Tandai typo🚫
_____________________________________________________Seorang pemuda melangkah dengan gontai menuju kamarnya, setelah pulang dari pemakaman Riko, Rava langsung pulang ke rumahnya.
Helaan nafas terdengar setelah ia melihat kamar nya sendiri.
"Bang sering-sering lah main kesini".
"Iya, gue bakal sering-sering kesini lagian dirumah juga gue bosen" .
"Bang lukisannya jelek banget perasaan".
"Ngaca anjing!".
" hahahahahaha"
Air mata kembali menetes, banyak kenangan yang tak pernah diceritakan, banyak kenangan yang terkubur dalam dikamar ini.
Lukisan yang dibuat Riko masih tercantol di dinding kamar ini.
Foto Riko dan dirinya masih terpampang nakas samping tempat tidurnya.
Tapi semuanya tak berguna.
"Bang" lirih Rava sambil memandang foto Riko dan dirinya yang saling merangkul.
"Rava pasti sering ngerepotin bang Riko kan?" lanjutnya dengan terkekeh ringan.
"Bang kesini dongg"
"Otw"
"Bang hujan-hujan gini enaknya makan bakso ngga sih?"
"Gas beli, lo yang bayar hahahaha"
"Bang main ujan-ujanan yuk"
"Sambil main basket ya?"
"Bang, bagus ngga hoodienya"
"Apapun yang dipake adek gue pasti bagus"
"Kangen" lirihnya lagi.
Mengingat orang tuanya yang sering keluar kota dan selama ini Riko lah yang menemani pemuda itu membuat rasa sesak semakin terasa.
"Kamar ini jadi sepi banget bang" ujar Rava sambil melihat sofa yang sering mereka duduki saat bermain PS.
Cukup lama termenung ia membuka ruang pribadi nya, itu adalah ruang musik dimana Riko dan dirinya sangat suka bermain disitu.
Rava berjalan kearah piano, "Gimana Rava bisa main musik kalo ngga ada bang Riko?" ucap Rava memelas.
Ia menduduki kursi dan mulai memainkan lagu kesukaan Riko.
"Peri cintaku"
Ia memainkan piano tanpa bernyanyi, Rava yang menyadari ada yang salah dengan piano itu pun berhenti sejenak.
Ia merasakan ada sesuatu yang terselip diujung piano, Rava pun mengambil kertas yang sepertinya sengaja diselipkan di situ.
Hai adek kesayangan gue..
Sebenernya gue malu nulis ini tapi demi lo apa sih yang engga, asekk
Gue seneng banget bisa ketemu sama lo, nyanyi sama lo, nge game sama lo intinya semua itu bikin gue bahagia, lo pengin bikin lagu sama gue kan??? Maaf ya kalo ngga bisa terwujud.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAM-SYA (END)
Teen FictionSAM-SYA Samuel dan Asya. Kisah 2 remaja yang baru belajar akan 'cinta', 2 remaja SMA yang saling bertolak belakang, 2 remaja yang sama-sama mempunyai rahasia besar yang ditutup rapat-rapat. Samuel dengan sifat kalem nya dan Asya dengan sifat aktif...