatir yang begitu besar saat melihat wajah pucat dari atasannya yang kini terbaring lemah dengan wajah pucat.

Nampak dari bibir yang selalu mengulas senyum ramah itu, kini terlihat kering dan pucat. Entah apa yang terjadi sebelumnya sampai membuat pria Kim—CEO muda dari perusahaan Kim Corp tempatnya bekerja— saat ini jatuh sakit.

Terbesit rasa takut tatkala mengingat kejadian dimana Taehyung kembali bertemu dengan enam sahabatnya. Kemudian acara kumpul itu hancur seketika saat Jungkook mengeluarkan suara dengan mengungkit kesalahan Taehyung di masalalu.

Sejujurnya, Aeri sama sekali tidak ingin terlibat perihal masalah mereka dahulu. Mengingat saat ini dirinya merupakan orang baru yang tak sengaja mengenal 'Bangtan yang notabenenya merupakan sahabat dari kakak sepupunya, Jung Hoseok.

Pun juga Aeri hanya sebatas penasaran biasa makanya ia mencoba bertanya pada Taehyung. Sempat gadis itu terkejut saat mengetahui penyebab pembunuhan Jimin adalah ide dari pria itu karena rasa cemburunya terhadap mendiang Park Jimin.

Tetapi, apakah Aeri harus marah setelah mendengar semua kebenaran itu? Tentu tidak. Ia hanya cukup tahu atas apa yang terjadi di masalalu Taehyung lalu diam seolah tak terjadi apa-apa.

Bagi Aeri itu wajar saja. Sebab setiap manusia tentu memiliki kesalahan dan itu bukan hal aneh karena makhluk ciptaan Tuhan memang selalu memiliki kesalahan dan dosa. Aeri kesal terhadap Jungkook karena pria itu rupanya masih menyimpan dendam besar kepada Taehyung atas kematian Jimin.

Aeri sejenak berfikir, Yunhee saja yang ditinggal mati bisa memaafkan kesalahan Taehyung dan adiknya itu, sedangkan Jungkook? Bahkan menatap wajah Taehyung saja pria itu enggan melakukannya.

"Aeri? Ki-kita dimana?" Suara serak Taehyung membuat Aeri sukses tersadar dari lamunannya.

"Kau baik-baik saja? Perlu aku panggil dok—"

"Tidak perlu, aku baik-baik saja. Omong-omong kenapa kita disini?" Tanya Taehyung dengan purau.

"Kau tadi pingsan. Aku melihat darah keluar dari hidungmu tadi jadi aku meminta bantuan para staff pria untuk membawamu ke rumah sakit."

Taehyung mengangguk lemah. "Lalu apa kata dokter setelah memeriksa ku?"

"Kau hanya kelelahan dan banyak pikiran. Emm... Kalau aku boleh tau, apa kau masih mengingat kejadian semalam?" Tanya Aeri dengan ragu.

"Tidak. Aku tidak memikirkan itu karna yang Jungkook katakan memang benar. Seharusnya aku tidak mengantarmu pulang kemarin. Jungkook semakin membenciku karna kesalahan ku." Taehyung berujar lirih.

𝐊 𝐀 𝐑 𝐌 𝐀 - ᴋᴛʜ (COMPLETED✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang