baper

50 2 0
                                    

Tandai typo🚫
_____________________________________

Samuel membawa Asya ke UKS untuk mengompres pipi Asya yang merah akibat tamparan dari Luna.Sesampainya di UKS Samuel langsung mengompres pipi Asya dengan es batu.

"Sshh kak dingin" Ringis Asya.

"diem!"Mendengar ucapan tegas Samuel,Asya pun langsung merapatkan bibirnya.

Samuel dengan telaten mengompres pipi Asya,sedangkan teman temannya entah kemana.

Kak El kok ganteng? ,batin Asya.

"Gue tau gue ganteng" Celetuk Samuel,Asya yang sadar pun buru buru mengalihkan pandangannya.Samuel menahan diri agar tidak mencubit pipi Asya yang kini sudah memerah gara-gara salting itu.

"Kak"

"Hm"

"Kak"

"Hm"

"Kak El"

Samuel yang sedang membersihkan bekas es batu pun jengah sendiri,akhirnya ia lebih memilih menyahut dengan nada rendah menahan emosi.

"Apa" Sahut Samuel dengan nada rendah.

"Makasih"

"Hm"

"Ishhh kak El,kalo orang bilang makasih itu jawabnya sama-sama,jangan ham hem ham hem doang,kakak lagi cosplay jadi Nisa sabyan?" Oceh Asya.

"Brisik" Singkat Samuel lalu meninggalkan Asya di UKS.

"Kak El tungguin" Pekik Asya,lalu menyamakan langkahnya dengan Samuel.

Di Koridor mereka berpisah,karena kelas Samuel di lantai 3 sedangkan kelas Asya dilantai 2.Di SMA GALAKSI terdapat 4 lantai,lantai 1 untuk kelas X,lantai 2 untuk kelas XI,lantai 3 untuk kelas XIII dan lantai 4 untuk rooftop.Saat Samuel sudah akan menaiki tangga Asya memanggilnya dari depan kelasnya.

"Kak El!!" Teriakan Asya terdengar nyaring di koridor.

Samuel berfikir,sepertinya urat malu gadis itu sudah putus,fikirnya.

Bagaimana tidak?di koridor masih ada beberapa siswa/i yang masih berlalu lalang,namun Asya malah meneriaki namanya dengan lantang.

Samuel hanya menaikkan satu alisnya untuk menjawab panggilan Asya.

"Jangan kangen sama Asya,nanti pas pulsek ketemu lagi.Bye byee" Ujar Asya,setelah itu memberikan lambayan tangan dengan senyum hangat lalu masuk ke dalam kelas.

"Cewek aneh" Gumam Samuel.Munafik jika Samuel mengatakan ia tidak terpesona pada senyuman Asya,karena jujur saja Samuel terpesona pada senyuman itu.Sepertinya nanti malam ia tak akan bisa tidur karena bayang bayang Asya yang sedang tersenyum selalu ada difikirannya mulai sekarang.

*pulsek

Kini Asya sedang menunggu Nanda didepan kelasnya.Rivi,Rara,dan Riri sudah pergi duluan,mungkin sekarang mereka sedang dijalan pulang.

"Asya!" Teriak Nanda,namun sekarang tak ada Samuel dkk.

"Ayok bang pulang" Ajak Asya.

"Ayok" Nanda dan Asya bergandengan tangan menuju parkiran.

Diparkiran ternyata masih ada Samuel dkk yang siap untuk pulang.

"Bang nanti mampir ke supermarket yaa" Pinta Asya.

"Ngapain?" Tanya Nanda sambil menyalakan mesin motornya.

"Beli coklat" Jawab Asya sambil menaiki motor Nanda dengan bantuan bahu Nanda.

"Iya" Nanda pun mulai menjalankas mesin motornya sambil membonceng adik kecilnya itu.

Gue pengin punya kakak lakik:)
sayangnya sy anak pertama-_-

Samuel dkk pun ikut menyalakan mesin motor mereka.

Dijalan Samuel masih memikirkan senyuman manis milik Asya,Aldi yang tahu bahwa Samuel tidak fokus pun memberi peringatan.

"Samuel fokus!" Teriak Aldi yang menyadarkan Samuel.

Sial gue kenapa sih! ,batin Samuel kesal.

Samuel sudah sampai di mansion milik papahnya,sedangkan Aldi,Riko,Rava pergi ke markas.

"Assalamu'alaikum" Salam Samuel.

"Waalaikumsalam" Jawab Fitri-mamah Samuel.

"Kenapa itu muka?kok kayaknya aura kamu beda gitu" Heran Fitri saat merasakan aura berbeda dari putra nya itu.

"Mana ada" Acuh Samuel.

"Dah lah Samuel mau kekamar" Lanjutnya,lalu pergi kekamarnya.

•••

Sesuai permintaan adiknya,Nanda memberhentikan motornya di depan supermarket.

Mereja berdua pun masuk dengan masih memakai seragam dan tas yang masih mereka bawa.

Asya langsung mengambil coklat yang ia mau.

"Udah.Ayok bang" Ajak Asya.

Nanda pun membayar belanjaan adiknya itu dan mereka langsung pulang karena takut sang Mamah khawatir pada mereka.

Di mansion Asya langsung pergi kekamarnya untuk membersihkan diri,setelah membersihkan diri Asya lebih memilig rebahan di king size sambil membayangkan wajah Samuel saat mengompres pipinya tadi.

"Kak El ganteng juga yaa" Gumam Asya.

"Iiihhhh Asya jadi baper deh,apa Asya suka sama kak El?kalo Asya suka sama kak El,Asya harus ngapain?masa iya Asya harus ngejar-ngejar kak El,Asya maluuu,Tapi muka kak El itu kayak ngajak berumah tangga,aduuuhh Asya bingung,Asya tidur aja deh" Oceh gadis itu pada diri sendiri.

Tidak ingin menjadi gila karena Samuel,Asya lebih baik tidur dan bertemu dengan Samuel di mimpinya.

Semoga.







Tbc

Haiiii

Part kali ini pendek ya?

Jangan lupa follow+vote+komen

See you<3

SAM-SYA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang