Nanda usil

34 1 0
                                    

Tandai typo🚫
______________________________________________

Waktu istirahat telah tiba semua siswa/i berbondong keluar kelas tapi masih ada yang didalam kelas.

Asya dkk -Fina dan Mira keluar kelas,mereka akan bertemu dengan Fina+Mira dikantin.

Asya dkk sudah sampai dikantin mereka melihat Fina dan Mira duduk satu meja dengan Samuel dkk,mereka pun mendekati Fina dan Mira.

"Kita duduk disini?" Tanya Rara ragu.

"Iya bangkunya udah habis" Jawab Fina.

Sedari tadi Nanda menahan tawanya sampai sudut bibirnya bergetar melihat Asya,Asya yang ditatap itu pun bingung sesaat.

Aaaaa sekarang Asya tau mengapa abangnya bertingkah seperti itu.

"Udah sini aja,lumayan kan duduk sebangku sama cr-mmmmphh" Sebelum Nanda melanjutkan ucapannya,Asya sudah membekap mulutnya dengan tangan.

Mereka yang ada di meja itu pun bingung,ada apa dengan mereka? Fikir mereka.

"Abang gk usah macem macem ya,mau Asya jahit tu mulut" Bisik Asya.

Nanda dengan sekuat tenaga menyingkirkan tangan Asya yang menutup mulutnya,Nanda tak menyangka tenaga Asya itu cukup kuat.

"Hahhhh abang engap tau" Kesal Nanda.

"Makanya gk usah macem macem" Balas Asya sambil melotot.

"Mau Asya pukul hah?!" Lanjutnya sambil menunjukkan kepalan tangannya dan masih melotot,namun bukannya seram malah jadi menggemaskan.

"Udah duduk" Lerai Aldi.

"Awas ya" Desis Asya sambil melayangkan tatapan tajam kepada Nanda.

Teman teman Asya sudah duduk dari tadi.
Sedari tadi Asya masih menatap tajam kearah abangnya itu. Tapi Nanda malah memeletkan lidahnya mengejek Asya,Asya yang emosi pun berdiri.


"Iiihhh sini yaahh,Asya bejek bejek abang" Teriaknya sambil menjambak rambut Nanda.

"Adoooohhh sakit ooyyy" Teriak Nanda.

Teman temannya pun melotot melihat Asya yang menjambak rambut Nanda,mereka berusaha memisahkannya namun susah.

Samuel tetap santai duduk dikursinya sambil menonton drama itu.

"Aduh Asya lepasin itu kasihan abang lo" Lerai Rivi.

"Biarin biar sampe botak sekalian" Jawab Asya.

Entah kesurupan apa,Samuel tiba tiba berdiri dan mengelus tangan Asya yang masih menjambak rambut Nanda.Karena elusan lembut dari Samuel,yang awalnya tangan Asya menarik keras rambut Nanda kini mulai melepaskannya.

"Duduk,makan" Ucap Samuel sambil duduk kembali.

Asya yang diperlakuan begitu langsung menggelengkan kepalanya sebentar lalu duduk dan menenggelamkan kepalanya di tumpukan tangan.

SAM-SYA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang