kenalan

78 3 0
                                    

Tandai typo🚫
____________________________________________

Sesampainya dimansion Ana yang sedang menyirami tanaman pun menghampiri Nanda dan Asya.

"Loh kalian kok udah pulang?" Tanya Ana.

"Dipulangin lebih cepet sih kayaknya,soalnya tadi SMA ANGKASA nyerang" Jelas Nanda.

"Tpi kalian gk papa kan?" Tanya Ana lagi sambil memutar mutarkan badan Nanda dan Asya bergantian.

"Ayo masuk mamah obatin luka kalian" Lanjutnya setelah melihat luka lebam yang ada diwajah Nanda dan luka lecet di tangan+kaki Asya.

Ana pun mengobati anak anaknya diruang tamu.

"Mah tadi Asya jadi tahanan tau" Celetuk Asya saat Ana sedang membereskan kotak p3k.

Ana yang mendengar itupun melotot.

"Abang kamu gimana sih,masa adeknya jadi tahanan" Omelnya pada Nanda.

Nanda yang sedang memejamkan matanya pun langsung duduk tegak.

"Tapi tadi Asya udah ditolongin mah sama temen Nanda" Jawab Nanda.

"Bisa bisanya adek kamu jadi tahanan tapi yang nyelametin temen kamu,Asya itu adek kamu bukan adek temen kamu" Omel Ana lagi.

Nanda pun menunduk.

"Iya mah maaf" Lirih Nanda.

Memang jika sudah salah lalu diomeli oleh adik atau orang tuanya Nanda akan menjadi seperti kucing yang meminta makan.

Kiyowooooo....

Okeh skip GJ.

"Huuhh ya udah kalian istirahat" Titah Ana.

Nanda dan Asya pun berjalan kekamar mereka masing-masing.

Dan kalian tahu lah mereka dikamar ngapain...

Ya tidorr....

Padahal ini jam 9 ck ck ck.

12:00

Nanda sudah bangun dan sekarang ia akan menuju ke meja makan untuk makan siang.

Saat sudah sampai dimeja makan ia tak melihat adik perempuan nya,ia pun menanyakan kepada Ana.

"Asya belum bangun mah?" Tanya Nanda.

"Belum" Jawab Ana.

Nanda pun beranjak untuk kekamar Asya.

Cklek...

Pintu terbuka dan terpampanglah Asya yang tertidur dengan seragam masih melekat ditubuhnya.

Nanda mendekat ke arah Asya yang tertidur dan memperhatikan wajah pulas Asya.

"Mau gimanapun adek gue selalu imut" Gumamnya.

"Asya bangun,makan siang" Lanjutnya sambil menepuk nepuk pipi Asya pelan.

"Iya Asya bangun" Jawab Asya lalu mengubah posisinya menjadi duduk.

SAM-SYA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang