"Prang !!"
Suara pedang saling beradu terdengar begitu nyaring—ditengah salju yang masih setia turun menyelimuti Teshuoland. Membiarkan angin mambawa ribuan kepingan krsytal itu pergi entah kemana. Bersamaan dengan sepasang iris hazel—kini menperlihatkan sorot mata tajam dengan pandangan fokus untuk mengalahkan lawan nya dalam latihan pedang hari ini.
Membiarkan tetesan keringat membasahi pelipis serta dahi nya—dengan puluhan pasang mata meyaksikan bagaimana kedua pria itu salinh beradu pedang ditengah lapangan luas yang berada didalam salah satu bangunan besar belakang istana.
Hingga membuat semua orang tersentak dengan mata membulat saat salah satu pedang tiba-tiba terlempar kemudian tertancap tepat pada sasaran anak panah. Membuat pria yang kini menatap lurus pada pemilik iris hazel itu terdiam—dengan pedang yang berada tepat dileher nya.
"Latihan yang bagus, James" ucap sang pemiliki iris hazel dengan senyum tipis nya. Menjauhkan pedang itu dari leher pria bernama james tersebut. Kemudian melempar nya hingga pedang itu ikut tertancap pada sasaran anak panah disana. "Terima kasih, Prince" ucap james sambil membungkuk sekilas. Membuat seseorang yang dipanggil seperti itu pun hanya bisa menghela nafas pasrah.
Hingga suara pintu terbuka mampu mengalihkan atensi semua orang didalam sana, kecuali pria pemilik iris hazel—yang hanya diam dengan wajah datar, bahkan enggan menoleh sedikit pun saat seseorang yang datang itu melangkah mendekat kemudian membungkuk pada nya.
"Maaf menganggu waktu latihan anda, Your Highness. Tapi—Raja ingin bertemu dengan anda" ucap pengawal itu dengan kepala menunduk, tidak berani untuk menatap atau pun mengangkat kepala nya saat tidak mendapati jawaban apa pun dari sang Pangeran.
Hening menyelimuti seisi ruangan itu, tidak ada yang berani untuk berbicara atau pun menyela. Bahkan ketika udara dingin dengan begitu lancang nya berhembus masuk melalui pintu yang terbuka disana. Tidak membuat semua orang berkutik—hingga suara helaan nafas dari sang pangeran terdengar memecahkan keheningan.
"Katakan pada Rajamu itu, aku tidak akan menemuinya" ucap sang pangeran pada akhrinya, menatap tajam pada pengawal dihadapan nya dengan sorot mata datar, kemudian melangkah pergi—meninggalkan semua orang yang hanya bisa terdiam ketika punggung lebar itu menghilang dibalik pintu besar.
•••
Sementara itu disisi lain Teshuoland tampak terlihat begitu kontras—ketika beberapa jejak kaki tercetak jelas pada tumpukan salju disana, menandakan bahwa jalanan setapak itu baru saja dilalui—dengan dua orang wanita kini terlihat masih melangkah menyusuri hutan dan beruntung nya salju tidak kembali turun pada siang hari ini—walau awan kelabu masih setia menutupi langit diatas sana.
"Sepertinya sayapku membeku, aku tidak bisa mengerakkan nya—" celetuk pixies itu tiba-tiba, sontak membuat jungkook dan nara menoleh pada ayanna yang kini duduk manis dibahu kanan jungkook—masih berusaha mengerakan sayap nya yang seperti mati rasa karena terkena udara dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wizarding World || Eternal Life
Fantasia[Completed!] Season II live in a fantasy world, an illusion world. It's no longer the past, it's no longer a mess. But will the world called illusion become real? Keajaiban itu memang ada, tapi siapa yang bisa membuat ku percaya?