sifat Riko

42 1 0
                                    

Tandai typo 🚫
______________________________________________

Riko tuh aslinya titisan reog,gayanya doang kayak titisan kulkas.

~Nanda vikar felixia~
..........

Di meja makan keluarga kecil sedang sarapan dengan tenang,itu adalah keluarga kecil milik Adi Felixia.

"Pah,Asya berangkat sama papah yaa" Pinta Asya sambil mengelap mulutnya dengan tisu.

"Tumben.Biasanya sama abang" Sahut Ana.

"Lagi pengin naik mobil hehe" Jawab Asya.

"Iya nanti berangkat sama papah" Ujar Adi meng-iyakan ajakan putrinya.

"Sekarang aja ya berangkatnya" Lanjutnya dan diangguki Asya.

"Kita berangkat bun" Pamit Adi dan Asya.

"Iya" Jawab Ana.

"Abang juga berangkat ya bun" Pamit Nanda.

"Iya hati hati,jangan ngebut" Peringat Ana pada keluarganya.

Mereka pun mulai meninggalkan Ana di mansion.

*di mobil Adi.

"Kamu sekolahnya baik baik aja kan sya?" Tanya Adi.

Asya yang tadinya bertukar pesan dengan Rivi kini beralih menatap sang papah.

"He'em,baik baik aja kok.Bahkan Asya udah punya sahabat 5" Jawab Asya girang.

"Bagus dong,biar Asya gk kesepian" Asya pun hanya mengangguk semangat,setelah itu keheningan datang sampai mobil Adi berhenti di depan SMA GALAKSI.

"Asya sekolah dulu ya pah Assalamu'alaikum" Pamit Asya sambil mencium punggung tangan Adi.

"Iya belajar yang bener Wa'alaikumsalam"

Asya pun turun,ia melihat abangnya sudah berkumpul dengan para sahabatnya.

"Loh abang udah sampe?" Tanya Asya kepada Nanda.

"Udah lah" Jawab Nanda.

"Itu bang Koko lagi ngapain?" Heran Asya saat melihat Riko yang sedang sibuk dengan aktivitas nya.

"Lagi mengagumi wajahnya yang mirip monyet" Jawab Aldi santai.

Disitu Riko yang sedang bercermin dengan kaca spion di motornya pun tak terima dikatai mirip monyet."Enak aja gue ganteng ya" Protesnya.

"Asya kira sifat bang koko dingin,tapi kok sekarang..." Guman Asya yang didengar Nanda.

"Riko tuh aslinya titisan reog,gayanya doang kayak titisan kulkas" Bisik Nanda kepada Asya.

"Oohh gitu"

"Eh Asya kekelas dulu yaa babayyy" Pamit Asya sambil melambaikan tangannya dibalas lambaian tangan juga oleh Rava dan Riko.

Seperginya Asya,fikiran Samuel melayang kepada senyuman Asya.Samuel bingung sendiri sebenarnya dirinya itu kenapa?ada rasa aneh tersendiri saat ia menatap wajah lembut dan polos milik Asya.

SAM-SYA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang