Menit demi menit berlalu, pula jam demi jam telah mereka lewati—menyusuri jalan setapak khusus kereta ditengah hutan dengan tumpukan salju hampir menutupi pohon bahkan lapangan luas yang berada diantara hutan dan danau membeku itu.
Bersamaan kedua kelopak mata yang kini bergerak pelan—sebelum iris samar itu kembali terlihat dengan sang pemilik kini memperbaiki posisi duduk nya. Namun, tatapan nya terpaku pada seorang gadis yang tengah tertidur begitu damai—seperti seorang bayi kecil. Membuat senyum kecil terukir diwajah cantik nya, kemudian menyelimuti tubuh gadis itu, sebelum jemarinya terulur untuk memgusap pelan surai hitam itu.
Iris samar nya mengedar untuk mencari keberadaan seorang pixies—yang ternyata tengah tertidur diatas penyangga kursi. Membuat jungkook mengulurkan kedua tangan nya, hingga cahaya biru perlahan terlihat mengelilingi kereta itu—dengan rasa hangat yang kini memenuhi nya.
Kemudian membuka sedikit jendela kereta itu, membuat kepalanya sedikit menyembul keluar untuk melihat pria yang masih setia mengendarai kereta kuda ini ditengah udara dingin.
"Tuan!" panggil jungkook sedikit meninggikan suara nya karena suara tapak kaki kuda yang terdengar cukup berisik. Sontak membuat pria itu tersentak dengan kepala menoleh, kemudian sedikit membungkuk kan tubuhnya—saat baru menyadari jika sang ratu memanggil nya.
"Y-ya her majesty?, anda memerlukan sesuatu?" Ucap pria itu, sambil memelankan laju kudanya agar ia bisa memdengar ucapan sang ratu dan memcegah hal yang tidak di inginkan. Sementara jungkook tersenyum kecil sambil mengelengkan kepalanya pelan. Kemudian mengulurkan sebelah tangan nya—hingga cahaya biru terlihat dan mengelilingi pria yang tersentak.
Namun, setelah nya pria itu meluruhkan kedua pundak nya sambil bernafas lega ketika rasa hangat menyelimuti tubuh nya. "Terima kasih, Her majesty" ucap pria iru tulus sambil membungkuk penuh hormat pada jungkook yang menggeleng dan meminta pria iru untuk tidak membungkuk padanya.
"Tidak, aku yang harus berterima kasih. Kau sudah banyak menolong ku"
Pria itu hanya bisa tersenyum kemudian kembali membungkuk penuh hormat pada sang Ratu. Seseorang yang selama ini selalu di bicarakan bahkan dituduh memgenai hal-hal yang tidak mungkin ia lakukan. Dan pria itu yakin—jika semua berita yang tersebar itu tidak lah benar, terlebih lagi kini ia sendiri lah melihat langsung sosok ratu itu. Pancaran kedua iris yang selalu memperlihatkan ketulusan dan kebenaran. Bagaimana cara nya bersikap, bahkan hatinya terlalu lembut untuk melakukan hal sekejam itu.
Disisi lain jungkook kembali memasukkan kepalanya setelah menutup jendela itu. Kedua iris berwarna samar nya menatap lurus pada kepingan salju yang sepertinya kembali turun memenuhi setiap jengkal tanah di Teshuoland. Mereka sudah berjalan cukup lama ditambah tumpukan salju yang tak kala menganggu kereta untuk melintas.
Sebelum kedua iris nya beralih menatap seorang gadis yang kini terlihat mengeliat kecil, bersamaan kedua kelopak mata yang terbuka dan kembali memperlihatkan iris hitam mengkilap yang sangat serupa dengan miliknya dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wizarding World || Eternal Life
Fantasy[Completed!] Season II live in a fantasy world, an illusion world. It's no longer the past, it's no longer a mess. But will the world called illusion become real? Keajaiban itu memang ada, tapi siapa yang bisa membuat ku percaya?