Tandai typo🚫
________________________________________________Rabu pagi, Asya yang sudah siap dengan seragam batik SMA nya kini sedang menunggu Samuel menjemputnya.
Tin tinn
Suara klakson mobil terdengar di luar pagar, Asya berlari kecil menghampiri mobil itu yang tak lain adalah milik Samuel.
"Pagii" sapa Asya riang saat sudah duduk di kursi samping pengemudi.
"Too" jawab Samuel dengan senyuman manis sambil memperhatikan gadisnya yang sedang memasang sabuk pengaman.
"Kak, ini susah banget sih" Asya yang sudah kesal pun tak jadi memakai sabuk pengaman dan menatap Samuel dengan tatapan kesal dan mengembungkan pipinya.
Samuel terkekeh, "Sini" Samuel pun membantu Asya memakai sabuk pengaman itu yang membuat wajah mereka sangat berdekatan.
Asya mengerjapkan matanya gugup.
Aaaaa, jeritnya didalam hati.
Samuel yang sadar Asya gugup pun mengecup singkat pipi kiri Asya.
Cup
"Eh?!" Asya reflek menolehkan kepalanya menatap Samuel yang membuat hidung mereka bersentuhan.
Mereka berdua sama-sama menahan nafas, Samuel pun sama kagetnya karna reflek Asya.
Tersadar, Samuel tersenyum lalu mengecup bibir Asya cepat dan langsung duduk kembali di kursi pengemudi menjalankan mobil seakan tak terjadi apa-apa, tapi senyumnya merekah tak seperti Asya yang masih terbengong.
"Heh! Masih pagi ngelamun" tegur Samuel.
"Mana ada ngelamun" elak Adya dengan pipi yang memerah, ia lebih memilih memandang ke arah luar jendela menghindari Samuel yang tersenyum jahil.
"Lucu amat" celetuk Samuel.
"Siapa?" tanya Asya.
"Itu kucing kecil tadi" jawab Samuel sengaja menjahili Asya.
"Isshh"
"Nanti pulang sekolah jalan mau ngga?" Samuel membuka topik baru.
"Kita pulang sekolah jalan? Trus mobil kakak gimana?" beo Asya.
"Bukan gitu astaghfirullah, maksudnya nanti habis pulang sekolah mau main apa engga" ya sebegitu sabarnya Samuel menghadapi isi otak Asya.
"Oh hehe kirain, iya mau" Samuel mengangguk.
Tak beberapa lama mereka pun sampai diparkiran sekolah bersamaan dengan hujan yang turun cukup deras.
"Kita keluarnya gimana kak? Hujan nya lumayan deras inii" tanya Asya pada Samuel yang sedang berusaha mengambil tas mereka dijok belakang.
"Ngga usah keluar udah dimobil aja" jawab Samuel ngasal.
"Ada payung ngga?"
"Dibilang disini aja, lumayan apel pagi"
Asya melotot kaget, sejak kapan Sakuel jadi blak-blakan gini?!.
"Kak? Yang bener aja" Samuel tertawa melihat wajah Asya yang melongo.
"Bercanda, bentar aku ambil payung dulu" Samuel berpindah ke kursi belakang dan mengambil payung yang memang selalu ada di bagasi. Setelah mendapatkan payungnya, Samuel keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Asya.
Mereka berdua pun saling berhimpitan menghindari air hujan sambil tertawa riang merasa lucu dengan apa yang sedang terjadi.
"Aaaa kak basah ih" pekik Asya masih dengan tawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAM-SYA (END)
JugendliteraturSAM-SYA Samuel dan Asya. Kisah 2 remaja yang baru belajar akan 'cinta', 2 remaja SMA yang saling bertolak belakang, 2 remaja yang sama-sama mempunyai rahasia besar yang ditutup rapat-rapat. Samuel dengan sifat kalem nya dan Asya dengan sifat aktif...