16 || Mungkin Bahagia - [가능한 행복하다] pt.1

36 9 3
                                    

Jangan lupa vote dan comment kalau emang mau membaca❤️❤️

Happy Reading!

•••

Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu oleh Taehyung dan Jungkook tiba. Hari ini setelah melakukan pemeriksaan lagi, Seokjin mengatakan bahwa mereka sudah dibolehkan pulang. Tentunya itu membuat Taehyung senang apalgi Jungkook. Hanya untuk Jungkook, pria itu harus tetap rutin melakukan check up untuk mengetahui perkembangan penyakitnya.

Setelah kejadian semalam dimana Jungkook dan Taehyung telah saling memaafkan dan ingin memulai lembaran baru sebagai sahabat, disinilah kedua pria itu berada. Di rumah besar milik Kim Taehyung tentunya.

Jungkook memandangi setia inci rumah Taehyung dengan mata berbinar. Di rumah besar ini dulunya ia dan Jimin selalu datang untuk bermain game atau sekedar numpang makan. Ya walaupun tak sesering Jimin, tentu Jungkook masih sangat menghafal inci dari rumah Taehyung.

Sejak dulu rumah besar nan mewah ini tidak berubah sedikitpun. Bahkan penataan barangnya pun tak ada yang berubah. Taehyung benar-benar tidak menghapus kenangannya bersama Jimin saat pria itu masih hidup.

Foto-foto keduanya masih terpajang dengan rapi dan mengkilap tanpa debu yang menempel di permukaan kacannya.

"Kau merindukannya?" Tanya Taehyung yang barus saja datang dari arah dapur. Tersenyum menatap Jungkook yang menatap foto mereka bertiga dalam satu frame yang berukuran sedikit besar.

"Aku selalu merindukannya hyung. Rasanya Jimin hyung seperti mimpi meninggalkan kita semua disini." Lirih Jungkook menatap sendu gambar Jimin.

"Bukankah kalau dia masih berada disini kita akan main, makan dan tidur bersama? Ahh aku benar-benar merindukannya hyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bukankah kalau dia masih berada disini kita akan main, makan dan tidur bersama? Ahh aku benar-benar merindukannya hyung..." Seru Jungkook sambil menyeka air matanya yang entah sejak kapan membasahi pipi mulusnya.

Taehyung tertawa pelan. "Kau membuatku semakin menyesal Kook. Bisakah aku menyusul Jimin sekarang agar aku tak merasakan penyesalan ini terus?"

Jungkook mendelik tajam kearah Taehyung. "Jangan bodoh! Kau pikir kau akan langsung bertemu dengan Jimin hyung kalau kau mati huh? Tentu saja tidak! Sebaiknya dimasa ini kau perbanyak mendekat diri dengan Tuhan agar hatimu tenang dan penyesalan mu itu bisa hilang."

"Aku tidak berpura-pura memaafkan mu hyung. Aku bersungguh-sungguh. Lagipula aku tidak ingin Jimin hyung merasa terbebani karna aku yang masih membencimu. Aku takut dia tidak bisa bahagia dengan kehidupan barunya." Lanju Jungkook.

"Ya kau benar. Seharusnya saat ini kita bahagia karna Jimin sudah bahagia dengan kehidupan barunya." Taehyung mengelus gambar Jimin dengan lembut. "Maafkan aku Jim. Dan terimakasih sudah memaafkan aku. Aku menyesal..." Lirih Taehyung menitikkan air matanya.

𝐊 𝐀 𝐑 𝐌 𝐀 - ᴋᴛʜ (COMPLETED✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang