The Wizarding World || Eternal Life

Epilog: Our's Eternal life

•••

Ditempat yang begitu jauh—ketika makhluk-makhluk magis mampu saling hidup berdampingan dengan Para Klan Bangsawan, disebuah Negeri yang begitu agung—dipenuhi oleh keajaiban dan kekuatan magisnya. Teshuoland—menjadi rumah bagi mereka semua yang hidup disana. 

Negeri yang begitu berjaya pada setiap masanya—dan dipimpin oleh seorang Raja, dengan setiap kisahnya—yang tidak akan pernah surut dari pembicaraan orang ramai. Berkorban demi Negeri nya dalam perperangan yang pernah terjadi dimasa lalu—

Namun, sosok Raja itu tidak akan pernah berhasil tanpa pendampingnya—sang Ratu, sosok yang begitu di puja oleh semua orang akan kebaikan dan kesempurnaan yang dimilikinya. Keturunan setengah malaikat yang dianugrahi magis maha dahsyat—yang membuat semua orang selalu terkagum atas apa yang Ratu itu miliki.

Bahkan kisah kedua penguasa Teshuoland itu—juga tidak akan pernah surut walau seiring berjalannya waktu. Tidak akan pernah terlupakan—setelah kehilangan, pengorbanan, kesakitan, air mata dan merelakan kebahagiaan—yang terjadi diantara keduanya.

Namun, cinta—selalu mampu membawa mereka untuk kembali. Setelah melalui perjalanan yang begitu panjang dan takdir yang tanpa henti untuk bermain.

Tiada henti—hingga saat ini.

5 years later.

Waktu berjalan begitu cepat—ketika Negeri Teshuoland kembali memasuki akhir tahun dan kini dituruni oleh ribuan kepingan salju yang terlihat begitu cantik. Melayang-layang—dan terkadang akan terbawa bersama angin yang bertiup, sebelum jatuh diatas salju yang telah menumpuk dibawah sana.

Menyelimuti Teshuoland dengan warna putihnya dan warna biru menghiasi langit diatas—walau gumpalan awan itu mampu menyembunyikan mentari, dengan sinarnya menembus diantara awan itu dan  menghantarkan kehangatan untuk semua orang yang tampak begitu berbahagia disana.

Begitu juga dengan kerajaan Victory—kini tampak begitu sibuk, ketika para pelayan sedari pagi telah menghias setiap sudut istana sedemikian rupa. Meletakan Jar yang di isi oleh apinbiru itu di setiap lorong serta bunga mawar putih—tampak begitu cantik ketika di pandukan dengan hiasan lainnya.

Semua orang telah berkerja begitu keras—hingga atensi mereka beralih ketika mendengar suara langkah kaki dari ujung lorong. Sebelum membuat mereka membungkuk hormat saat mendapati Sang Pemimpin Teshuoland, Kim Taehyung disana. Yang hanya akan mengangguk tanpa memghentikan langkahnya.

Namun, tatapan semua orang disana terpaku pada bunga lily yang berada dalam genggaman sosok Raja itu. Menatap seduh ketika pandangan mereka kembali menunduk—karena setiap diakhir tahun, Sang Raja akan selalu memperingati hal yang istimewa. Setiap tahunnya—mengenang sosok yang begitu berarti bagi Teshuoland dan bagi Raja itu, Kim Taehyung.

Kedua kaki jenjang nya terus melangkah—menyusuri setiap lorong yang kini terlihat begitu indah. Bahkan dibagian utara kerajaan—tampak begitu cantik dengan ribuan kelopak bunga mawar tersebar di sepanjang jalan menuju sebuah pintu besar disana.

Kim Taehyung sempat berdiri diam di depan pintu itu—namun jemarinya perlahan terulur, membuka pintu itu. Hingga irisnya terpaku pada sebuah pohon besar—yang berada di tengah danau. Tampak begitu hidup ketika di tumbuhi oleh dedaunan begitu lebatnya.

Membuat Taehyung kembali melangkah—dengan iris emas menatap seduh ketika hatinya berdenyut sakit. Menatap lurus pada hamparan air danau yang terlihat begitu tenang dan dihiasi oleh ribuan kelopak mawar putih serta bunga lily ditepian.

Danau itu—menjadi peristirahatan terakhir seseorang yang selama ini selalu menyayangi nya. Tepat 5 tahun yang lalu, disaat semuanya kembali baik-baik saja. Teshuoland kembali kehilangan—dan Kim Taehyung kehilangan sosok wanita itu dalam hidupnya.