Keluarga kecil perebut kebahagiaan

21 1 0
                                    

Tandai typo🚫
___________________________________________

Pagi ini adalah pagi yang sangat di hindari oleh siswa/i, mereka akan di jemur di temani teriknya matahari sambil mendengarkan ceramah alias amanat yang akan diberikan oleh pembina upacara.

Tapi tidak dengan Samuel dkk, mereka memilih untuk bolos ke rooftop dari pada upacara.

Kini ke 5 pemuda tampan itu sedang mendiskusikan tentang keluarga kecil papah Samuel.

"Jadi gimana rencana nge hancurin perusahaan bokap lo itu? " tanya Nanda.

"Ntar malem gue ke rumah lo buat ngomong ke bokap lo" jawab Samuel dan Nanda mengangguk.

"Rencananya itu doang? Ngga asik amat" celetuk Riko.

"Culik anaknya" celetuk Aldi.

Semuanya menoleh.

"Trus di mutilasi" lanjut Aldi.

"Merinding cuyy" bulu kuduk Rava berdiri semua mendengar celetukan Aldi.

"Back to topik"

"Jadi fix rencananya gini doang?" tanya Nanda meyakinkan.

"Untuk sekarang ini dulu, ntar gue fikirin lagi" jawab Samuel mantap.

Tanpa mereka ketahui ada yang sedari tadi mendengarkan percakapan mereka dj balik pintu rooftop yang tertutup.

Mereka mau nge hancurin perusahaan? , batin seseorang di balik pintu rooftop.

•••

"Kak El tadi ngga upacara ya?!"

"Iya"

"Kenapa?"

"Males"

Dua sejoli ini sedang berjalan bersama menuju kantin setelah upacara usai, sedangkan para cecurut lainnya berjalan dibelakang mereka sambil mendengarkan obrolan mereka ber dua.

"Kalo mau bolos lagi ngajak ngajak dong kak, Asya juga pengin bolos upacara" celetuk Asya.

Samuel reflek menjitak eh memukul eh?

Kalian tau menjitak ngga sih? Yang itu loh di dahi.

Eh? Menyentil?

Ah apa sih pokoknya itu lah

Back to topik

"Sakit kak ih" ucap Asya sambil mengelus dahinya.

"Masih kecil, ngga ada bolos bolos" peringat Samuel.

"Tapi kakak sering ngebolos sama bang Nanda, masa Asya ngga boleh" sangkal Asya.

"Bawel" balas Samuel sambil menjawil hidung Asya.

"ADUH INI AKANG JAEMIN NGGA MAU NJAWIL HIDUNG GUE APA?! " teriak Riri yang membuat teman teman nya terkejut.

"Bangsat lo, kaget anjing" gerutu Fina sambil menjitak kepala Tasya.

"Sakit njing"

"Lagian lo teriak teriak ngga jelas" sahut Mira.

"ya kan gue juga mau di gitu in, iri gue liat si Asya sama si Rivi" jawan Riri.

"Ri" panggil Riko tiba-tiba.

"Apaan!" sahut Riri ngegas.

"Nih Aldi nganggur, gandeng gih" perintah Aldi sambil merangkul Aldi sesaat dan langsung mendorong Aldi ke tempar Riri berdiri.

"Ogah gue sama manusia kutub" jawan Riri diakhiri lirikan sinis yang diberikan untuk Aldi.

"Halah gengsi kok digedein" sarkas Rara yang mulai melanjutkan jalannya.

"Dih" gumam Riri yang di dengar Aldi.

Mereka pun melanjutkan jalannya ke kantin.

"Hari ini kita di traktir Nanda guyss uhuyyy" seru Rava.

Yaa mereka hari ini di traktir oleg Nanda karna apa? Ya tau lah

"Kita patungan aja ya?" Tawar Rivi.

"Apaan, ngga usah biar aku yang nanggung" sangkal Nanda.

"Iya bener tuh, kan kewajiban asekk" sahut Rara.

"Tapi kan yang ngejalanin hubungannya kita berdua"

"Gue jadi pengin jadiin lo istri gue deh, nikah sama gue aja yuk vi" celetuk Riko.

"Mau ke RS dulu apa langsung ke liang lahat?" peringat Nanda dengan nada tajam.

"Bercanda elah"

"Kelas kita jamkos oyyy gurunya lagi nemenin istrinya lahiran" seru Rara.

"Ya udah kita disini aja"

"Kelas kak El jamkos juga?" Tanya Asya.

"Kita mah udah sering bolos sya, santai aja"

Mereka pun makan dengan di iringi candaan Riko.

"Ibaratnya gini wirrr cewe yang lo suka tuh cantik banget, tapi lo ngga seganteng jeno red velvet" ujar Riko dengan muka memelas.

"Jeno bukannya member secret number ya?" celetuk Riri.

"Jeno mah member txt kali" sangkal Rivi.

"Yang bener jeno itu member bitiess" sahut Fina.

"Ngga ada yang bener lo semua, jeno itu member neo crocodile technology anjir" ujar Mira membenarkan.

"Emang lo suka sama siapa dah ko?" Tanya Fina.

"Tuh" jawab Riko sambil menunjuk Rara yang sedang menonton fancam Jeno dengan tertawa kecil alias salting.

"Ra tuh Ra ada yang suka sama lo tuh, kan jarang - jarang ada yang suka sama lo" ujar Riri sambil mendorong-dorong bahu Riri pelan.

"Bangke lo, gini-gini gue banyak yang suka"

"Dan satu lagi, gue ngga peduli tentang orang yang suka sama gue intinya gue sukanya sama jeno" balas Rara panjang lebar.

"Kasian, NT" sarkas Aldi.

"Bangsat lo" umpat Riko.

Di tengah-tengah tawa yang menggelegar karna menertawakan Riko, tiba-tiba di pintu kantin terlihat keluarga kecil yang berjalan mendekat ke arah meja yang diduduki oleh Samuel dkk dan Asya dkk.

Samuel yang melihat itu pun reflek berdiri di ikuti teman-temannya.

"Ngapain lo pada kesini?" sinis Samuel pada keluarga kecil di hadapannya.

"Kak!" tegur Asya.

"Saya hanya mau memberikan undangan untuk kalian, ini undangan anniversary pernikahan saya dengan istri saya" yaa kalian sudah bisa menebak kan?

"Gue ngga sudi dateng ke acara ngga berguna kaya gini!" sanggah Samuel dengan tegas.

"Saya tidak peduli, oh ya dan jangan lupa sampaikan juga pada ibu kamu itu untuk datang,  saya permisi" setelah mengatakan itu 2 orang tua beserta 1 anak balita itu pun pergi.

"Ini waktu yang bagus ngga sih?" celetuk Rava.

"Buat nge hancurin keluarga kecil perebut kebahagiaan itu"

Samuel dkk tak menyadari bahwa ada satu orang disitu mengambil smirk yang sangat tipis.

Bermain sedikit yaaa lumayan lah, batin nya.








Tbc

Up lagi nihhh

Maafkan saya yang mageran inii

Jangan lupa vote+komen+follow

See you<3

SAM-SYA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang