26 || KARMA! - [업!] pt.2

78 8 5
                                    

Happy Reading!

•••

Jungkook bangkit dari duduknya langsung berjalan cepat menarik tubuh Taehyung turun dari atas tempat tidur dengan sekuat tenaga.

"Hyung kenapa kau memukulnya?!" Marah Jungkook setelah kejadian sebelumnya dimana pria itu melihat bagaimana Taehyung tanpa pikir panjang langsung memberikan satu bogeman kuat mengenai ujung bibir kiri Somi hingga mengakibatkan darah mengalir keluar dari ujung bibir wanita itu.

Dengan sesegukan menahan nyeri pada ujung bibirnya, Somi menatap Taehyung dengan penuh ketakutan. Tak bisa dipungkiri bahwa kini tubuhnya yang masih telanjang itu pun begetar hebat.

Taehyung tidak main-main dalam bertindak. Tak mengenal jika barusan ia memukul seorang wanita dengan sekali bogeman keras.

Jungkook mencengkram kedua bahu Taehyung dengan kuat sekaligus memberi tatapan tajam pada hyung itu berharap Taehyung bisa meredam emosinya.

"Sudah aku katakan jangan menahanku bukan? Bukankah virus sepertinya harus dimusnahkan?" Ujar Taehyung dengan nada dingin dan tatapan tajam yang masih setia menatap Somi.

"Aku tau hyung, tapi lihatlah dia seorang wanita dan—"

"Mau pria atau wanita kalau dia tidak menghargaiku akan ku bunuh! Ku rasa kau belum melupakan bagaimana aku membunuh Jimin dengan rencanaku kan?" Potong Taehyung membuat Jungkook tediam.

Tidak ingin ikut campur lagi, Jungkook dengan perlahan melepaskan cengkramannya pada kedua bahu sang sahabat lalu beranjak kembali ke sofa. Entah apa yang terjadi, tapi ucapan Taehyung cukup membuatnya tak dapat berkata-kata lagi.

"Salahkan jalang ini yang sangat gila sampai dia lupa dan menggoda bosnya sendiri!" Bentak Taehyung dengan lantang.

"Tapi ayahmu juga menikmatinya! Kau bahkan tau kalau kami melakukannya sudah beberapa kali!"

"Itu karna berawal dari dirimu jalang bodoh! Kau yang memancing ayahku untuk melakukannya! Kenapa pada saat itu harus ayahku yang kau ganggu hah?! Kau sudah tau dia beristri dan punya tiga orang anak! Apa kau sebodoh itu Han Somi?!"

Taehyung sungguh terlihat seperti orang kesetanan. Wajahnya memerah padam akibat emosi yang membuncah keluar. Urat pada lehernya pun terlihat keluar. Keringat yang sebelumnya sempat mengering kini kembali terlihat mengalir membasahi dahi dan pelipis Taehyung.

"Apa maumu Somi, apa?! Mengapa kau harus menyangkutkan semua masalahmu dengan Aeri?! Dia bahkan tidak tau apa-apa!" Taehyung terduduk lemas di atas lantai setelah selesai menyelesaikan ucapannya.

Sambil terisak, Taehyung mendongak menatap Jungkook sejenak lalu beralih menatap Somi lagi yang kini ikut menangis.

"Aku iri... Aku iri karna dia saat itu baru saja menjadi pegawai baru dan kau—"

"Aku merekrutnya menjadi penggantimu karna aku tertarik ingin melihat kinerjanya! Dan di bandingkan denganmu, Aeri lebih pandai dan cepat. Dia juga menuruti semua ucapanku. Tidak seperti dirimu yang hanya tau memancing nafsu pria!" Lagi. Taehyung kembali memotong ucapan Somi.

"Hey jalang bodoh! Kalau kau memang ingin memuaskan dirimu, pergilah ke club atau hotel. Atau mungkin kau bisa mencari sugar daddy  yang bisa membuatmu mendesah nikmat! Mengapa harus paman Kim yang kau ganggu?!"

Taehyung berdecih sinis mendengar penuturan Jungkook.

"Kau tidak tau kan Kook? Inilah gambaran jalang yang sebenarnya! Hey Han Somi! Kenapa kau tidak mengundurkan diri dari sini dan jadilah wanita pemuas nafsu di club malam. Itu lebih baik asal kau tau!"

𝐊 𝐀 𝐑 𝐌 𝐀 - ᴋᴛʜ (COMPLETED✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang