Cahaya fajar kembali terlihat dibalik gumpalan awan kelabu yang sampai saat ini masih setia menutupi langit. Memberikan—setidak nya sedikit cahaya dan sedikit harapan kepada mereka yang sampai saat ini masih mengharapkan cahaya hangat dari sinar mentari dibalik awan kelabu itu
Hanya ada udara dingin serta tumpukan salju memenuhi sepanjang jalan, memenuhi setiap hutan, bahkan mampu membekukan sungai dan danau disana. Selama puluhan tahun lama nya, entah dalam keadaan sadar atau tidak—nyata nya Teshuoland memang sangat berubah dari terakhir kali yang ia ingat.
Tidak seperti Negeri dogeng yang ia pernah baca, tidak seperti Negeri penuh magis dalam sebuah cerita fantasi, bahkan tidak seperti Negeri kelahiran nya. Sangat berbeda—yang hanya dipenuhi oleh kegelapan dan udara dingin mencekam.
Hingga tanpa disadari oleh ribuan kepingan salju yang kini kembali turun, kemudian melayang-layang sebelum jatuh keatas tanah. Kedua iris berwarna samar itu menatap lurus dengan sorot mata sulit diartikan. Dengan pelukkan pada kedua lutut nya semakin mengerat—saat jungkook terpaksa harus membawa pergi gadis muda itu, dan meninggalkan pria baik yang mungkin saat ini sudah berada ditempat yang jauh lebih hangat.
Semoga—dan hanya itu yang bisa jungkook harapkan saat ini. Sebagai ucapan terima kasih dan permintaan maaf untuk terakhir kali nya. Karena dirinya—pria itu rela berkorban untuk menyelamatkan nya dan juga seorang gadis—yang bahkan sampai saat ini tidak bergerak sedikit pun dari tempat nya.
Hanya duduk diam memeluk erat tubuh kecilnya, mencoba untuk mencari sisa kehangatan ditengah udara dingin membeku ini. Hingga mampu membuat kedua iris itu melirik—dengan helaan nafas pelan terdengar, membuat jungkook bangkit dan berjalan mendekati nara yang seperti nya tidak menyadari kehadiran nya.
"Boleh aku duduk disini—" ucap jungkook pelan, namun mampu membuat gadis itu tersentak—karena baru tersadar dari lamunan nya. Kemudian menatap wanita dihadapan nya sebelum kembali mengalihkan wajahnya. "Tentu, tidak ada siapa pun yang berani melarang mu. Her majesty. Kau seorang Ratu." Ucap nara sarkas dengan kepala menunduk—enggan menatap jungkook yang kini terdiam setelah mendengar ucapan itu.
Namun setelah nya hanya suara helaan nafas yang terdengar—dan nara dapat merasakan seseorang yang kini duduk disebelah nya. Hening menyelimuti kedua wanita berbeda generasi tersebut. Dengan iris berwarna samar menatap lurus kearah pintu gua yang memperlihatkan ribuan kepingan salju masih setia turun memyelimuti Teshuoland.
"Namun sekarang aku bukan lah seorang Ratu—" ucap jungkook menjeda sejenak perkataan nya, untuk melihat reaksi gadis yang masih enggan menoleh kearah nya. "Kau tahu—aku selalu merasa marah ketika mereka memanggilku dengan sebutan seperti itu."
"Sebuah fakta yang harus kuterima, walau aku menolaknya—"ucap jungkook dengan helaan nafas panjang kembali terdemgar. Dan mampu membuat nara melirik pelan dengan iris seolah tidak percaya apa yang dikatakan wanita itu. Disaat semua orang menginginkan gelar tersebut, namun wanita disebelah nya menolak begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wizarding World || Eternal Life
Fantasi[Completed!] Season II live in a fantasy world, an illusion world. It's no longer the past, it's no longer a mess. But will the world called illusion become real? Keajaiban itu memang ada, tapi siapa yang bisa membuat ku percaya?