Entah—pertemuan ini yang membuat semua jadi seperti ini atau semesta yang masih belum usai dengan permainan nya.
Entah—pertemuan ini memang bagian dari takdir yang telah di tulis rapi di atas ketidaktahuaan atau hanya untuk menyelesaikan semua kesalah pahaman yang bahkan tidak kita mengerti.
Ketidak mengertian yang sesungguh nya hampir membuat kita menyerah, ketidak mengertian yang membuat kita selalu bertanya apa yang sebenarnya takdir inginkan. Ketidak mengertian atas segala apa yang ku perbuat—hanya untuk mempertahankan dirimu agar tidak semakin jauh dari jarak pandang ku—dari sisiku.
Bahkan untuk menarik mu kembali dalam dekapan ku terasa begitu sulit. Seperti kemungkinan yang tidak akan pernah terjadi—sekali pun kau ada dihadapanku, dengan iris yang selalu aku rindukan setiap saat.
Tatapan itu, iris itu, bahkan hadirmu masih terasa begitu jauh. Kehadiranmu seolah hanya sebatas perasaan asing yang tidak pernah aku inginkan ada diantara kita.
Dengan diriku yang egois tidak ingin lagi kehilangan mu—dan dirimu yang egois untuk kembali memgorbankan segala nya.
Jika memang pertemuan ini salah, jika memang perasaan ini tidak seharusnya ada—mengapa takdir mengikat erat diriku dan dirimu dalam kisah yang bahkan tidak pernah bermula—dan dengan bodoh nya kita tetap berharap akan menemukan akhir yang bahagia.
Kisah yang seharusnya tidak pernah tertulis—namun seolah dipaksa kan untuk terus mengisi lembaran yang bahkan tidak pernah ada harap disana.
Namun, percayalah—perasaan yang kita miliki tidak seperti itu. Setiap aku menatap kedua iris milikmu, mendekap erat tubuh mu, mengenggam erat tangan mu, dan memandang wajah mu dalam jarak sedekat ini—membuat ku kembali percaya, jika memang kisah ini ditakdir kan untuk kita.
Bukan tentang hanya untuk menyelesaikan kesalah pahaman dimasa lalu, bukan tentang ketidak mengertian yang dibuat oleh takdir, dan juga bukan tentang cinta yang seharusnya tidak hadir.
Ini hanya tentang dirku, dirimu dan kita.
Tentang kisah yang kita tulis tanpa adanya campur tangan takdir, tentang bagaimana aku yang selalu mencintamu, tentang dirimu yang selalu membalas setiap cinta itu, dan juga tentang kebahagiaan yang kita buat di setiap lembaran nya.
Ini hanya tentang kita—dan akan selalu seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wizarding World || Eternal Life
Fantasi[Completed!] Season II live in a fantasy world, an illusion world. It's no longer the past, it's no longer a mess. But will the world called illusion become real? Keajaiban itu memang ada, tapi siapa yang bisa membuat ku percaya?