gadis kecil

16 1 0
                                    

Tandai typo🚫
___________________________________________

Pukul 23:35 semuanya baru selesai, Andi dan Lilis dikabarkan menghilang entah dimana, dekorasi hangus terbakar.

Para tamu sudah kembali ke rumah masing-masing dari pukul 23:30, pemadam kebakaran yang ditunggu tunggu pun akhirnya datang saat pukul 23:20.

Kini tersisa Samuel dkk+Dirga dan gadis kecil yang merupakan putri dari Andi dan Lilis.

Dan tentang Asya yang menghilang, rupanya ia pergi menemui orang tuanya, ngomong ngomong tentang Asya, Asya dkk udah pulang duluan.

Sekarang gadis kecil itu yang bernama Cila sedang tertidur di gendongan Dirga, ia kelelahan karna menangis sejak tadi.

"Trus ini gimana? Gue bawa pulang aja?" tanya Samuel.

"Terserah sih" jawan Rava.

Sesuai persetujuan, Samuel pun membawa Cila ke rumahnya.

Di mobil yang di kendarai oleh Dirga tiba-tiba Cila terbangun dan menangis mencari orang tuanya.

Tentu saja Dirga, Samuel dan Rava kebingungan, mereka tidak pernah mengalami situasi seperti ini sebelumnya.

"Tenang ya dek, kie ngga akan culik kamu kok" ujar Rava berusaha menenangkan.

"Huaaaa mama papa" Samuel dibuat kelimpungan, bukan apa-apa masalahnya Cila menangis sambil memeluk Samuel dan ia berteriak tepat di sping telinga Samuel.

"Rip telinga Samuel" gelak Dirga yang membuat tangisan Cila semakin kencang.

"BANGSAT DIEM!" bentak Samuel pada Cila.

Sekarang Cila semakin takut, ia menangis sesenggukan karna takut bentakan Samuel.

"Bang jangan di bentak gitu, kasihan" ujar Rava mengambil Cila dari pangkuan Samuel.

"Sstt udah ya, ngga papa" lanjutnya.

Setelah melalui drama kecil, mereka pun sampai di mansion Samuel setelah mengantarkan Rava pulang.

Dan soal Cila, ia kembali tertidur di pelukan Rava setelah menangis tadi.

Mansion sudah sepi, sepertinya Kesya dan Fitri sudah tidur.

"Nih" celetuk Samuel menyerahkan Cila ke gendongan Dirga.

"Apaan njir?" bingung Dirga.

"Tidur sama lo, udah gue capek mau tidur bye" tanpa berkata-kata lagi Samuel langsung masuk ke kamarnya meninggalkan Dirga yang melongo.

"Calon anak durhaka" gerutu Dirga lalu melanjutkan jalannya munuju kamar dengan Cila di gendongannya.

Lumayan, buat belajar kalo udah nikah sama Fitri.

Dirga meletakkan Cila di kasurnya lalu ia pergi untuk berganti baju dan menyusul Cila tidur.

🌤🌤🌤

Pagi hari pukul 06:15, Dirga bangun terlebih dahulu dibanding Cila.

Setelah melakukan ritual pagi alias mandi, ia pun keluar untuk sarapan.

Bjirrr bahasanya kaku bgt toloonnggg....

"Pagi" sapa Dirga.

Di dapur hanya ada Fitri dan Kesya, mungkin Samuel sudah berangkat.

"Gimana? Cila udah bangun?" tanya Fitri.

"Belum" Fitri dan Kesya sudah tau mengenai kejadian semalam, Dirga berfikir mungkin Samuel yang memberi tau mereka berdua.

Sementara itu, Samuel kini sedang mengendarai motor dengan Asya yang membonceng nya.

Selama diperjalanan Asya terlihat sangat lemas, sepertinya kelelahan. Samuel pun berinisiatif untuk membuka topik pembicaraan.

"Kenapa? Kok lemes banget? Belum sarapan?"

"Asya ngantuk"

Samuel diam sebentar karna mereka sudah memasuki gerbang sekolah.

Setelah turun, Samuel mengajak Asya untuk pergi ke rooftop. "Semalem tidur jam berapa?" tanya Samuel.

"Jam 3" jawab Asya.

"Kasian" gumam Samuel sambil mengelus kepala Asya.

Sesampainya di rooftop, Asya langsung merebahkan dirinya dengan paha Samuel sebagai bantalan.

"Tidur aja" titah Samuel.

"Kita bolos?" tanya Asya dengan mata terpejam.

"Hmm"

Selama Asya tertidur, Samuel dengan puas menatap wajah cantik dari cewenya itu.

"Kok bisa aku secinta ini sama kamu sya" gumam Samuel.

Lama menatap Asya, akhirnya Samuel juga ikut tertidur dangan bersender di sofa.

Sampai istirahat tiba, handphone Samuel berdering. Samuel yang terusik pun bangun dan menerima telfon dari Aldi.

"Halo"

"Hmm"

"Lo ngga masuk?"

"Rooftop"

"Sama Asya? "

"Ya"

Tutt

Panggilan terputus.

"Kasian banget, pasti ngantuk banget ya hm" ujar Samuel sambil mengelus pipi Asya yang masih tertidur.

Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu.

"Gue masuk ya!!" teriak Riko dari luar.

Pintu terbuka dan terlihat ada Rivi dkk dan Nanda dkk.

"Asya tidur dari tadi?" tanya Nanda.

"Iya, kecapean dia"

"Hm kasian" gumam Nanda.

"Abang, pengin pulang" ujar Asya yang tiba-tiba terbangun.

"Mau pulang sekarang?" tanya Samuel yang dijawab anggukan.

"Ya udah ayok kakak anter" ajak Samuel.

"Ngga mau, mau sama Abang" tolak Asya.

"Ya udah biar gue aja yang nganter, ayo abang gendong aja"

"Aku pulang dulu ya" pamit Nanda pada Rivi, yang udah jadian mah bebas.

"Iya, hati-hati jangan sampe Asya lecet" peringat Rivi.

"Iya, Sam bawain tasnya Asya" Nanda dan Samusl pun pergi menuju parkiran dengan Asya yang digendong oleh Nanda.

Nanda akan mengantar Asya menggunakan mobil Riko.

"Hati-hati" peringat Samusl yang diacungi jempol oleh Nanda.

Di perjalanan, Nanda menyempatkan menyentil dahi adik perempuannya itu.

"Rewel sih, cape kan?"

"Ishh ngga usah ganggu" gerutu Asya.

"Lagian, udah dibilangin habis pulang itu tidur malah-"

"Ih udahlah kalo abang mah ngomel terus Asya turun disini aja" sungut Asya.

Nanda terkekeh, "ya udah tidur aja".








Tbc

Halo halo haiiii

Ini kalo bahasanya terlalu kaku maaf bgt yaaa:)

Aku ada cerita baru loh, cuman belum di publish xixixixi

Maafkan aku juga yang emang sukanya selingkuh novel:)

Jangan lupa follow+komen+vote!!!!!!

See you bebbb:>

SAM-SYA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang