14 || Gagal Berencana - [계획 실패]

35 9 4
                                    

Happy Reading!

•••

Jungkook memandang kearah laptop yang kini tengah berada di pangkuannya dengan pandangan kosong. Raganya sedang duduk di sebuah taman saat ini tetapi pikirannya melayang kearah mimpinya yang bertemu dengan Jimin semalam.

Entah siluet dan suara itu sungguh Jimin atau roh jahat yang sedang coba mengganggunya, tapi semua yang terjadi pada malam itu terasa sangat nyata. Netranya menatap nanar pada deretan tulisan yang berjejer dengan sangat rapi dalam layar laptopnya.

"Apa yang harus aku lakukan? Mimpi itu sungguh membuatku bimbang sekarang." Katanya kemudian menutup layar laptopnya lalu meletakkan benda persegi itu di sebelahnya.

Flashback on ...

"Jimin hyung? Itu sungguh kau?"

Si pemilik nama hanya diam tanpa menjawab. Maniknya terlihat berkaca-kaca menatap wajah Jungkook yang justru terlihat sumringah bahagia.

"Hyung? Kau tau aku sangat merindukanmu! Tidak hanya aku, tapi semua-"

"Kau jahat Kook." Potong Jimin membuat Jungkook langsung terdiam.

"Kau jahat!" Nada suara Jimin kini terdengar lebih tinggi membuat Jungkook sedikit terkejut.

"H-hyung apa maksudmu? Kenapa kau mengatakan aku jahat? Aku melakukan apa memang?"

Jimin berdecih. "Kau membenci Taehyung. Kau juga membuatku tersiksa disini karna dendam mu itu!" Marah Jimin menatap Jungkook dengan tajam.

"Mau sampai kapan kau membencinya? Kita selalu bersama dulu dan sekarang kau-"

"Ada alasan yang membuat aku amat membenci Kim Taehyung! Dia telah membunuhmu hyung! Dia telah menghancurkan kebahagiaan mu bersama Yunhee noona!"

"Semuanya telah terjadi. Aku ikhlas menerima takdirku saat ini. Aku seharusnya hidup dengan tenang disini, tapi kau? Kau malah membuatku merasa sedih!"

Jungkook terdiam membisu. Raut Jimin terlihat sangat marah. Air matanya tak berhenti mengalir membasahi pipinya yang mulus. Hal itu membuat hati Jungkook terasa seperti di remas kuat hingga memberikan sesak.

"Kau ingin membalasnya. Mengatakan kalau kau akan memberikan Taehyung karma atas perbuatannya padaku. Apa kau tidak sadar Kook? Keinginan mu itu hanya akan membuatmu kembali memutar waktu ke masalalu!"

Jimin menyeka kasar air matanya. "Kau akan menyesal karna mengikuti keinginan mu itu."

Flashback of ...

Jungkook menggelengkan kepalanya. Mimpi itu masih saja terus terbayang dalam kepalanya seperti sebuah kaset rusak yang tak bisa berhenti berputar. Jungkook menghela nafasnya.

Kini ia bimbang harus bertindak apa. Satu sisi, ia tidak bisa membiarkan Taehyung bahagia tanpa merasakan karmanya, sedangkan sisi lainnya mimpi itu terlalu nyata untuk di lupakan.

"Jungkook-ssi?"

Jungkook terperenjat kaget kala suara lembut itu menyapa pendengarannya. Sontak itu membuat Jungkook langsung menolehkan kepalanya kearah samping.

"Aeri? Kenapa kau disini?"

Aeri menaikkan sebelah alisnya bingung. "Memangnya aku tidak boleh datang kesini? Inikan tempat umum."

"Maksudku, bukannya kau kerja? Perasaan ini masih jam kerja dan kau sudah berkeliaran? Kau sogok bosmu ya supaya bisa keluar?"

"Heh! Mana ada aku seperti itu! Aku hanya berjalan-jalan. Bosan juga di kantor terus bertatapan dengan wajah Taehyung. Dia menyebalkan!" Gerutu Aeri dengan wajah sebal.

𝐊 𝐀 𝐑 𝐌 𝐀 - ᴋᴛʜ (COMPLETED✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang