Long chap!
•••
"T-taejung—"
Sepasang iris hazel dan iris biru safir itu saling menatap satu sama lain—bahkan ketika air mata ikut menetes dari sudut mata keduanya, dengan jantung kini berdegup kencang. Membuat Jungkook perlahan turun dari atas tempat tidur—kemudian melangkah pelan.
Bahkan Taehyung kini perlahan melangkah mundur—memberikan jalan pada Putranya, Taejung—yang kini juga melangkah. Menatap lekat iris biru safir yang tampak begitu indah, namun menenangkan baginya.
Hingga saat berada tepat di hadapan sosok wanita itu—yang kini perlahan mengarahkan jemarinya untik mengusap lembut pipinya. Membuat Taejung meneteskan air mata—sebelum menutup kedua matanya, ketika perasaan nyaman itu menyelimuti tubuhnya.
"Mo-mommy—"
Lirih Taejung pelan dengan iris hazel kini kembali terlihat—dan kembali menatap seduh iris biru safir milik sang mommy disana. Dan mampu membuat jungkook semakin meneteskan air mata dengan senyuman kini terlihat, sebelum membawa pangeran itu kedalam pelukkan nya. Putranya, Kim Taejung.
"Ju-jungie, Kim Jungie—"
Ucap jungkook pelan dengan air mata semakin mengalir deras dalam pelukkan itu. Putranya, Pangeran kecilnya—tumbuh begitu baik, begitu tampan—dan iris hazel itu sama sekali tidak berubah. Tetap sama seperti dulu.
"Mo-mom, jungie—rindu sekali. Mommy kookie—" Isak Taejung sambil mengeratkan pelukan pada sang Mommy. Mommy nya yang hampir ia lupakan, rupanya yang terakhir kali ia lihat dari sekelibat ingatan itu. Namun, kini Taejung dapat melihat nya secara langsung. Iris biru safir mengkilap itu—bahkan pelukkan yang ia rindukan.
Sementara sosok Raja itu—Kim Taehyung hanya berdiri diam sambil tersenyum lembut. Membiarkan keduanya melepas rindu—serta dengan hatinya kini terasa ega, karena berhasil menepati janji nya pada Taejung—setelah bertahun-tahun lamanya. Membawa Mommy nya kembali kemari.
"Ma-maafkan mommy, prince—maaf." Ucap jungkook masih terisak pelan, perlahan melepas pelukan itu—kemudian menangkup wajah Taejung dengan iris miliknya menatap lekat pada Iris hazel disana.
Mendengar perkataan itu seketika membuat Taejung menggeleng pelan, lalu mengenggam kedua tangan mommy nya yang ada di wajahnya—dan memberikan kecupan disana. "Tidak mom, ini bukan salahmu—" ucap Taejung pelan sambil tersenyum—dan jemarinya kini terulur untuk menghapus sisa air mata di wajah mommny nya.
"Harusnya aku yang minta maaf—dan berterima kasih padamu, mom. Karena sudah bertahan dan kembali—"
"Terima kasih—"
Ucap Taejung lagi dan mampu membuat Jungkook tersenyum lega—kemudian mengangguk, sebelum memberikan sebuah kecupan di kening Putranya. "Mommy menyayangimu, Jungie." Ucap jungkook pelan setelah melepas kecupan itu. Kembali menatap iris hazel dengan senyuman cantik kini terlihat diwajahnya.
Begitu indah—bahkan membuat Taejung terpana. Mommy cantik. Sangat dan begitu lembut.
"Aku juga menyayangimu, mom—"
"Janji ditepati, prince?. Bukan begitu?—" ucap suara barithone milik Kim Taehyung, yang mampu membuat keduanya menoleh—sebelum Taehyung kini melangkah mendekati kedua kesayangan nya. Iris emas menatap lembut pada Jungkooknya, kemudian beralih pada Taejung dengan sebelah alis terangkat.
Melihat hal itu—membuat Taejung terkekeh kemudian mengangguk. "Tentu, Terima kasih—dad." Dan Taehyung yang mendengar perkataan itu tersenyum dan mengusak kepala Putranya—sambil tersenyum hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wizarding World || Eternal Life
Fantasy[Completed!] Season II live in a fantasy world, an illusion world. It's no longer the past, it's no longer a mess. But will the world called illusion become real? Keajaiban itu memang ada, tapi siapa yang bisa membuat ku percaya?