Tandai typo🚫
______________________________________________________Pagi sudah datang, kini Fitri sedang berada di dapur membuat sarapan dengan ditemani obrolan bersama Dirga.
"Jadi kapan kamu nikah? " tanya Fitri sambil mengoseng masakannya.
"Secepatnya sih" jawab Dirga.
"Trus juga lo mau bikin surat gugat cerai nya kapan? Mau gue bantu? " tawar Dirga.
"Ngga tau kapan sih" jawab Fitri sambil membawa masakan yang sudah siap ke meja makan, mansion itu memang menggabungkan antara dapur dan meja makan agar tak ribet nantinya.
"Hmmm harum banget masakan lo sumpah" ucap Dirga menggebu-gebu.
"Hahaha bisa aja, minta tolong bangunin Samuel ya" Dirga pun menurut, Kesya masih tidur akibat menangis semalaman Fitri juga membiarkannya, biar kan Kesya meluapkan kesedihannya.
Dirga yang sudah ada di depan pintu kamar Samuel pun menggedor-gedor pintunya dengan keras.
Dor dor dor
"SAMUEL BANGUUUNN!!! " teriak Dirga.
Pintu terbuka dan mendapati Samuel yang sudah lengkap dengan seragamnya dan terdapat ransel hitam di bahu kanannya.
"Brisik lo" kesal Samuel.
"Turun! Disuruh makan" jawab Dirga dan mendahului Samuel berjalan ke arah meja makan.
"Pagi mah" sapa Samuel dan mengecup pipi kanan mamahnya.
"Pagi, sekarang duduk sarapan kamu mau jemput Asya kan? " tebak Fitri sambil mengambilkan makanan untuk Samuel dan Dirga.
"Iya" jawab Samuel.
"Asya siapa? Pacar baru lo Sam? " tanya Dirga kebingungan.
"Iya dong" sombong Samuel.
"Trus si Luna? " tanya Dirga lagi.
"Gue telantarin" jawab Samuel santai yang dihadiahkan pukulan dari sang ibunda ratu.
Plak
"Aduh mah sakitt" ringis Samuel sambil mengelus lengan kanannya.
"Lagian ngomong tuh dijaga! Udah habisin sarapannya" tegur Fitri.
Mereka pun sarapan dengan khidmat.
^^^^^^^^^^^^^
Asya sudah siap dengan seragamnya lalu ia turun untuk sarapan, semalam gadis itu selalu memikirkan keadaan Samuel.
Mungkin nanti kak El bakal cerita, pikirnya.
"Pagii" sapa Asya dengan lemas.
"Pagi jugaa" jawab keluarganya.
"Kenapa lo? Lemes amat" heran Nanda.
"Ngga ada"
"Kalo ngga enak badan ngga usah sekolah Sya" timbrung Ana.
"Ngga papa mah"
Mereka pun melanjutkan sarapannya.
Setelah sarapan Asya menunggu Samuel di depan gerbangnya, sedangkan Nanda sudah berangkat 3 menit yang lalu.
Brumm brumm
Suara motor terdengar.
Pemilik motor itu langsung membuka helm full face nya.
Samuel.
"Ayo" ajak Samuel, Asya pun naik dengan berpegangan pada baju Samuel.
Samuel pun mulai menjalankan motornya dengan kecepatan sedang.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAM-SYA (END)
Teen FictionSAM-SYA Samuel dan Asya. Kisah 2 remaja yang baru belajar akan 'cinta', 2 remaja SMA yang saling bertolak belakang, 2 remaja yang sama-sama mempunyai rahasia besar yang ditutup rapat-rapat. Samuel dengan sifat kalem nya dan Asya dengan sifat aktif...