Keajaiban--satu kata yang mungkin tidak banyak dipercayai oleh orang-orang diluar sana. Satu kata yang menyimpan begitu banyak arti. Satu kata yang dipenuhi oleh harapan dan angan bagi segelintir orang yang mencoba untuk percaya. Satu kata yang terkadang juga dianggap omong kosong oleh mereka yang mencoba untuk tetap bertahan akan ada nya keajaiban itu.
Membawa setiap harapan yang selama ini selalu diangan-angan kan. Bahkan jika saja angin itu bisa membawa keajaiban untuk datang—seiring kemana ia berhembus. Mungkin akan lebih banyak kebahagiaan bagi mereka yang masih setia menunggu.
Jauh disana—diantara dimensi lain. Tempat yang tidak mungkin dijangkau oleh manusia biasa. Tempat yang dipenuhi oleh keajaiban yang selama ini diharapkan. Cahaya emas itu perlahan muncul diantara pepohonan yang tumbuh menjulang tinggi di tengah gelap nya hutan—diantara angin dingin yang menusuk serta tumpukan salju yang memenuhi sepenjang jalan disana.
Seketika mampu membuat angin yang tadi berseru pelan, berubah menjadi hembusan kencang dengan puluhan dedaunan kini terlepas dari dahan nya. Cahaya itu bersinar semakin terang, hingga sosok peri kecil terlihat keluar dari dalam cahaya itu dengan nafas terengah-engah. Kemudian mampu membuat iris kecil nya membulat—ketika seorang gadis ikut keluar dari dalam cahaya itu, dan kini jatuh terduduk diatas tumpukan salju dengan nafas bergemuruh.
"Jungkook?!, kau baik-baik saja?" Ucap ayanna khawatir, berusaha menahan udara dingin yang menusuk tubuh nya, ketika mendapati wajah cantik itu terlihat pucat—bahkan pixies kecil itu bisa melihat bibir tipis yang kini bergetar dengan gumpalan asap terlihat saat gadis itu mengembuskan nafas.
Jungkook berusaha mengatur nafasnya—ketika udara dingin berhasil menyelimuti tubuh kecil nya. Iris samar berwarna bitu safir itu memgedar—menatap ke seluruh penjuru hutan yang terlihat gelap dengan tumpukan salju tersebar begitu saja memenuhi jalan didalam hutan ini. Hingga membuat jungkook terkejut, ketika wajahnya diarahkan paksa untuk menatap seorang pixies yang tampak begitu khawatir.
"T-tenanglah..aku baik-baik saja" ucap jungkook dengan suara terdengar sesikit bergetar ketika udara dingin terasa semakin mencekam. Membuat ayanna mengulurkan kedua tangan nya—hingga cahaya kuning perlahan muncul menyelimuti tubuh Putri keturunan Lincoly yang tampak bergetar.
"T-terima kasih" ucap jungkook pelan sambil tersenyum kecil—ketika sihir pixies itu berhasil menghangatkan tubuhnya. Membuat ayanna mengangguk dan ikut tersenyum—sebelum pixies itu membantu jungkook yang kini berusaha untuk bangkit.
Kedua irisnya menatap lekat pada hutan yang terasa tidak asing bagi nya. Namun, ada sesuatu yang membuat jungkook merasa aneh. "Ayanna, ini bukan akhir tahun di Teshuoland kan?" Tanya jungkook dengan dahi berkerut, sebelum iris nya beralih untuk menatap ayanna yang kini juga ikut terdiam—seakan baru menyadari suatu hal.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wizarding World || Eternal Life
Fantasy[Completed!] Season II live in a fantasy world, an illusion world. It's no longer the past, it's no longer a mess. But will the world called illusion become real? Keajaiban itu memang ada, tapi siapa yang bisa membuat ku percaya?